Mengenal Marandang untuk Sambut Ramadan, Tradisi Masyarakat Minangkabau yang Tak Lekang oleh Waktu
Bedanya memasak rendang untuk sambut Ramadan adalah masakannya akan disajikan untuk santap sahur pertama.
Bedanya memasak rendang untuk sambut Ramadan adalah masakannya akan disajikan untuk santap sahur pertama.
Mengenal Marandang untuk Sambut Ramadan, Tradisi Masyarakat Minangkabau yang Tak Lekang oleh Waktu
Sebagian orang akan menyajikan rendang ketika momen Idulfitri atau Lebaran. Namun, berbeda dengan masyarakat asli Minangkabau. Bagi mereka, memasak rendang juga wajib dilakukan ketika menyambut bulan Ramadan. Rendang yang dimasak menggunakan bahan utama daging sapi ini biasanya sudah tercium aromanya ketika memasuki h-1 atau h-2 Ramadan. Masyarakat berbondong-bondong memasak olahan rendang untuk disantap bersama.
Masyarakat setempat menyebut tradisi memasak rendang dalam menyambut bulan Ramadan adalah Marandang. Momen ini sangat ditunggu-tunggu karena akan menjalani puasa selama 30 hari penuh.
Jadi Menu Utama
Dalam masyarakat Minang, terdapat tradisi Malamang yang dilaksanakan secara turun-temurun dalam menyambut acara atau hari-hari besar. Namun, Marandang juga tidak bisa lepas dari kegiatan rutin masyarakat setiap tahunnya.
-
Apa tradisi unik yang dilakukan di Masjid Al-Mahmudiyah Suro saat bulan Ramadan? Mengutip dari kanal Liputan6.com, masjid tertua di Palembang ini memiliki sebuah tradisi yang dilaksanakan ketika bulan puasa tiba, yaitu berbagi Bubur Suro gratis kepada masyarakat.
-
Di mana rendang menjadi hidangan istimewa dalam tradisi Melayu? Dalam tradisi Melayu, baik di Riau, Jambi, Bengkulu, Palembang, Lampung, Medan atau Semenanjung Malaya, rendang menjadi hidangan istimewa yang dihidangkan dalam kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan, barzanji, atau perhelatan keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Qurban.
-
Apa tradisi unik Masjid Saka Tunggal Banyumas di bulan Ramadan? Masjid Saka Tunggal merupakan salah satu masjid tua di Banyumas. Masjid itu konon sudah dibangun pada tahun 1288 Masehi. Namun ada versi lain yang menyebutkan kalau masjid itu berdiri pada tahun 1522 Masehi. Terlepas dari sejarahnya, masjid ini punya tradisi unik, terutama saat Bulan Ramadan. Salah satunya adalah tradisi mematikan lampu saat zikir setelah melaksanakan Salat Tarawih. Pada momen itu, lampu masjid dimatikan selama lima menit, setelah itu kembali dinyalakan.
-
Apa yang unik dari tradisi Ancakan? Tradisi Ancakan merupakan tradisi yang rutin diadakan masyarakat Demak pada malam Iduladha. Tradisi ini merupakan bentuk sedekah ahli waris kepada para peziarah atau masyarakat luas yang merupakan tradisi sebelum penjamasan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga. Kegiatan ancakan berbarengan dengan kegiatan kirab tumpeng sembilan yang dikirab dari Pendopo Kabupaten Demak ke Masjid Agung Demak.
-
Kapan tradisi mudik Lebaran menjadi momen unik? Salah satunya dilakukan oleh pemudik yang membonceng boneka besar, alih-alih pasangan. Ada-ada saja ya!
-
Apa tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Batubara untuk menyambut bulan Ramadan? Terakhir, ada yang namanya Pesta Tapai yang digelar sebelum Ramadan. Mungkin, tradisi ini masih terdengar asing di telinga, pasalnya Pesta Tapai hanya dilakukan oleh masyarakat Batubara. Tradisi ini masyarakat Batubara akan menjual berbagai macam jajanan di pasar. Bahkan, di beberapa gerainya terdapat pedagang lemang. Secara umum, kegiatan ini akan berlangsung selama 22 hari sebelum puasa dan tutup dua hari sebelum puasa pertama.
Mengutip beberapa sumber, proses Marandang masih sama dengan memasak rendang pada umumnya. Namun, yang membedakan adalah masakan rendang ini biasa disajikan ketika sahur pertama.
Dimasak Perlahan
Setiap proses memasak sangatlah penting karena menentukan rasa yang dihasilkan. Hal tersebut berlaku dalam memasak rendang khas Minang ini. Biasanya, masyarakat setempat akan memasak dengan kuali besar dan menggunakan api kecil.
Dalam satu kuali besar, kira-kira bisa diisi sebanyak 5 sampai 6 kilogram daging segar. Tak lupa, bumbu serta rempah-rempah pilihan juga di masak bersama dagingnya agak meresap sempurna.
Makanan yang dinobatkan sebagai kuliner terlezat di dunia ini dimasak dalam waktu yang cukup lama. Selain menggunakan api kecil, memasak rendang bisa menghabiskan waktu sekitar 5 jam dan harus terus diaduk.
Momen Silaturahmi
Setiap jengkal proses dari Marandang ini mengandung makna yang dalam konteks sosial. Ya, momen ini menjadi ajang untuk bersilaturahmi antar sesama serta membangkitkan semangat kekeluargaan.
- Mengenal Tradisi Papajar, Cara Orang Sunda Sambut Hari Pertama Ramadan
- Sambut Ramadan dengan "Perang Air", Ini Makna di Balik Tradisi Gebyuran Bustaman di Semarang
- Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan
- Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Mengapa tidak, setiap memasak rendang ini biasa disambi dengan bercakap-cakap dan bersenda gurau bersama. Maka dari itu, melalui tradisi Marandang ini menciptakan suasana yang hangat dan sangat kental.