Mengenal Sosok Depati Amir, Pahlawan Nasional Kebanggaan Masyarakat Bangka Belitung
Dengan tekad yang kuat dan penuh keberanian untuk menentang dan melawan pihak kolonial, Depati Amir mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Bangka.
Dengan tekad yang kuat dan penuh keberanian untuk menentang dan melawan pihak kolonial, Depati Amir mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Bangka.
Mengenal Sosok Depati Amir, Pahlawan Nasional Kebanggaan Masyarakat Bangka Belitung
Depati Amir adalah seorang Pahlawan Nasional yang berasal dari Bangka Belitung. Namanya kini dikenang menjadi sebuah nama Bandar Udara di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain itu, nama Depati Amir juga disematkan di beberapa fasilitas umum.
Sosok Depati Amir bagi masyarakat Bangka tentu sangat membekas hingga hari ini. Ia merupakan pejuang yang gigih melawan kolonialisme Belanda terutama dalam aktivitas pertambangan timah. (Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id)
-
Apa yang ditampilkan dalam Pagelaran 'Pahlawan Nusantara' dari Sabang hingga Merauke? Pagelaran 'Pahlawan Nusantara' dari Sabang hingga Merauke adalah sebuah pertunjukan megah dan kolosal yang disajikan dengan cara yang menarik, melibatkan rangkaian musik dari daerah dan nasional. Kolaborasi antara para seniman akan menghiasi keindahan yang akan memperkaya aksi pertunjukan teatrikal, tarian dari berbagai daerah serta tarian kontemporer, parade busana etnik Indonesia, serta 31 lagu daerah dan nasional yang akan dibawakan di atas panggung.
-
Kapan Hari Pahlawan diperingati di Indonesia? Setiap tanggal 10 November, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pahlawan.
-
Siapa yang menobatkan Kiras Bangun sebagai Pahlawan Nasional Indonesia? Pada 2005, nama Kiras Bangun ditetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Apa yang dilakukan oleh para atlet bulutangkis Indonesia dalam pengambilan sumpah dan janji PNS? Mereka juga tampak mengambil sikap siap sempurna dalam acara pengambilan sumpah dan janji ini. Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo Momen pengambilan sumpah dan janji PNS ini dihadiri oleh para atlet bulutangkis Indonesia. Salah satunya, tampak Apriyani Rahayu yang merupakan peraih medali emas Olimpiade Tokyo.
Dengan tekad yang kuat dan penuh keberanian untuk menentang dan melawan pihak kolonial, Depati Amir mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Bangka.
Nama Depati Amir dikukuhkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 2018 dalam surat Keppres Nomor 12/TK/tahun 2018.
Profil Singkat
Depati Amir lahir di Mendara, Bangka, pada 1805. Ia merupakan putra dari bangsawan Bangka bernama Depati Bahrin. Sebelum memperjuangkan tanah kelahirannya, namanya sudah menjadi tokoh berpengaruh di sana.
Amir sendiri pernah menjadi pemimpin untuk melawan dan menumpas para perompak yang berada di sekitar perairan Bangka. Keberhasilannya dalam melawan perompak ini tentunya memulihkan keamanan di tengah masyarakat.
Dengan gerakan dan gebrakan yang ia lakukan demi tanah Bangka, ia pun mendapatkan gelar "Depati" oleh Kesultanan Palembang sebagai seorang kepala beberapa kampung di sana.
Menolak Gelar Depati
Dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, berkat keterlibatannya dalam menumpas perompak dan juga membela rakyat Banda, ia menerima gelar Depati. Namun, Amir sendiri menolak pemberian gelar yang akan disematkan pada namanya tersebut.
Perjuangkan Depati Amir masih terus berlanjut hingga masa kolonialisme Belanda khususnya di wilayah Bangka.
Kongsi Tambang Timah
Sang ayah, Depati Bahrin memiliki sebidang tanah dengan tambang timah di dalamnya. Ia pun akhirnya melakukan kongsi dengan pemerintah Kolonial Belanda. Mulailah pihak kolonial melakukan pengerukan dan membuat parit-parit di sekitar pertambangan tersebut.
Konflik kemudian muncul setelah Pemerintah Kolonial tidak memenuhi kewajibannya untuk membayarkan hasil tambangnya itu kepada pemilik tanah yaitu Depati Bahrin.
- Mengenal Sosok Panca Wijaya Akbar Bupati Kabupaten Ogan Ilir, Istrinya Bukan Orang Sembarangan
- Di Depan Para Perwira, Tiba-tiba Komjen Fadil Imran Beri Hormat Kepada Aipda Erwin, Ternyata Gara-gara Ini
- Mengenal Upacara Muang Jong, Tradisi Selamat Laut oleh Suku Ameng Sewang di Bangka Belitung
- Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Sontak, Depati Amir pun tersulut emosinya dengan perlakuan pihak kolonial. Ia tidak segan-segan untuk melayangkan tuntutan kepada perusahaan Belanda dan mendapat dukungan langsung dari masyarakat Banda.
Tuntutan tersebut terdengar hingga Residen Belanda saat itu. Ia kemudian mengirimkan pasukan untuk memburu Depati Amir agar tidak terjadi pengaruh dan pergolakan pada masyarakat Banda. Namun, usaha mereka untuk menangkapnya pun nihil.
Perlawanan Depati Amir ini sontak mendapatkan perhatian dari masyarakat maupun tokoh-tokoh pemimpin lokal. Ia pun mendapat bantuan senjata dari lokal maupun dari Singapura. Perlawanannya pun semakin meluas hingga sepanjang pesisir Timur Bangka.
Tertangkap dan Diasingkan
Upaya Belanda untuk memburu Depati Amir pun akhirnya membuahkan hasil pada 7 Januari 1851. Ia ditangkap karena melakukan pengkhianatan kepada Belanda.
Ia bersama sang adik, Hamzah atau Cing diasingkan ke Pulau Timor. Selama di pengasingan mereka pun tetap berjuang dengan menjadi penasihat raja-raja Timor yang berjuang melawan Belanda.
Setelah beberapa tahun diasingkan, Depati Amir wafat pada 28 September 1869. Setelah itu disusul adiknya Hamzah yang wafat pada 12 Maret 1903. Keduanya dimakamkan di pemakaman muslim Batukadera Kampung Air Mata, Kupang, Nusa Tenggara Timur.