Dipercaya Memiliki Kekuatan Spiritual, Ini Fakta Menarik Sikerei dari Suku Mentawai
Salah satu struktur kemasyarakatan dalam Adat Suku Mentawai ini berperan penting dan cukup dikenal dengan keahliannya sebagai seorang tabib atau dukun.
Salah satu struktur kemasyarakatan dalam Adat Suku Mentawai ini berperan penting dan cukup dikenal dengan keahliannya sebagai seorang tabib atau dukun.
Dipercaya Memiliki Kekuatan Spiritual, Ini Fakta Menarik Sikerei dari Suku Mentawai
Negara Indonesia terkenal dengan keanekaragaman suku yang tentunya memiliki adat-istiadat dan tradisi yang bermacam-macam.
Setiap struktur masyarakat tentunya memiliki peranan penting sekaligus menjadi tokoh yang cukup terpandang.
Begitu pula dengan halnya di dalam struktur masyarakat Suku Mentawai.
Terdapat seorang dukun yang dianggap memiliki kekuatan spiritual dan dipercaya mampi berinteraksi dengan roh-roh tak kasat mata. (Foto: Wikipedia)
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Bagaimana cara penduduk pulau-pulau di Indonesia saling bertukar budaya? "Kemungkinan besar populasi di pulau-pulau ini memiliki budaya khas yang berbeda, saling bertukar gaya, barang, teknologi, dan gen sampai melintasi lautan.”
-
Apa yang menjadi salah satu ciri khas budaya di Kecamatan Gegesik, Cirebon? Masyarakat Cirebon mengenal Gegesik sebagai salah satu kecamatan yang terletak di sisi barat kota tersebut. Selain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata wilayah ini juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satu yang unik adalah berburu tikus.
-
Apa yang dimaksud dengan Tradisi Peresean di Lombok? Tarian adu kekuatan dan ketangkasan kaum laki-laki dengan menggunakan senjata berupa rotan sebagai alat pukul dan tameng yang terbuat dari kulit sapi.
-
Kapan Muhibah Budaya dalam rangkaian Banyuwangi Ethno Carnival digelar? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
-
Bagaimana warga Bali mempertahankan budaya mereka di Kalimantan Barat? Secara umum, warga kampung bali yang tinggal di Kalimantan Barat ini masih menegakkan budaya asli mereka, hanya saja tempatnya yang berbeda. Mereka juga masih menyempatkan pulang ke kampung halaman untuk menghadiri acara Ngaben dan acara adat lainnya.
Masyarakat Suku Mentawai biasa menyebutnya dengan nama Sikerei. Mereka memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari orang Mentawai.
Tidak adanya mereka, mungkin akan banyak anggota keluarga yang jatuh sakit tanpa ada penanganan.
Seperti apa kehidupan Sikerei dan seberapa besar pengaruhnya bagi kelangsungan hidup masyarakat Suku Mentawai?
Simak rangkuman informasi selengkapnya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut ini.
Tidak Sembarang Orang
Keahlian menjadi seorang Sikerei ini tidak bisa diperoleh dengan mudah, artinya hanya orang-orang yang memiliki kemampuan lebih.
Untuk menjadi seorang Sikerei perlu adanya beberapa tahapan serta harus melalui proses ujian yang panjang.
Tak hanya itu, seorang Sikerei juga memerlukan proses belajar yang lama karena harus memahami berbagai jenis ramuan obat-obatan, ritual atau upacara adat, nyanyian, dan juga tarian bernama Turuk Sikerei.
Untuk mendapatkan seluruh ilmu tersebut, biasanya calon Sikerei akan belajar langsung dari para Sikerei senior yang berperan sebagai guru dan pembimbing yang kemudian disebut sebagai Sipaumat. (Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Asal-usul Sikerei
Mengutip dari berbagai sumber, asal-usul adanya Sikerei ini bermula dari cerita rakyat berjudul Si Malinggai.
Dalam cerita tersebut, ada seorang anak laki-laki yatim piatu bernama Si Malinggai. Pada suatu hari, ia dikubur hidup-hiudp oleh pengasuhnya, Si Malinggai pun terus menangis siang dan malam.
Dahulu, metode mengubur bukanlah dalam tanah, melainkan diletakkan di atas pohon besar. Di dalam kubur, Si Malinggai banyak belajar dana dilindungi oleh Kerei Sipageta Sabbau. Maka dari itu, iaa masih bisa bertahan hidup.
- Mengelola Spiritualitas Bisa Memberi Manfaat Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
- Ajarkan Keseimbangan Alam dan Manusia, Ini Fakta Menarik Kepercayaan Arat Sabulungan dari Suku Mentawai
- Berziarah ke Makam Kyai Damar, Konon Utusan Wali Songo dan Tokoh Penyebar Agama Islam di Semarang
- Sisi Menarik Jaka Sembung, Tokoh Fiksi Indramayu yang Benci Penjajahan dan Berhasil Kalahkan Ilmu Rawa Rontek
Kemudian orang tersebut membawa pulang Si Malinggai lalu ia mendapatkan ritual mandi pembersihan diri dan jiwa (Magri) agar roh jahat bisa pergi dari jiwa dan raganya.
Beranjak dewasa, Si Malinggai ini merasa ada keanehan dalam dirinya. ia tiba-tiba bisa bernyanyi. Lalu ia menyiapkan segala hal untuk menjadi seorang Sikerei.
Pengangkatan Sikerei
Ada beberapa faktor jika seseorang bisa diangkat menjadi seorang Sikerei. Pertama, diwahyukan melalui suatu penyakit dan mimpi.
Orang Mentawai percaya jika seseorang dipilih oleh leluhur melalui sebuah tanda.
Upacara untuk pengangkatan menjadi Sikerei ini disebut juga dengan Tadek.
Seluruh rangkaian upacara Tadek disiapkan oleh keluarga calon Sikerei. Ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi termasuk biaya upacara.
Ada Pakaian Khusus
Sikerei akan mengenakan pakaian khusus yang menjadi ciri dan simbol saat terlibat dalam upacara-upacara adat, di antaranya:
Sorot, sebuah ikat kepala yang terbuat dari rotan dan manik-manik. Ikat ini melambangkan bahwa dirinya adalah orang dipercaya oleh makhluk spiritual.
Lekkau, aksesoris berupa gelang untuk lengan bagian atas yang terbuat dari rotan. Gelang ini menggambarkan bahwa dirinya adalah seorang "Sipengobat" segala sakit atau penyakit.
Tudda, kalung yang terbuat dari untaian manik-manik. Kalung ini disimbolkan sebagai anggota masyarakat biasa juga, artinya kelas sosialnya sama rata.
Tonngoro, sebuah cawat yang terbuat dari kulit kayu yang berwarna merah. Cawat ini sangat erat kaitannya dengna kehidupan sehari-hari mereka.
Abak Ngalau, berupa kaling yang menggantung seperti gelang namun digunakan pada bagian leher. Simbol dari aksesoris ini adalah setiap perkataannya sangat bermanfaat bagi kehidupan sosial masyarakat.
Jara-Jara, hiasan rambut yang terbuat dari bulu burung. Hiasan ini menggambarkan anggota dari dunia supranatural yang dapat hidup di dua dunia.