Sejarah Koran Benih Merdeka, Surat Kabar Penggagas Kemerdekaan di Bumi Sumatra
Surat kabar Benih Merdeka merupakan media yang ada di Bumi Sumatra yang secara terang-terangan menanamkan cita-cira kemerdekaan Indonesia
Media cetak pada masa Hindia Belanda menjadi salah satu senjata yang ampuh untuk menanamkan jiwa kemerdekaan Indonesia. Sama halnya di Sumatra, terdapat salah satu surat kabar penggagas kemerdekaan bernama Benih Merdeka.
Sejarah Koran Benih Merdeka, Surat Kabar Penggagas Kemerdekaan di Bumi Sumatra
Sejarah Koran Benih Merdeka
Menurut berbagai sumber, awal mula munculnya surat kabar Benih Merdeka didirikan oleh Tengku Raja Sabarudin yang merupakan Presiden Sarekat Islam (SI) cabang Medan pada tahun 1916. Kemudian, surat kabar ini dibimbing oleh beberapa tokoh yang sudah terkenal di Sumatra Utara, salah satunya Mohammad Samin. Ia ditugaskan menjadi pemimpin redaksi yang juga merupakan Komisaris Sarekat Islam (SI) Medan.
-
Kapan Soeharto mendengar berita kemerdekaan Indonesia? Di Yogyakarta dia mulai mendengar secara samar-samar tentang berita kemerdekaan Indonesia.
-
Bagaimana surat kabar Waspada berperan dalam membantu kemerdekaan Indonesia? Keberadaan surat kabar ini menjadi bentuk sebuah dukungan dan perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Apa makna mendalam yang terkandung dalam Sumpah Pemuda bagi pergerakan bangsa Indonesia sebelum merdeka? Bukan hanya perkara tulisan dan ikrar belaka, Sumpah Pemuda mengandung makna yang mendalam bagi pergerakan bangsa Indonesia di masa sebelum kemerdekaan.
-
Kapan Rohana Kudus mendirikan surat kabar Soenting Melajoe? Sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia, Rohana Kudus mendirikan surat kabar khusus perempuan yang ia pimpin sendiri, bernama Soenting Melajoe pada 10 Juli 1912.
-
Kenapa rumah sultan di Sidoarjo menjadi sorotan media sosial? Sebuah rumah megah dengan gaya dekorasi klasik seperti istana Disney tengah menjadi sorotan media sosial. Rumah tersebut dimiliki oleh HJ. Mawar Wahyuningsih, seorang pengusaha asal Sidoarjo yang terkenal rendah hati meskipun memiliki kekayaan luar biasa.
Tanamkan Jiwa Kemerdekaan
Melansir dari Merdeka.com, surat kabar Benih Merdeka menjadi salah satu pers masa Hindia Belanda yang berani dan secara terang-terangan menyuarakan kemerdekaan bahkan sebelum terjadinya Kongres Pemuda. Tak sampai situ, sang pendiri surat kabar Benih Merdeka juga memiliki cita-cita kemerdekaan bagi seluruh pembacanya di bumi Sumatra.
Tagline Provokatif
Surat kabar Benih Merdeka tak hanya mengejar cita-cita soal kemerdekaan saja. Namun, tagline dari surat kabar ini juga sangat "Provokatif" yaitu 'Orgaan oentoek menoentoet keadilan dan kemerdekaan'.
Keberanian menggapai cita-cita kemerdekaan ini menjadi ikon dari Benih Merdeka. Hal ini tidak lepas dari faktor tokoh-tokoh Melayu yang menegakkan sistem kebebasan dan keberanian berpendapat khususnya di Kota Medan pada saat itu.
Senjata Melawan Belanda
Dengan berdirinya surat kabar Benih Merdeka di bumi Sumatra, hal tersebut menjadi salah satu senjata dalam melawan penjajah Belanda melalui ide serta gagasan. Selain itu, Benih Merdeka turut menunjukkan keberanian untuk memprovokasi masyarakat untuk melawan Pemerintah Belanda.
Mengubah Nama
Tengku Raja Sabarudin belum cukup puas dengan nama surat kabar yang bernuansa kemerdekaan. Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka". Menurutnya, pengubahan nama ini karena para pembaca sudah tertanam jiwa-jiwa kemerdekaan. Maka dari itu, kata "Benih" dihilangkan dan hanya menyisakan kata "Merdeka" saja.
- Menilik Sejarah Janjang Saribu, Tembok Besar Indonesia di Pegunungan Bukit Barisan
- Jadi Bagian dari Pendukung Kemerdekaan RI, Ini Kisah Surat Kabar yang Terbit Pertama Kali di Tanah Deli
- Sejarah Rumah Potong Jagalan di Solo, Peninggalan Pakubuwono X
- Keyla Azzahra Purnama, Paskibraka Asal Sumsel Pembawa Baki saat Penurunan Bendera Merah Putih di Istana