Kelahiran Emma Goldman 27 Juni 1869, Pejuang Hak-hak Perempuan dan Kelas Pekerja yang Inspiratif
Goldman dikenal karena pidatonya yang berapi-api dan tulisan yang mendalam membahas berbagai isu, hak-hak pekerja, dan kebebasan individu.
Goldman dikenal karena pidatonya yang berapi-api dan tulisan yang mendalam membahas berbagai isu, hak-hak pekerja, dan kebebasan individu.
Kelahiran Emma Goldman 27 Juni 1869, Pejuang Hak-hak Perempuan dan Kelas Pekerja yang Inspiratif
Emma Goldman adalah seorang anarkis, feminis, dan aktivis sosial yang dikenal karena peran pentingnya dalam berbagai gerakan politik radikal pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Tepat hari ini, 27 Juni pada 1869, Emma Goldman lahir di Kovno, Lituania, yang saat itu merupakan bagian dari Kekaisaran Rusia.
Goldman dikenal karena pidato-pidatonya yang berapi-api dan tulisan-tulisannya yang mendalam yang membahas berbagai isu, hak-hak pekerja, dan kebebasan individu.
-
Bagaimana proses pengunduran diri Ema Sumarna diproses? Setelah mendapatkan surat pengunduran diri, tindaklanjut berikutnya adalah meminta kepala badan kepegawaian dan sumber daya manusia (BKPSDM) memproses sesuai perundang-undangan dan aturan kepegawaian.
-
Kenapa Jenny Rachman dan Supradjarto sampai bercerai? Kisruh perkawinan Jenny Rachman dan Supradjarto terungkap, hal ini lantaran kabar adanya orang ketiga di antara mereka. Mereka bahkan sampai saling melapor ke polisi!
-
Kapan putusan cerai Jenny Rachman dan Supradjarto dibacakan? Wakil Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat, menyatakan putusan cerai pernikahan Jenny Rachman dan Supradjarto dibacakan dalam persidangan yang digelar Rabu (22/11/2023).
-
Kapan Ema Sumarna mengajukan pengunduran diri? Jadi gini waktu hari kemarin sore memang pak sekda mengajukan pengunduran diri jabatan secara formal
-
Di mana Sumarna berjualan? Biasanya pembeli datang langsung ke rumahnya.
-
Kenapa GamaWarni dikembangkan? Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa GamaWarni dibuat karena saat ini Indonesia masih menggunakan dan mengimpor pewarna sintetis untuk tekstil dalam kapasitas besar. Data dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2021 mengatakan bahwa impor pewarna sintetis ke Indonesia selama 5 tahun terakhir mencapai 42.000 ton per tahun.
Goldman mendirikan majalah Mother Earth pada tahun 1906, yang menjadi salah satu platform utama untuk menyebarkan ide-ide anarkis.
Sepanjang hidupnya, dia sering kali ditangkap dan dipenjara karena pandangannya yang radikal dan aktivitasnya yang menentang pemerintah, termasuk penolakannya terhadap wajib militer selama Perang Dunia I.
Berikut perjalanan hidup singkat Emma Goldman yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber:
Mengenal Emma Goldman, Pejuang Hak-hak Perempuan dan Kelas Pekerja
Emma Goldman lahir pada tanggal 27 Juni 1869 di Kovno, yang saat itu merupakan bagian dari Kekaisaran Rusia (sekarang Kaunas, Lituania).
Dia tumbuh dalam keluarga Yahudi miskin dan menghadapi banyak kesulitan serta ketidakadilan selama masa kecilnya, pengalaman yang kemudian mempengaruhi pandangan hidup dan perjuangan politiknya.
Goldman dikenal karena pandangannya yang radikal dan sering kali kontroversial tentang berbagai isu sosial, termasuk kebebasan berbicara, hak-hak pekerja, kontrol kelahiran, dan feminisme.
Dia sering kali memberikan pidato yang penuh semangat di seluruh Amerika Serikat dan Eropa, mempromosikan anarkisme dan kebebasan individu.
Bersama dengan rekannya, Alexander Berkman, dia juga terlibat dalam berbagai aksi protes dan kegiatan revolusioner.
Karya-karya Emma Goldman
Pada tahun 1906, Goldman mendirikan majalah bulanan Mother Earth, yang menjadi salah satu platform utama untuk menyebarkan ide-ide anarkis.
Dia sering kali ditangkap dan dipenjara karena pandangannya, terutama karena aktivitasnya yang menentang wajib militer selama Perang Dunia I.
Pada tahun 1919, Goldman dan Berkman dideportasi dari Amerika Serikat ke Rusia. Namun, kekecewaan mereka terhadap pemerintahan Bolshevik yang otoriter mendorong mereka untuk meninggalkan Rusia dan menetap di Eropa Barat.
Emma Goldman dikenang sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah anarkisme dan feminisme, yang dedikasinya terhadap kebebasan dan keadilan sosial menginspirasi banyak generasi aktivis sesudahnya.
- Detik-Detik Pembunuhan Mahasiswa di Kendari Gara-Gara Ada Laporan Pemerkosaan, Mayat Dibuang di Semak-Semak
- Momen Siswa Seba Polri Tahan Tangis Tak Dihadiri Ortu saat Pelantikan, Dihampiri Ibu-Ibu Tambah Haru
- Pantang Menyerah, Lika-liku Perjuangan Wanita yang Berhasil Lulus S-2 di Kampus Impiannya Lewat Jalur Beasiswa Ini Banjir Pujian
- Sidang Kasus Gratifikasi Berlanjut, Mantan Hakim Agung Gazalba Saleh Kembali Ditahan
Aktivis yang Mempopulerkan Anarkisme
Emma Goldman adalah salah satu tokoh utama yang mempopulerkan dan memperjuangkan anarkisme di Amerika Serikat dan Eropa.
Anarkisme adalah sebuah ideologi politik dan filosofi sosial yang menolak segala bentuk hierarki dan otoritas yang dianggap tidak sah, termasuk negara, kapitalisme, dan institusi lainnya yang menindas.
babkan penindasan dan ketidakadilan, sehingga mereka mendukung desentralisasi kekuasaan dan otonomi individu serta komunitas. Anarkisme mencakup berbagai aliran pemikiran yang berbeda, mulai dari anarko-sindikalisme yang berfokus pada gerakan pekerja dan serikat buruh.
Ada juga anarko-feminisme yang menggabungkan prinsip-prinsip anarkisme dengan feminisme, menekankan pada pembebasan dari patriarki.
Meskipun metode dan strategi anarkis bisa bervariasi, mereka umumnya berbagi komitmen terhadap kebebasan individu, solidaritas sosial, dan penolakan terhadap segala bentuk dominasi dan eksploitasi.
Goldman percaya bahwa kebebasan individu adalah hak fundamental dan bahwa institusi-institusi yang mengekang kebebasan tersebut harus dilawan.
Pandangannya tentang kebebasan berbicara, hak-hak pekerja, dan kontrol kelahiran masih relevan dan terus menginspirasi gerakan sosial hingga hari ini.
Wafatnya Emma Goldman
Emma Goldman meninggal pada tanggal 14 Mei 1940 di Toronto, Kanada, akibat tuberkulosis.
Pada tahun-tahun terakhir hidupnya, Emma Goldman terus memperjuangkan berbagai isu sosial dan politik, meskipun dia harus menghadapi banyak kesulitan, termasuk deportasi dari Amerika Serikat dan kekecewaan terhadap pemerintahan Bolshevik di Rusia.