Berdiri Sejak 1901, Intip Masjid Raya Sulaimaniyah Peninggalan Kasultanan Serdang
Masjid Raya Sulaimaniyah didirikan oleh Sultan Sulaiman Syariful Alamsyah pada tahun 1901. Masjid ini menjadi bukti peninggalan Kasultanan Serdang.
Kabupaten Serdang Bedagai identik dengan kerajaannya di masa lampau yang bernama Kesultanan Serdang. Berdiri sekitar tahun 1723, kesultanan ini meninggalkan warisan sejarah berupa bangunan masjid yang hingga saat ini masih bertahan.
Salah satu masjid peninggalan milik Kesultanan Serdang yaitu bernama Masjid Raya Sulaimaniyah yang terletak di Kota Perbaungan. Bangunan ini begitu identik dengan arsitektur gaya Melayu dengan perpaduan warna khas Islam yaitu kuning dan hijau.
-
Apa yang terjadi di Serdang Bedagai pada Selasa malam (19/3)? Baru-baru ini telah terjadi kecelakaan antara kereta api dengan truk tronton yang terjadi di Serdang Bedagai pada Selasa (19/3) malam. Insiden kecelakaan antara KA Putri Deli dengan truk tronton pada Selasa (19/3) malam itu diduga akibat sang sopir truk nekat terobos palang pintu di perlintasan terjaga (JPL Nomor 31) Km. 44+300 antara Stasiun Perbaungan dan Stasiun Lidah Tanah.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa itu Seruit? Seruit adalah olahan sambal yang dibuat dari tempoyak durian, sambal terasi, dan pindang ikan lalu ditambah dengan perasan air jeruk lesom atau air aren yang tidak jadi digunakan untuk gula aren.
-
Apa itu Sebelik Sumpah? Sebelik Sumpah, sebuah cendera mata atau sejenis perhiasan milik Orang Rimbo di Provinsi Jambi. Tiap daerah di Indonesia memiliki kerajinan tradisional yang digunakan sebagai perhiasan atau cendera mata oleh penggunanya. Bahkan, benda tersebut disebut-sebut memiliki kisah dan mitos dibaliknya.
Mengutip dari mediacenter.serdangbedagaikab.go.id, Masjid Raya Sulaimaniyah ini didirikan oleh Sultan Sulaiman Syariful Alamsyah pada tahun 1901. Tak hanya itu, saat ini di kompleks masjid juga terdapat makam para Sultan Serdang beserta dengan keturunannya.
Penasaran dengan sejarah Masjid Raya Sulaimaniyah ini? Simak ulasannya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Perkembangan Pembangunan Masjid
duniamasjid.islamic-center.or.id ©2023 Merdeka.com
Melansir dari buku "Kesultanan Serdang: Perkembangan Islam pada Masa Pemerintahan Sulaiman Shariful Alamsyah" karya Dr Phil. Ichwan Azhari dkk, awal pembangunan masjid ini sebenarnya sudah dimulai dari tahun 1889. Saat itu, Sultan Syariful Alamsyah mendirikan Istana Draul Arif di Kraton Kota Galuh, Perbaungan dan sekaligus mendirikan Masjid Raya Sulaimaniyah.
Masjid yang berdiri di atas tanah wakaf dari Sultan Serdang itu sempat beberapa kali berpindah kekuasaan. Mulai dari tahun 1939, Sultan Serdang memberikan seluruh kekuasaan berupa masjid dan tanah kepada Ketua Majelis Syar'i Kerajaan Serdang yaitu Tengku Haji Yafizham.
Pada tahun 1964, Tengku Haji Yafizham memberikan kuasa secara bersama-sama kepada T.Lukman Sinar, T. Abu Nawar Sinar, T. Abu Kasim Sinar, dan T.Ziwar.
Aristektur Bangunan
Youtube.com/Ghandy November ©2023 Merdeka.com
Gaya arsitektur masjid ini sangat kental dengan etnis Melayu. Pada bagian kubah masjid, berbentuk segi empat memanjang dan di atasnya terdapat bulan sabit dan bintang.
Pada bagian pondasi masjid, terdapat empat buah pilar besar di bagian dalam dan ada satu lampu hias di tengah ruangan masjid sehingga menimbulkan kesan mewah. Kemudian di bagian langit masjid terdapat ornamen-ornamen kaligrafi ayat-ayat Al-Quran.
Teras masjid juga ditopang dengan tiang-tiang kecil dihiasi dengan lampu yang mengelilingi teras samping di sebelah kiri dan belakang.
Ada Kompleks Makam
Youtube.com/Ghandy November ©2023 Merdeka.com
Kompleks Masjid Raya Sulaimaniyah terdapat makam-makam para Sultan Serdang beserta keturunannya. Salah satu makam dengan ukuran paling besar adalah makam Tuanku Sulaiman Syariful Alamsyah.
Selain itu, di tempat tersebut juga ada makam Ketua Majelsi Syar'i Kesultanan Serdang yaitu T. Fachruddin dan Tuanku Haji Yafizham. Pemangku adat Kesultanan Serdang juga, T. Abu Nawar Sinar dan Tuanku Lukman Sinar Basarsah II juga turut disemayamkan di kompleks pemakaman tersebut.
Replika Istana Kesultanan Serdang
Tak jauh dari Masjid Sulaimaniyah, terdapat replika Istana Kesultanan Serdang yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Sergai. Hanya berjarak 1 kilometer, replika istana tersebut rupanya pengganti istana orisinilnya yang sudah dihancurkan oleh pihak Belanda.
Dengan tinggi bangunan sekitar 8 meter, gaya arsitekturnya mirip seperti rumah panggung. Hanya saja bagian pondasi dan bahan bangunan yang sudah menggunakan beton. Pada bagian bawah bangunan terdapat ruangan berwarna kuning yang terdapat tangga di sisi depan, kiri, dan kanannya.
Saat ini, bangunan tersebut dijadikan kantor Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan Kabupaten Sergai.