Menyusuri Taman Nasional Siberut, Hutan Hujan Tropis di Pulau Mentawai yang Kaya Keanekaragaman Hayati
Hampir 60% dari Taman Nasional Siberut berupa hutan yang dihuni oleh ratusan spesies tumbuhan berkayu, puluhan spesies mamalia, hingga ratusan jenis burung.
Hampir 60% dari Taman Nasional Siberut berupa hutan yang dihuni oleh ratusan spesies tumbuhan berkayu, puluhan spesies mamalia, hingga ratusan jenis burung.
Menyusuri Taman Nasional Siberut, Hutan Hujan Tropis di Pulau Mentawai yang Kaya Keanekaragaman Hayati
Taman Nasional Siberut terletak di Pulau Siberut, sebuah pulau gugusan terbesar Kepulauan Mentawai yang berada di lepas pantai barat Sumatera. Kawasan dengan luas 190.500 hektare ini memiliki potensi sumber daya alam yang cukup menjanjikan.
Taman nasional ini mempunyai tipe hutan hujan tropis yang di dalamnya terdapat keanekaragaman hayati sekaligus tempat pelestarian maupun perlindungan berbagai makhluk hidup.
-
Di mana Kawasan Konservasi Hutan Mangrove dan Bekantan di Kota Tarakan? Jalan-jalan ke Kota Tarakan rasanya kurang puas jika belum menyambangi Kawasan Konservasi Hutan Mangrove dan Bekantan yang terletak di pusat kota tersebut.
-
Dimana letak Taman Nasional Berbak Sembilang? Kawasan suaka margasatwa di Kabupaten Banyuasin ini sudah ditetapkan sejak tahun 1935 oleh gubernur Hindia Belanda pada waktu itu.
-
Bagaimana Taman Nasional Kerinci Seblat diakui sebagai Taman Warisan ASEAN? Setahun sebelumnya, Taman Nasional Kerinci Seblat juga terdaftar dalam Taman Warisan ASEAN pada 18 Desember 2003.
-
Di mana saja letak Taman Nasional Kerinci Seblat? Terletak di 14 Kabupaten Menurut artikel yang diterbitkan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, letak geografis Taman Nasional Kerinci Seblat ini begitu luas hingga mencakup total empat belas kabupaten. Taman Nasional Kerinci Seblat juga berada di dua kota di Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, sampai Sumatra Selatan.
-
Dimana letak Taman Bunga Kutabawa? Taman Bunga Kutabawa merupakan destinasi wisata yang terletak di Pejagan I, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
-
Mengapa Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia Hutan Hujan Tropis Sumatera? TNBBS tak sendirian, ada aman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang juga dinobatkan sebagai Tropical Rainforest Heritage of Sumatera (TRHS) atau Situs Warisan Dunia Hutan Hujan Tropis Sumatera.
Dengan potensi yang dimiliki oleh Taman Nasional Siberut ini, pemerintah telah menerapkan beberapa kebijakan. Hal ini berkaitan dengan peran taman nasional sebagai habitat maupun program konservasi yang berkelanjutan.
Ingin lebih tahu soal Taman Nasional Siberut? Simak rangkuman informasinya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut ini.
Kawasan Lindung Pertama
Pemanfaatan potensi yang ada di Taman Nasional Siberut ini dimulai pada tahun 1976 silam. Pemerintah melalui program konservasi di Pulau Siberut itelah menetapkan kawasan lindung pertama yang dibentuk sebagai Suaka Margasatwa bernama 'Suaka Margasatwa Tai-Taibatti'.
Penetapan fungsi sebagai suaka margasatwa ini tertuang pada Keputusan Menteri Pertanian Nomor 670/Kpts/Um/10/1976 tanggal 25 Oktober 1976 dengan luas wilayah 6.500 hektare.
Pada 1978, kawasan suaka margasatwa ini kembali diperluas menjadi 56.500 hektare yang tertuang dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 758/Kpts/Um/12/1978.
Terbagi dalam 3 Zona
Pulau Siberut dikenal sebagai wilayah dengan cagar biosfernya yang sudah diakui dunia melalui UNESCO pada tahun 1981 silam. Adapun kawasan zonasi dari TN Siberut ini meliputi Zona Inti, Zona Rimba, dan Zona Pemanfaatan.
Hampir 60% dari Taman Nasional Siberut berupa hutan yang dihuni oleh ratusan spesies tumbuhan berkayu, puluhan spesies mamalia, hingga ratusan jenis burung.
Selain itu, hutan ini juga menjadi rumah bagi satwa endemik yang terancam punah seperti siamang, beruk, simakobu, dan lutung.
- Lahan Perbatasan Hutan Lindung di Riau Terbakar, 40 Personel Pemadam Dikerahkan
- Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Kawasan Konservasi Orang Utan di Provinsi Riau
- Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari
- Menjelajahi Kekayaan Alam di Geopark Meratus, dari Hutan Hujan hingga Mata Air Panas Non Vulkanik
Kaya Keanekaragaman Hayati
Melansir dari berbagai sumber, Taman Nasional Siberut ini memiliki ekosistem hutan yang terbagi ke dalam beberapa golongan, di antaranya hutan primer campuran, hutan rawa, hutan pantai, dan hutan bakau.
Hutan-hutan yang berada di kawasan TN Siberut ini masih perawan alias belum ada manusia yang merusak atau mengakses wilayah tersebut. Selain itu, endemisme di tempat ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan yang ada di Pulau Sumatra.
Kunci utama dari seimbangnya ekosistem hutan ini tak lepas dari penduduk asli Suku Mentawai. Mereka hanya memanfaatkan hutan seperlunya dan masih diolah dengan cara tradisional.
Suku Mentawai juga kebanyakan mengikuti proses perkembangan hutan secara wajar lalu memanfaatkannya melalui tahap rumpang, perkembangan, dan dewasa.