Mengenal Tologu, Senjata Tradisional Nias yang Terkenal Mistis
Di Nias, Sumatera Utara, juga terdapat banyak senjata tradisional yang hingga kini masih dilestarikan, salah satunya adalah Tologu. Tologu berasal dari Teluk Dalam, Nias Selatan. Senjata ini berwujud pedang yang sangat unik dan dikenal memiliki kekuatan magis yang kuat.
Senjata tradisional adalah sebuah senjata kuno yang dimiliki oleh sejumlah daerah atau suku di Indonesia. Beberapa senjata tradisional tersebut yang populer di antaranya bambu runcing, keris, tombak, dan lain sebagainya.
Di Nias, Sumatera Utara, juga terdapat banyak senjata tradisional yang hingga kini masih dilestarikan, salah satunya adalah Tologu.
-
Bagaimana upaya Kutai Timur untuk melestarikan budayanya? Di beberapa desa dan kawasan, ada yang masih menerapkan norma-norma adat. Kami mengedepankan pendekatan itu untuk mengatasi berbagai persoalan, sekaligus ikut melestarikan budayanya," kata Kasmidi.
-
Bagaimana cara penduduk pulau-pulau di Indonesia saling bertukar budaya? "Kemungkinan besar populasi di pulau-pulau ini memiliki budaya khas yang berbeda, saling bertukar gaya, barang, teknologi, dan gen sampai melintasi lautan.”
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Apa yang ditemukan warga di Desa Surotrunan, Kebumen? Warga Desa Surotrunan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, dibuat heboh. Sebuah gundukan tanah misterius ditemukan pada salah satu pekarangan milik warga.
-
Bagaimana penduduk Desa Nunuk Baru melestarikan budaya Sunda? Warga Nunuk Baru juga secara turun temurun mempertahan berbagai acara warisan zaman dulu.
-
Mengapa Tradisi Panah Kasumedangan menjadi budaya penting di Sumedang? “Ini mulanya berawal dari raja pertama yakni Prabu Geusan Ulun yang membawa Panah Kasumedangan,” kata Ketua Wadah Endong Panah Kasumedangan Bayu Gustia Nugraha, menguntip YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX.
Tologu berasal dari Teluk Dalam, Nias Selatan. Senjata ini berwujud pedang yang sangat unik dan dikenal memiliki kekuatan magis yang kuat.
Digunakan untuk Berperang dan Menjaga Diri
Sumber: museum-nias.org ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari laman genpi.co, pada zaman dulu, pedang ini biasa digunakan kepala suku Nias untuk berperang atau menjaga diri.
Pedang ini sedikit berbeda dengan pedang biasanya, karena sekaligus diyakini sebagai jimat yang dapat memberikan kekuatan, keberanian, kekebalan, dan kemampuan tertentu bagi pemiliknya.
Simbol Kemegahan Bangsawan Nias
Selain sebagai alat menjaga diri, pedang ini juga merupakan simbol kemegahan para bangsawan di Nias pada zaman dulu.
Untuk menambah kesan keperkasaan, keberingasan, dan kekuatan pedang Tologu ini, pada bagian gagang atau tangkai pedang diberi ukiran yang berbentuk kepala monster.
Keindahan Bentuk Pedang
Dilansir dari laman correcto.id, bagian ujung Tologu diukir dengan gambar Niohosana, yaitu dewa perang dalam kepercayaan Nias kuno. Ukuran panjang senjata ini sekitar 60 cm.
Ujung sarung pedang dihiasi dengan taring gigi buaya atau babi hutan, bahkan ada juga memakai fosil gigi ikan hiu. Bentuk sarungnya dibuat dari dua bilah kayu, yang disatukan dan diperkuat dengan pelat besi atau kuningan.
Terdapat Bola Rotan yang Magis
Tepat di sarung pedang ini terdapat sebuah bola rotan yang bernama rago. Bola rotan atau rago inilah yang dipercaya dapat mengalirkan kekuatan dan kekebalan secara magis untuk si pemilik pedang.
Jika dilihat dari dekat, bola tersebut memiliki ukuran yang cukup besar. Beberapa Tologu ada yang menggunakan rotan dan ada juga yang menggunakan taring dan dibentuk menjadi sebuah bola.