Melihat Kompleks Makam Inggris Jitra Bengkulu, Dikabarkan Ada Sejak Tahun 1714
Kompleks pemakaman yang tak jauh dari benteng Marlborough peninggalan jajahan Inggris ini konon menjadi tempat istirahat terakhir buah hatinya Raffles.
Kompleks pemakaman yang tak jauh dari benteng Marlborough peninggalan jajahan Inggris ini konon menjadi tempat istirahat terakhir buah hatinya Raffles.
Melihat Kompleks Makam Inggris Jitra Bengkulu, Dikabarkan Ada Sejak Tahun 1714
Jejak peninggalan masa lalu bukan hanya berupa prasasti, bangunan, ataupun benda-benda berharga saja. Melainkan kompleks makam juga merupakan bagian dari bukti adanya sebuah kehidupan atau peradaban di suatu wilayah.
Kompleks pemakaman tersebut salah satunya ditemukan di Bengkulu, tepatnya di Jalan Veteran, Kelurahan Jitra, Kota Bengkulu.
Konon makam Inggris ini sudah ada sejak tahun 1714. Kompleks ini dibentuk untuk menggantikan kuburan yang berada di Benteng York. (Foto: Instagram/makaminggris)
-
Mengapa Wisata Edu Heritage Jakarta-Cirebon dianggap penting? Hadirnya eduwisata heritage ini menjadi salah satu penguat hubungan antara Jakarta dengan Cirebon sebagaimana dalam sejarah perebutan dari bangsa Portugis di masa silam.
-
Dimana tempat wisata yang cocok untuk belajar sejarah budaya? Kawasan ini memiliki daya tarik yang unik, memadukan suasana kolonial masa lalu dengan unsur modern.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Apa tujuan utama dari Wisata Edu Heritage Jakarta-Cirebon? Wisata ini dikelola oleh Dinas Kebudayaan Jakarta dan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Cirebon Jawa Barat. Terkait tema, wisata tersebut akan fokus mengangkat pembebasan Jakarta dari penjajah Portugis yang dibantu oleh Cirebon.
-
Apa yang akan terjadi di kawasan heritage Asrama Inggrisan? Setelah dikunjungi oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Dudung Abdurachman beberapa waktu lalu, kawasan heritage Asrama Inggrisan akan dikelola menjadi kawasan wisata berbasis cagar budaya.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
Dengan adanya kompleks pemakaman orang-orang Inggris ini menjadi bukti jika Bengkulu pernah diduduki dari negeri tiga singa tersebut.
Bukan hanya makam saja, ada pula beberapa benteng dengan arsitektur yang unik sampai sekarang masih bisa dilihat keberadaannya.
Tak hanya itu, makam ini diperkirakan menjadi tempat peristirahatan terakhir keempat buah hatinya Sir Thomas Stamford Raffles. Salah satu makam tertuanya pun tercatat tahun 1775.
Dari Berdagang, Kemudian Menetap
Melansir dari beberapa sumber, kedatangan kongsi dagang Inggris ke Bengkulu dengan nama East India Company (EIC) untuk melakukan aktivitas jual beli lada dan juga garnisun sekitar tahun 1685.
Mereka pun mendapatkan persetujuan dan mencapai kesepakatan untuk bisa menetap dan melakukan aktivitas perdagangan secara bebas tanpa ada gangguan dari pihak lain. Hal ini memicu banyaknya bangunan-bangunan bergaya Eropa di Bengkulu.
Kehidupan orang-orang Inggris di Bengkulu berubah drastis setelah rilisnya traktat Inggris-Belanda ada tahun 1824. Perjanjian berisi pertukaran wilayah kekuasaan, Belanda mendapatkan Bengkulu, sementara Inggris mendapatkan negara Singapura.
Diserang Penyakit
Pemicu dibuatnya kompleks pemakaman ini akibat banyaknya tentara-tentara EIC yang meninggal ketika berada di Bengkulu. Mulai dari meninggal akibat perang sampai ratusan orang terserang penyakit, seperti Malaria dan Disentri.
Konon, kompleks makam di Jitra Bengkulu ini juga menjadi tempat peristirahatan terakhir keempat anak dari Stamford Raffles sekaligus istri keduanya yaitu Sophia Hull.
Apabila digambarkan, kehidupan orang-orang Inggris termasuk Raffles sangatlah menyedihkan. Mereka banyak yang terserang penyakit, kemudian sanitasi yang kurang baik mengakibatkan banyaknya orang yang meninggal.
Ada 1.000 Makam
Ketika kompleks pemakaman dibentuk, konon jumlahnya ada sekitar 1.000 kuburan orang Inggris di sini. Akan tetapi, akibat berkembangnya zaman, hanya 53 makam saja yang ditemukan dengan kondisi yang masih cukup baik.
Dari makam-makam yang tersisa, batu nisannya berbentuk unik dan identik dengan gaya Eropa pada abad pertengahan. Kemudian, batu-batu nisan tersebut juga sangat kokoh, sehingga bentuknya masih bisa bertahan sampai hari ini.
Keunikan lain dari makam ini adalah ukurannya yang cukup besar dan tinggi, yaitu mencapai 4 meter bahkan lebih. Bahkan, beberapa batu nisannya juga terdapat patung berbentuk anjing, dan masih banyak lagi.
Wisata Sejarah
Saat ini, kompleks pemakaman yang masih satu tanah dengan Benteng Marlborough ini sudah termasuk dalam Cagar Budaya oleh Pemerintah setempat.
Tak hanya itu, masyarakat yang penasaran dengan kompleks makam ini bisa berkunjung dan kini sudah menjadi bagian dari wisata sejarah di Bengkulu.