Mengenal Upacara Jamu Laut, Tradisi Masyarakat Langkat yang Dilestarikan Hingga Kini
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kebudayaan. Hampir di semua daerah memiliki budayanya masing-masing, salah satunya seperti yang ada di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kebudayaan. Hampir di semua daerah memiliki budayanya masing-masing, salah satunya seperti yang ada di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Di kabupaten ini, ada satu upacara adat yang hingga kini masih bisa dijumpai, yaitu Upacara Jamu Laut. Upacara Jamu Laut adalah tradisi masyarakat pesisir. Tradisi ini sebenarnya bisa dibilang hampir punah, namun masih ada sebagian kecil desa yang masih melakukannya secara reguler, salah satunya di Desa Jaring Halus yang terletak di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
-
Kapan Muhibah Budaya dalam rangkaian Banyuwangi Ethno Carnival digelar? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
-
Mengapa Festival Kebudayaan Yogyakarta 2023 mengangkat tema "Kembul Mumbul"? Dalam konteks Jawa, “kembul” merupakan sebuah peristiwa kolektif yang ditandai dengan aktivitas menikmati hasil padi di satu meja saji yang sama. Sementara “mumbul” berarti melanting atau membumbung tinggi. Secara mendasar, kembul mumbul dapat dipahami sebagai sebuah upaya untuk memunculkan, memantik, dan mendorong kita semua agar menjadi gerakan kesadaran bersama terkait persoalan ketahanan pangan.
-
Kenapa Festival Sepekan Tamansuruh diselenggarakan? "Tamansuruh dikenal dengan lokasinya yang sangat sejuk, berada di kaki Ijen. Di sana juga dikenal dengan Agro Wisata Tamansuruh yang sangat asri. Festival ini untuk mengangkat kekayaan wisata dan tradisi Desa Tamansuruh ini," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Senin (17/7/2023).
-
Dimana tempat Festival Sarut berlangsung? Pada 12-14 Agustus 2024 lalu, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, menggelar acara Festival Sarut.
-
Untuk apa Festival Bunga Bandungan diadakan? Dilansir dari ANTARA, festival bertajuk Jagad Kembang Kumandang itu dilakukan sebagai ajang pariwisata.
-
Apa yang dirayakan di Festival Bunga Bandungan? Setiap tahun warga Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang menggelar festival bunga.
Di Kabupaten Langkat, hanya di Desa Jaring Halus inilah pelaksanaan Upacara Jamu Laut masih diakui oleh masyarakat. Tradisi tersebut masih dilakukan sesuai dengan tahapan dan tata cara yang sebenarnya, termasuk aturan pantangan dan waktunya.
Upacara ini adalah upacara yang dilakukan oleh masyarakat sekitar yang mayoritas bekerja sebagai nelayan sebagai simbol rasa syukur atas hasil tangkapan laut yang harus disyukuri kepada Sang Pencipta.
Dilakukan Tiga Tahun Sekali
Sumber: sipayo.com 2020 Merdeka.com
Dilansir dari laman medanbisnisdaily, upacara ini dilaksanakan satu kali dalam tiga tahun. Pada saat pelaksanaan upacara ini nelayan tidak bisa melaut.
Upacara dilakukan dengan melepas sesajen ke laut. Sesajen yang diberikan adalah berupa semua makanan khas Desa Jaring Halus yang disajikan dari pukul 6 sore hingga 6 pagi.
Selain itu, dalam pelaksanaan upacara ini juga ada pantangan-pantangan yang sudah ditentukan oleh pawang yang memimpin upacara dan harus ditaati oleh semua orang yang menghadiri dan menyaksikan upacara tersebut.
Pantangan yang harus dilakukan yaitu pada saat Upacara Jamu Laut tidak boleh ada makanan jatuh dan saat acara tidak boleh memakai baju warna kuning.
Warga percaya bahwa jika ada masyarakat yang berusaha melanggar pantangan tersebut maka akan timbul penyakit dan musibah.
Sebagai Ucapan Syukur pada Tuhan dan Tolak Bala
Pada awal pelaksanaannya dulu, Upacara Jamu Laut bertujuan untuk memberikan persembahan kepada penunggu laut atau yang biasa disebut dengan istilah jimbalang atau mambang laut.
Namun, ketika pengaruh Islam semakin berkembang di daerah Langkat, Upacara Jamu Laut kini menjadi simbol interaksi antara manusia dan mahluk laut yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah, Tuhan YME.
Dilansir dari Antaranews, selain memberikan sesajen ke laut, upacara ini juga diisi dengan melakukan zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh beserta pawang laut setempat.
Selain sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah hasil laut yang didapatkan, masyarakat setempat juga berharap dengan dilaksanakannya upacara ini bisa menjadikan kawasan tersebut selalu diberikan keamanan serta peningkatan ekonomi bagi warga pesisir.
Upacara ini juga bertujuan agar seluruh hal yang tidak baik tidak terjadi saat sedang melaksanakan keseharian mencari ikan di laut.
Terdapat Berbagai Prosesi dan Acara Festival
Sumber: gapuranews.com
Dilansir dari laman resmi kebudayaan.kemdikbud.go.id, Upacara Jamu Laut memiliki 6 tahapan prosesi, yaitu pemancangan kayu nibung, penyembelihan kerbau, menguras pantai dan mengantar persembahan sedekah laut, berjanji/ikrar dan doa, pengumuman pantangan, dan makan bersama yang diikuti oleh seluruh peserta upacara.
Tidak hanya prosesi persembahan sesajen dan doa saja, namun Upacara Jamu Laut ternyata juga dimeriahkan dengan berbagai festival. Di antaranya seperti festival kuliner, pameran produk hasil laut, dan berbagai jenis perlombaan, seperti lomba membubul jaring, lomba perahu hias, lomba voli pantai dan lomba dayung.
Selain itu, berbagai pentas kesenian juga ditampilkan untuk menambah kemeriahan acara, seperti Orkes Melayu, Gondang Sembilan, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping, Wayang Orang dan Teater Bangsawan.
Dihadiri oleh Pejabat Pemerintah dan Tokoh Masyarakat
Pada setiap pelaksanaannya, Upacara Jamu Laut hampir selalu diikuti oleh hampir sekitar seribu orang masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir Langkat.
Tidak hanya masyarakat sekitar saja, namun Upacara Jamu Laut juga selalu dihadiri oleh penjabat pemerintah setempat, seperti Bupati dan seluruh jajarannya.
Upacara ini juga sekaligus dapat menarik minat wisatawan yang ada di sana. Tidak sedikit wisatawan turut memeriahkan acara Upacara Jamu Laut ini.