Mengenal Tabuik, Tradisi Tahunan Bulan Muharam Khas Masyarakat Sumatra Barat
Tabuik diambil dari bahasa Arab Melayu yang artinya keranda yang dihiasi bunga-bunga dan kain warna-warni dan dibawa secara arak-arakan keliling kampung.
Tabuik diambil dari bahasa Arab Melayu yang artinya peti atau keranda yang dihiasi bunga-bunga dan kain warna-warni dan dibawa secara arak-arakan keliling kampung.
Mengenal Tabuik, Tradisi Tahunan Bulan Muharam Khas Masyarakat Sumatra Barat
Meski sakral, fungsi dan nilai-nilai utama dari tradisi ini semakin hari semakin menghilang dan berubah menjadi kegiatan festival.
Tradisi Tabuik ini mulai berkembang hingga ke berbagai daerah mulai dari Bengkulu, Padang, Pariaman, Maninjau, Pidie, Banda Aceh, Meulaboh, dan Singkil.
Penasaran dengan tradisi Tabuik dari Sumatra Barat? Simak rangkuman selengkapnya yang dihimpun merdeka.com berikut ini.
Asal Usul Tabuik
Mengutip kebudayaan.go.id, tradisi Tabuik ini dibawa oleh orang-orang Madras dan Bengali. Mereka sempat tinggal di Bengkulu, menikah dengan warga setempat dan keturunan selanjutnya diberi nama orang Sipai.
Pada awalnya, tradisi ini untuk berkabung saat ada anggota keluarga yang meninggal, namun terjadi akulturasi dengan budaya setempat sehingga lahirlah Tabuik atau Tabot.
-
Apa keutamaan dari puasa Muharram? Dikutip dari laman NU Online, berikut beberapa keutamaan melaksanakan puasa Muharram:Pertama, puasa Muharram merupakan puasa paling utama. Hal ini sebagaimana disebutkan Rasulullah SAW dalam hadits seperti di atas. Kedua, puasa Muharram juga memiliki keutamaan karena bulan pertama ini termasuk ke dalam empat bulan-bulan mulia atau al-asyhurul hurum.
-
Apa yang dilakukan warga Bengkulu dan pesisir Sumatera Barat dalam menyambut 10 Muharram? Dikutip dari Kemdikbud.go.id, Upacara Tabot merupakan tradisi masyarakat di Bengkulu dan pesisir pantai Sumatera Barat dalam menyambut 10 Muharram. Orang Minang biasanya menyebut upacara ini dengan sebutan “Tabuik” yang dapat diartikan sebagai peti kayu yang dilapisi emas. Sementara masyarakat di Pariaman mengartikan Tabuik sebagai keranda yang diibaratkan sebagai usungan mayat Husein Bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW yang tewas dalam sebuah pertempuran di Karbala. Keranda itu dihias sedemikian rupa dan kemudian diarak. Setelah arakan itu selesai, Tabuik dibawa ke pinggir pantai sambil diiringi teriakan “Hayya Husain, Hayya Husain” lalu dibuang ke laut.
-
Apa yang terjadi saat serangan harimau di Sukabumi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Bagaimana Sumur Barhut terbentuk? Dilansir Muscat Daily, disebutkan jika sumur neraka ini dibentuk oleh pelarutan batuan gamping. Seperti yang ditemukan wilayah Dhofar, Oman, dan di wilayah Mahra dan Hadramaut, Yaman. Lapisan batuan di gua ini terkikis oleh air tanah yang mengandung garam dan asam. Hal ini kemudian membentuk cekungan dan gua yang dalam setelah beberapa juta tahun.
-
Siapa yang berpuasa di bulan Muharram? Umat Muslim dianjurkan berpuasa pada 10 Muharram.
-
Kapan Puasa Muharram 2024? Menurut Kalender Hijriah 2024 yang dikeluarkan Kementerian Agama RI, tanggal 1 Muharram akan jatuh pada hari Minggu, 7 Juli 2024. Tanggal ini menandai awal tahun baru 1446 Hijriah.
Namun, banyaknya pengaruh dari luar telah melunturkan keaslian tradisi. Hal ini karena orang-orang Sipai mulai lepas dari ajaran Syi'ah. Pada akhirnya upacara ini hanya untuk memenuhi wasiat leluhur. Bahkan, keterlibatan orang-orang Sipai ini hanya sebagai bentuk pengembangan budaya di daerah tersebut.
Lazimnya, upacara ini berlangsung pada 10 Muharam dalam kalender Islam atau disebut dengan Hari Asyura. Tujuan dari upacara ini untuk memperingati kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein.
Kental Agama Islam
Tabuik diambil dari bahasa Arab Melayu yang artinya peti atau keranda yang dihiasi bunga-bunga dan kain warna-warni dan dibawa secara arak-arakan keliling kampung.
Sementara di Pariaman, Tabuik adalah keranda yang diibaratkan membawa jenazah Husein bin Ali yang terbuat dari bambu, kayu rotan yang dihiasi bunga-bunga "Salapan".
Prosesi Tabuik
Proses jalannya Tabuik ini sangat sakral dan kolosal, hal ini membutuhkan banyak massa mulai dari persiapan hingga tahap akhir. Lazimnya upacara ini melibatkan warga setempat sampai pihak dari luar daerah yang sudah mengerti terkait upacara tersebut.
Sebelum acara dimulai, biasanya rumah Tabuik mendirikan sebuah tempat yang dilingkari dengan bahan bernama Pimpiang yang bentuknya persegi empat dan di dalamnya diberi corak bernama Daraga. Fungsinya untuk menyimpan alat ritual dan tempat pelaksanaan Maatam.
Tradisi Bermakna
Bagi masyarakat Pariaman, tradisi Tabuik sudah menjadi cerminan sikap dan pola hidup. Nilai yang terkandung di setiap proses Tabuik merupakan momen penting bagi masyarakat.
Selain itu, Tabuik juga merupakan tradisi sosial keagamaan masyarakat Minangkabau, khususnya di Padang Pariaman.