Mengenal Rangkiang, Lumbung Padi Milik Masyarakat Minangkabau Mirip Rumah Gadang
Di sektor pertanian, masyarakat asli Padang memiliki bangunan yang berfungsi sebagai tempat menyimpan hasil panen.
Di sektor pertanian, masyarakat asli Padang memiliki bangunan yang berfungsi sebagai tempat menyimpan hasil panen.
Mengenal Rangkiang, Lumbung Padi Milik Masyarakat Minangkabau Mirip Rumah Gadang
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Hampir seluruh wilayah yang meliputi area pertanian hijau dapat dikelola langsung oleh masyarakat.
Berbicara soal sektor pertanian, setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing baik itu dari cara menanam hingga mengolah atau menyimpan hasil panen yang diperoleh. Hasil panen tanaman padi juga biasa disimpan di sebuah bangunan kecil yang dikenal dengan lumbung padi.
(Foto: Wikipedia)
-
Apa itu Pupuik Batang Padi? Alat musik yang satu ini masuk dalam kategori alat musik tiup. Berawal dari sebuah budaya masyarakat setempat yang berprofesi sebagai petani, Pupuik Batang Padi semakin berkembang seiring berjalannya waktu menjadi salah satu media hiburan.
-
Apa itu Gunung Padang? Terletak di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Gunung Padang merupakan kompleks megalitik yang terletak di atas bukit yang menawan. Baru pada tahun 2018 para arkeolog pertama kali berteori bahwa seluruh gundukan itu mungkin benar-benar buatan, dan bahwa Gunung Padang – yang berarti “Gunung Pencerahan” – mencakup lebih dari sekadar struktur batu yang terlihat di permukaannya.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa itu Padang Mangateh? Padang Mangateh merupakan hamparan padang rumput mirip savana yang menjadi sentra peternakan yang sudah ada sejak zaman kolonial.
-
Di mana sebagian besar tanaman padi yang terdampak kekeringan berada? Dari luas 84 hektare tersebut, 76 hektare di antaranya karena kekeringan, 6 hektare karena serangan organisme pengganggu tanaman, dan 2 hektare karena serangan hama wereng.
Di Sumatera Barat, kelompok etnis Minang yang juga tidak lepas dari aktivitas pertanian juga memiliki lumbung padi sendiri bernama Rangkiang. Sebuah rumah kecil dengan atap menyerupai rumah gadang ini menjadi tempat untuk menyimpan hasil panen padi masyarakat setempat.
Lebih dari sekedar tempat menyimpan hasil bumi, Rangkiang juga sarat akan makna dan simbol filosofis bagi masyarakat Minang.
Etimologi Rangkiang
Dilansir dari berbagai sumber, kata "Rangkiang" diambil dari kata "Ruang Hyang" yang artinya ruang Dewi Sri atau Dewi Pertanian. Lumbung padi ini bagi masyarakat Minang sebagai simbol kesejahteraan ekonomi dan jiwa sosial yang melekat pada diri mereka.
Rangkiang ini dipersiapkan untuk segala kemungkinan yang tidak manusia duga, seperti bencana alam atau gagal panen yang mengakibatkan kelaparan hebat. Rangkiang menjadi penyelamat karena sebagai tempat penyimpanan padi.
Mirip Rumah Gadang
Dari segi arsitektur, secara kasat mata terlihat jelas pada bagian atapnya menyerupai rumah gadang. Atap Rangkiang berbentuk gonjong dan terbuat dari bahan ijuk.
Untuk dindingnya, Rangkiang terbuat dari anyaman bambu tanpa diberi jendela maupun pintu. Pada salah satu dindingnya terdapat akses kecil berbentuk persegi untuk memasukkan hasil panen. Karena berbentuk rumah panggung, maka terdapat tangga dari bambu untuk aksesnya. (Foto: dinaspangan.sumbarprov.go.id)
- Manfaat Limbah Rumah Tangga untuk Lingkungan, Kenali Jenis-jenisnya
- Penyebab Banyak Bangunan di Garut Rusak, Meski Pusat Gempa di Kabupaten Bandung
- Mengenal Tengkiang, Lumbung Padi Milik Suku Semende yang Kini Mulai Hilang
- Mengenal Lamban Pesagi, Rumah Panggung Persegi Empat Kebanggaan Masyarakat Lampung Barat
Jenis Rangkiang rupanya ada berbagai macam, di antaranya, Rangkiang si Tinjau Lauik (si tinjau laut) yang merupakan tempat menyimpan padi yang akan digunakan untuk membeli barang atau keperluan rumah tangga. Kedua, Rangkiang si Bayau-Bayau, untuk tempat menyimpan padi yang akan dikonsumsi sehari-hari.
Ketiga, Rangkiang si Tanggung Lapa (si tanggung lapar), tempat menyimpan padi cadangan yang akan digunakan pada musim paceklik. Terakhir, Rangkiang Kaciak (rangkiang kecil), tempat menyimpan padi abuan yang akan digunakan untuk benih dan biaya mengerjakan sawah pada musim berikutnya.