Keturunan Perantau Minangkabau, Ini Asal-usul Suku Aneuk Jamee di Pesisir Aceh
Kelompok etnis ini merupakan perantau yang sudah berlangsung sejak abad ke-16 hingga akhirnya menetap dan terjadi akulturasi dengan suku asli Aceh.
Kelompok etnis ini merupakan perantau yang sudah berlangsung sejak abad ke-16 hingga akhirnya menetap dan terjadi akulturasi dengan suku asli Aceh.
Keturunan Perantau Minangkabau, Ini Asal-usul Suku Aneuk Jamee di Pesisir Aceh
Suku Aneuk Jamee merupakan salah satu kelompok etnis yang berada di Provinsi Aceh. Mereka hidup dan tersebar di sepanjang pesisir Barat-Selatan, mulai dari Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Barat, dan Simeulue.
-
Apa arti kata "Peusijuek" dalam bahasa Aceh? Terminologi Peusijuek Kata Peusijuek atau artinya mendinginkan ini berasal dari kata 'Sijue' yang berarti dingin. Kata dingin sendiri menggambarkan sebuah kebahagiaan, ketentraman, kedamaian.
-
Apa yang dilakukan di Aceh saat Meugang? Mereka pastinya tidak ketinggalan untuk melaksanakan Meugang bersama keluarga, kerabat, bahkan yatim piatu. Tak hanya itu, hampir seluruh daerah Aceh menggelar tradisi tersebut sehingga sudah mengakar dalam masyarakatnya.
-
Kenapa Peusijuek dilakukan oleh masyarakat Aceh? Tradisi Peusijuek ini selalu hadir ketika masyarakat akan merintis suatu usaha, menyelesaikan persengketaan, hingga sesudah dari musibah. Selain itu, Peusijuek juga dilakukan saat menempati rumah baru, merayakan kelulusan, memberangkatkan dan menyambut kedatangan jemaah haji.
-
Kenapa Curug Cimarinjung di Sukabumi terkenal? Memotret diri dengan keindahan ngarai dan air terjun akan membuat hasil foto pengunjung semakin istimewa.
-
Di mana Suku Akit di Provinsi Riau menetap? Salah satunya adalah Suku Akit atau Orang Akik yang mendiami Provinsi Riau tepatnya di Pulau Rupat.(Foto: Diskominfo Bengkalis)
-
Bagaimana sejarah Waduk Sempor? Waduk Sempor diresmikan pada 1 Maret 1978 yang ditandai dengan adanya prasasti bertanda tangan Presiden Soeharto. Semula, waduk ini difungsikan sebagai sumber pengairan bagi sejumlah kompleks persawahan di sekitarnya. Namun lambat laun waduk itu menjadi destinasi wisata baru bagi warga sekitar.
Suku yang satu ini bukanlah suku asli dari Aceh, konon mereka ini berasal dari Ranah Minang lalu menetap dan terjadi akulturasi. Hingga sekarang diperkirakan mereka masih menggunakan bahasa Minang untuk komunikasi sehari-hari.
Keberadaan suku Aneuk Jamee ini tak lepas dari peristiwa sejarah yang sudah begitu lama. Seperti apa asal-usul dari salah satu suku Aceh ini? Simak informasi selengkapnya berikut.
Etimologi Aneuk Jamee
Aneuk Jamee berasal dari bahasa Aceh yang artinya Anak Tamu. Mereka juga memiliki sebutan yang sering digunakan oleh suku Aneuk Jamee, yaitu Ughang Jamu atau Orang Tamu.
Tempat tinggal Aneuk Jamee sendiri banyak tersebar di sekitar pesisir laut. Kemungkinan besar jalur perpindahannya melalui wilayah tersebut. Mereka dari dulu sudah hidup dengan alam, mulai dari berkebun hingga melaut.
Uniknya, kehidupan mereka tidak pada satu titik wilayah saja, melainkan menyebar. Dalam satu lingkup wilayah, mereka pun juga hidup berdampingan dengan suku Aceh lainnya.
Sejak Abad 16
Mengutip berbagai sumber, wilayah pesisir barat Sumatera menjadi jalur perantauan orang-orang Minang sejak abad ke-16. Kala itu, banyak sekali Saudagar Minang yang berdagang dengan Kesultanan Aceh.
Tidak hanya berdagang, beberapa orang Minang lain juga merantau ke Aceh untuk belajar ilmu agama Islam seperti Syeikh Burhanuddin Ulakan, seorang ulama dari Ulakan, Pariaman, Sumbar.
Gelombang imigrasi besar-besaran juga terjadi pada masa Perang Paderi. Saat itu banyak dari masyarakat Minang yang menghindar dan melarikan diri dari serangan Belanda.
Penggunaan Bahasa
Dalam kehidupan sehari-hari, suku Aneuk Jamee sendiri sudah berbaur dan bercampur dengan kebudayaan Aceh. Dari segi bahasa dan komunikasi, suku Aneuk Jamee beberapa masih menggunakan bahasa asli mereka tetapi adajuga yang sudah menggunakan bahasa Jamee.
Bahasa Jamee tidak jauh berbeda dengan bahasa Minang, hanya saja menggunakan dialek Aceh. Percampuran budaya ini memang sudah berlangsung lama, dan bahasa ini sudah tersebar ke beberapa daerah di Provinsi Aceh.
Kebanyakan orang Aneuk Jamee ini menyesuaikan dengan tempat tinggalnya. Apabila didominasi suku Aceh, umumnya mereka akan menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa sehari-harinya.