Marak Pencurian Kelapa Sawit Bikin Warga di Labura Resah, Begini Tanggapan DPRD
Warga di Labuhanbatu Utara, Sumatra Utara, dibuat resah atas aksi pencurian kelapa sawit milik warga yang kini marak terjadi.
Warga di Dusun VII Lubuk Tikko, Damuli Pekan, Kualuh Selatan, Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatra Utara (Sumut), dibuat resah atas aksi pencurian kelapa sawit milik warga yang kini marak terjadi.
Sudah banyak warga yang melaporkan aksi pencurian itu ke Kepala Desa (Kades) setempat namun hingga kini pelaku pencurian belum juga diketahui.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
Merespon atas laporan warga, Kades Damuli Pekan M Ridwan Tambunan beserta perangkat desa didampingi Babinsa Serda Irwandi dan Bhabinkamtibmas Maradona Siregar akhirnya turun ke lapangan menjumpai para toke sawit (bos pemilik perkebunan sawit besar) yang ada di sekitaran Dusun Karang Sari, Suka Jadi dan Lubuk Tikko pada Senin (11/10).
Dalam unggahan akun Instagram @labura pada Selasa (12/10), Kades mendatangi toke-toke sawit yang diminta bekerja sama untuk membantu warga mengatasi para pencuri sawit.
Keluhan warga yang mulai viral di media sosial ini pun saat ini juga telah mendapat respon dari anggota DPRD setempat. Berikut informasi selengkapnya.
Pelaku Belum Diketahui
Instagram/@laburaku ©2021 Merdeka.com
Dalam unggahan itu, pencurian kelapa sawit tersebut diketahui sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir. Namun, belum diketahui sama sekali siapa pelakunya.
Saking membuat warga resah, bahkan sejumlah ibu-ibu di dusun itu sempat mendatangi kantor desa untuk meminta penjelasan tentang hukum dan undang-undang tentang pencurian sawit.
Kades meminta agar masyarakat, khususnya para toke sawit dan warga bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk memantau kasus pencurian ini.
"Kita berharap agar tidak terjadi lagi pencurian sawit di Damuli Pekan ini, bila ada kerjasama yg baik antara Pemerintah Desa dengan para toke sawit dan masyarakat sekitar", ujar Kades kepada toke sawit dan warga.
Tanggapan Anggota DPRD Labura
Instagram/@laburaku ©2021 Merdeka.com
Terkait maraknya pencurian sawit di Labura itu, anggota DPRD Labura Zaharuddin Tambunan melalui laman Facebook-nya, menyarankan agar masyarakat atau petani perkebunan mengajukan secara tertulis ke DPRD dan Pemerintah Kabupaten Labura agar dirancang Perda hukum khusus untuk mengatasi itu.
"Dasar pemikiran masyarakat sudah cukup kuat. Bahkan sudah menimbulkan korban, seperti yang di Kampung Pajak dan di Panjang Bidang Gunting Saga beberapa waktu lalu sempat viral," tulis Zaharuddin dalam unggahannya.
Unggahan tersebut pun mendapat beragam komentar dari warganet. Sebagian warganet mengira kasus pencurian sawit tersebut salah satunya dikarenakan harga sawit yang mahal.
"Faktor pencurian naiknya harga sawit, pemakai narkoba serta kebutuhan ekonomi, kadang² tukang dodos itu juga yang bermain," tulis akun @ahmadfauzi.siagian.
"Akibat sawit mahal... Mahal salah murah pun salah...," tulis akun @jenrilimbong.
"antara pengaruh sawit mahal atau krna sabu," tulis akun @hendrosiringoringo61.
"Semoga aja gak di persulit," tulis akun @mdaffaa12.