Mencicipi Dangke, Keju Unik Terbuat dari Susu Kerbau Khas Enrekang Sulawesi Selatan
Makanan tradisional yang unik dari Sulawesi Selatan ini konon sudah dikonsumsi bangsawan sejak zaman dulu.
Makanan tradisional yang unik dari Sulawesi Selatan ini konon sudah dikonsumsi bangsawan sejak zaman dulu.
Mencicipi Dangke, Keju Unik Terbuat dari Susu Kerbau Khas Enrekang Sulawesi Selatan
Keju identik dengan warnanya yang putih kekuningan, rasanya yang asin. Keju juga biasa digunakan sebagai topping untuk berbagai macam olahan makanan. Banyak yang mengira jika keju hanya diproduksi oleh negara-negara di Eropa, namun tidak demikian.
-
Di mana resep makanan tradisional Indonesia ini ditemukan? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (5/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa kuliner khas dari Kuningan yang terkenal dengan teksturnya yang renyah di luar dan lembut di dalam? Makanan ini merupakan tahu goreng dengan tekstur yang krispi di kulit luar, dan lembut di bagian dalam. Makan tahu ini tak cukup satu atau dua potong. Dijamin bisa berkali-kali menyantap, terutama jika dibarengi dengan cabai rawit atau sambal kecap yang pedas.
-
Apa makanan khas yang berasal dari Sulawesi Utara yang terbuat dari ubi? Kudapan yang terbuat dari bahan dasar ubi ini memiliki cita rasa yang manis.
-
Di mana kamu bisa menemukan makanan tradisional Jawa seperti Karedok dan Gudeg? Karedok (Jawa Barat) Bahan-Bahan: -4 helai kacang panjang, potong pendek -2 buah mentimun, iris tipis -1 genggam daun kemangi -2 genggam tauge -5 lembar kol, iris tipis Gudeg (D.I Yogyakarta) Bahan: - 300 gram nangka muda - 1 ekor ayam kampung, potong - 5 buah tahu - 100 gram krecek - 500 ml santan kental - 1700 ml santan cair- 500 gram gula kelapa - 3 ruas lengkuas - 3 buah cabai rawit - 10 lembar daun salam
-
Bagaimana proses pembuatan Kerupuk Bangreng Sumedang yang masih tradisional? Udin menambahkan, pembuatannya masih tradisional. Mula-mula adonan tapioka diuleni, lalu dimasukkan ke mesin cetak.
-
Kuliner apa yang menjadi salah satu makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
Indonesia juga memiliki keju tradisional yang berasal dari daerah Enrekang, Sulawesi Selatan. Keju itu bernama dangke. Keju yang satu ini tak kalah mantapnya dengan keju Eropa, karena Dangke memiliki ciri dan karakteristik yang unik.
Penasaran dengan keju lokal ini? Simak ulasan informasinya yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut.
Dari Susu Kerbau
Keunikan pertama dari keju dangke adalah terbuat dari susu kerbau. Ya, perbedaan dengan keju-keju pada umumnya sudah pasti pada bahan utamanya yang mayoritas menggunakan susu sapi.
Keju pada umumnya juga harus melewati proses fermentasi sebelum nantinya diproduksi dan dikonsumsi. Apabila keju biasa difermentasi dengan ragi, sementara keju dangke menggunakan getah pepaya. Getah ini berfungsi untuk memisahkan susu, kandungan air dan lemak.
Setelah itu, tekstur keju akan berubah menjadi padat yang berbentuk bongkahan warna putih. Seluruh proses pembuatan keju dangke serta peralatan yang digunakan juga masih tradisional.
Proses Tradisional
Seluruh proses pembuatan keju dangke dilakukan dengan cara yang masih sangat sederhana dan tradisional. Semua dimulai dari merebus susu kerbau sampai suhu 70 derajat menggunakan kayu bakar.
Kemudian, pada proses pencetakan dilakukan menggunakan batok kelapa sebagai alat pencetaknya. Keju ini semakin terasa tradisional saat proses pengemasan yang menggunakan daun pisang.
Keju khas dari Enrekang ini memiliki rasa yang lebih asin dari keju lainnya. Biasanya warga setempat akan menggoreng atau membakar keju dangke sebelum dikonsumsi.
- Mencicipi Juhu Singkah, Makanan Berkuah Kuning Khas Kalimantan Tengah yang Terbuat dari Rotan
- Mencicipi Burasa, Kuliner Tradisional Sulawesi Selatan yang Kental dengan Nilai Budaya
- Mencicipi Umbut Rotan, Makanan Tradisional Warisan Nenek Moyang Suku Dayak Kalimantan
- Mencicipi Burayot, Kudapan Tradisional Khas Garut yang Terbuat dari Tepung Beras
Makanan Bangsawan
Keju dangke tak hanya berbeda dari keju-keju terkenal lainnya. Keju dangke juga menjadi makanan tradisional yang dulunya jadi hidangan sehari-hari untuk para bangsawan. Bukan hanya soal rasa dan identitas, melainkan mengandung nilai historis yang tinggi.
Masyarakat setempat juga kerap menyantap keju dangke dengan pulo mandoti. Pulo mandoti merupakan beras yang saat dimasak, lalu muncul aroma yang harumnya tercium sampai jauh.
Konon beras ini hanya bisa ditanam di persawahan Enrekang. Selain itu, keju dangke juga enak disantap bersama roti, nasi dan sambal terasi.