Sosok Karaeng Pattingalloang, Raja Tallo yang Dikenal Punya Pengetahuan Luas
Berkat kecerdasannya, sejak usia muda dirinya sudah dipercaya untuk memegang wilayah utara Makassar.
Indonesia melahirkan banyak tokoh cendekiawan penting sepanjang sejarah. Salah satunya adalah tokoh asal Makassar yang begitu tersohor dan namanya begitu harum sampai ke Benua Eropa ini.
Namanya adalah Karaeng Pattingalloang atau yang memiliki nama lengkap I Mangangada’-cina I Daeng I Ba’le Karaeng Pattingalloang Sultan Mahmud, Tuammenanga ri Bontobiraeng. Ia merupakan putra dari Raja Tallo VII Karaeng Matowaya.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto meninggal dunia? Ayah Irjen Krishna Murti meninggal dunia. Ia adalah Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto Bin Soejitno yang mengembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (10/7) kemarin.
-
Kapan Museum Balaputera Dewa diresmikan? Awal mula pembangunan museum ini dimulai pada tahun 1978 dan diresmikan pada 5 November 1984.
-
Apa makna dari tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju"? Makna dari tema ini adalah bahwa tahun 2024, yang bertepatan dengan HUT ke-79 Kemerdekaan RI akan menjadi momen pembuka bagi beberapa transisi besar di Indonesia.
-
Bagaimana Prabowo disambut di Pondok Pesantren Cipasung? Prabowo dan rombongan mendapat sambutan yang meriah dari pengasuh dan pimpinan ponpes, serta santriwan dan santriwanti.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
Karaeng memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Sejak usia muda dirinya sudah meminta orang-orang Inggris untuk mengirimkan penemuan-penemuan teknologi baru terkait perkapalan Eropa. Berkat kecerdasannya, sejak usia muda dirinya sudah dipercaya untuk memegang wilayah utara Makassar.
Namanya begitu tersohor di telinga orang-orang Barat, mengalahkan tokoh-tokoh besar lainnya terutama di Makassar maupun daerah lainnya.
Dilantik Menjadi Raja Tallo
Setelah dirinya dipercaya memegang wilayah Utara Makassar, Karaeng langsung dilantik menjadi Raja Tallo ketika menginjak usia 39 tahun. Semua ini dipengaruhi oleh kecerdasannya serta dirinya yang memiliki talenta sebagai seorang pemimpin.
Di samping menjadi Raja Tallo, Karaeng juga menjabat sebagai Perdana Menteri Kesultanan Gowa mendampingi Sultan Malikussaid. Dirinya begitu terkenal karena selalu berinteraksi dan bersikap baik terhadap orang-orang asing yang datang ke wilayahnya.
Selain itu, Karaeng begitu tertarik dengan ilmu pengetahuan khususnya bangsa Barat yaitu Eropa. Dikutip dari situs jalurrempah.kemdikbud.go.id, Karaeng sangat rajin membaca kronik-kronik raja Eropa, hingga mempelajari seluruh cabang ilmu.
- Menyusuri Rumah Masa Kecil Pahlawan Bangsa di Kota Salatiga, Simpan Kisah yang Tak Banyak Diketahui
- MK Tolak Gugatan Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Kaesang Terganjal Maju Pilgub
- Ketua Muhammadiyah Jateng Sebut Hendi Sosok yang Familiar
- Terpidana Perkara Makar di Papua Meninggal, Ini Penjelasan Kalapas Takalar
Membeli Bola Dunia
Gairah mempelajari ilmu pengetahuan yang sangat tinggi, pada tahun 1644 Karaeng mengirimkan bahar kayu Cendana sebesar 660 real ke Batavia untuk kemudian diteruskan ke negara Belanda sebagai alat pembayaran.
Karaeng memesan sebuah bola dunia keliling yang berukuran cukup besar dengan balutan bahasa Spanyol dan Portugis. Kemudian dua buah teropong berkualitas terbaik yang terbuat dari logam ringan, 12 buah prisma segitiga, 40 buah tongkat baja kecil, dan sebuah tembaga atau baja.
Pembuat bola dunia pesanan Karaeng, Joan Bleau sepakat untuk menyelesaikan proyek tersebut pada tahun 1649 dan pesanan tersebut selesai tepat waktu.
Dengan proses pengiriman yang begitu panjang melalui jalur laut, empat tahun kemudian atau pada tahun 1648 bola dunia pesanan Karaeng pun mendarat dengan selamat di Makassar. Pembelian ini membuat orang-orang Barat terkejut, hingga menaruh perhatian kepadanya.
Pemimpin Cendekiawan
Nama Karaaeng Pattingalloang memang jarang tertulis di buku-buku sejarah saat ini. Namun, ia merupakan sosok yang patut untuk dijadikan contoh dan selalu dikenang atas kecerdasannya.
Karaeng semakin terkenal setelah beberapa misionaris Barat melakukan kunjungan ke Makassar. Ia dinilai sebagai sosok yang cerdas dan mampu berbicara dengan bahasa Latin. Karaeng juga menjadi karakter utama dalam semua urusan di Makassar termasuk hubungan perdagangan yang baik dengan Belanda selama mendampingi Sultan Gowa.
Atas perannya yang begitu besar, sosoknya sangat berperan penting dalam menjalin hubungan dengan orang-orang Portugis maupun Belanda. Dengan demikian, sosok yang dijuluki "Bapak Makassar" ini mampu membawa daerahnya semakin maju.