Sri Ratu Safiatuddin, Sosok Perempuan Pemimpin Kesultanan Aceh Selama 35 Tahun
Selain Laksanamana Meulahayati, terdapat sosok perempuan fenomenal dan tangguh yang pernah memimpin Kesultanan Aceh selama 35 tahun.
Selain Laksanamana Meulahayati, terdapat sosok perempuan fenomenal dan tangguh yang pernah memimpin Kesultanan Aceh selama 35 tahun.
Sri Ratu Safiatuddin, Sosok Perempuan Pemimpin Kesultanan Aceh Selama 35 Tahun
Dia merupakan anak tertua dari Sultan Iskandar Muda yang lahir pada tahun 1612. Safiatuddin yang memiliki nama lahir Putri Sri Alam ini memiliki kebiasaan mengarang sajak dan cerita hingga membantu mendirikan perpustakaan di wilayah kekuasaan ayahnya itu. Safiatuddin menjadi bukti lainnya setelah Laksamana Meulayahati bahwa perempuan juga memiliki kekuatan yang setara dengan laki-laki dan berhak memimpin. Emansipasi wanita sudah berlaku sejak lama sebelum adanya RA Kartini seperti yang kita kenal sekarang.
Seperti apa sosok dari wanita fenomenal dari negeri Aceh ini? Berikut ulasan informasinya yang dirangkum dari beberapa sumber.
Pengganti Suaminya
Sebelum dirinya diangkat sebagai Sultan Aceh, lebih dulu sang suaminya bernama Sultan Iskandar Tsani yang menduduki tahta selama 4 tahun lamanya (1637-1641). Setelah wafat, kursi kekuasaan Kesultanan Aceh pun kosong dan belum menemukan sosok penggantinya.
-
Mengapa Ratu Sinuhun dianggap sosok inspiratif bagi perempuan Indonesia? Mengutip beberapa sumber, Ratu Sinuhun melihat potensi perempuan yang tidak kalah besarnya dengan laki-laki. Maka dari itu, perempuan sangat pantas jika disetarakan dengan laki-laki. Bahkan, semua itu dia buktikan sendiri dengan popularitasnya yang lebih besar ketimbang suaminya.
-
Siapa yang menjadi inspirasi bagi wanita Indonesia? Tokoh yang memiliki semangat tinggi dan menjadi sumber inspirasi bagi wanita Indonesia. Selamat hari Kartini untuk wanita Indonesia!
-
Siapa yang bisa terinspirasi dengan membaca pantun Aceh lucu? Dengan meresapi kata-kata yang cerdas dan penuh imajinasi, pembaca dapat terinspirasi untuk menciptakan karya-karya sendiri atau bahkan mengembangkan bakat sastra mereka.
-
Siapa yang menginspirasi Rasuna Said dalam memperjuangkan hak-hak perempuan? Keluarga Rasuna Said adalah keluarga beragama Islam yang taat. Dia dibesarkan di rumah pamannya karena pekerjaan ayahnya yang membuat ayahnya sering tidak berada di rumah.
-
Siapa sosok inspiratif yang berasal dari Palembang dan menciptakan undang-undang kesetaraan perempuan? Sosok Ratu Sinuhun, Tokoh Perempuan dari Palembang Pencetus Lahirnya Undang-Undang Kesetaraan Perempuan inspiratif asal Palembang ini menciptakan Kitas Simbur Cahaya yang berisi undang-undang tertulis berlandaskan kearifan lokal pertama di Nusantara.
-
Mengapa Chatib Sulaiman dianggap sosok inspiratif? Melalui kebiasannya itulah memicu pola pikir untuk semakin memajukan masyarakat di era gempuran kolonial Belanda.
Berkat kepala dingin seorang ulama besar bernama Nurudin Ar-Raniri, diputuskanlah jika Safiatuddin yang diangkat menjadi seorang Sultan Aceh.
Melansir dari beberapa sumber, Safiatuddin memiliki gelar Paduka Sri Sultanah Tajul-'Alam Safiatuddin Syah Johan Berdaulat Zillu'llahi fi'l-'Alam binti al-marhum Sri Sultan Iskandar Muda Mahkota Syah Alam.
Negeri yang Maju
Mengutip dari Seri Sejarah Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Banda Aceh, Safiatuddin yang menjadi wanita pertama yang memimpin sebuah kerajaan itu menjadi sosok dibalik berkembang pesatnya Kesultanan Aceh dalam bidang sosial maupun ekonomi.
Pada catatan Bustanus Saladin, ketika Sultanah Safiatuddin dikenal dengan pemimpin yang bijaksana dan adil. Dalam bidang ekonomi, Kesultanan Aceh mengalami perkembangan pesat lantaran banyak sekali kapal-kapal asing yang bersandar di Pelabuhan Aceh.
Selain itu, harga-harga bahan pokok menjadi cukup murah dan masyarakatnya pun hidup dengan sejahtera. Negara ini semakin kaya ketika ditemukan emas dalam jumlah banyak di era kepemimpinannya hingga meningkatkan pemasukan negara.
Pada masa Sultanah Safiatuddin ini geliat ekspor juga berkembang pesat. Saat itu Kesultanan Aceh telah melakukan ekspor puluhan Gajah ke Benggala dan Masulipatnam.
Sosok yang Berani dan Cerdas
Sultanah Saifatuddin memiliki jiwa keberanian yang tinggi dan juga cerdas. Pada masa kepemimpinannya, Kesultanan Aceh telah membentuk barisan perempuan pengawal istana. Tak hanya itu, patriot perempuan ini juga diterjunkan ketika Perang Malaka berlangsung pada tahun 1639.
- Warga Aceh Utara Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Keluarga Klaim Tebus Rp50 Juta agar Korban Dilepas
- Mengenal Panglima Laot, Warisan Budaya Tak Benda yang Jaga Pesisir Aceh
- Sosok Teungku Chik Pante Kulu, Ulama Besar Aceh Penulis Karya Sastra Hikayat Prang Sabi
- Sosok Sultan Malikussaleh, Pemimpin Pertama Kesultanan Samudera Pasai
Kedermawanan dirinya juga terpancar jelas ketika meneruskan tradisi pemberian tanah kepada pahlawan-pahlawan perang sebagai hadiah dari kerajaan.
Kemampuan berbahasa Safiatuddin juga tidak perlu diragukan lagi. Dia sudah menguasai berbagai macam bahasa, mulai dari Bahasa Arab, Persia, Spanyol, dan Urdu. Dia begitu cinta dengan pengetahuan, tak heran jika dirinya terus memperhatikan bidang ilmu pengetahuan saat itu.
Safiatuddin wafat pada tanggal 23 Oktober 1675. Ia meninggalkan banyak warisan kebaikan selama memimpin kurang lebih 35 tahun lamanya.