Tidak Ditemukan di Tempat Lain, Begini Keunikan Flora dan Fauna di Kawasan Danau Poso Sulawesi Tengah
Saat ini, kelestarian Danau Poso terancam akibat akitivitas manusia
Saat ini, kelestarian Danau Poso terancam akibat akitivitas manusia
Tidak Ditemukan di Tempat Lain, Begini Keunikan Flora dan Fauna di Kawasan Danau Poso Sulawesi Tengah
Danau Poso merupakan danau terbesar ketiga di Indonesia setelah Danau Toba dan Danau Singkarak. Dengan titik terdalam mencapai 450 meter, danau ini pula menjadi salah satu danau terdalam di Indonesia.
Di Pulau Sulawesi, Danau Poso menjadi yang terbesar. Danau ini memiliki berbagai keunikan yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Salah satu keunikan itu dapat dilihat dari jenis flora dan fauna endemik yang tumbuh dan hidup di sekitar danau
-
Di mana Danau Si Losung berada? Sementara itu, Tao atau Danau Si Losung yang berada di Desa Siponjot atau sekitar 10 km dari Kota Doloksanggul ini memiliki luas 10 hektare dengan bentuk yang mirip seperti lesung.
-
Kapan Danau Maninjau terbentuk? Asal usul Danau Maninjau ini bisa terbentuk adalah akibat dari erupsi vulkanik dari Gunung Sitinjau yang terjadi pada 52.000 tahun silam. Erupsi tersebut membentuk sebuah kaldera yang dari waktu ke waktu berubah menjadi sebuah danau.
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Di mana letak Danau Ounianga? Danau Ounianga ini ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2012.
-
Kapan permukiman di Danau Plastira dihuni? Penanggalan radiokarbon menunjukkan, pemukiman tersebut berasal dari transisi dari akhir zaman Archaic ke awal Neolitikum Tengah (5999-5845 SM).
Seorang peneliti bernama Kurniawan Bandjolu sudah melakukan penelitian di kawasan Danau Poso sejak tahun 2019. Ia melakukan pengambilan sampel pada 17 titik di sekitar Danau Poso.
Dari pengambilan sampel itu, ia menemukan berbagai keanekaragaman hayati di kawasan Danau Poso. Salah satunya adalah Ikan Rono. Ikan jenis ini tertarik pada cahaya atau disebut juga sebagai fototaksis positif.
Di Poso, ikan ini menjadi salah satu ikan favorit yang dikonsumsi banyak orang. Di danau itu juga terdapat fauna akuatik endemik lainnya seperti Ikan Anasa, Ikan Bungu Masiwu, Wuriri, Tylomelania Carbo, Tylomelania centaurus, dan Tylomelania kuli serta Udang Kardinal.
Tak hanya fauna air, di sekitar Danau Poso menjadi habitat fauna darat dan udara seperti Burung Alo, Burung Tojili, Burung Pinci, dan Katak Terbang.
“Sejauh ini kami berhasil mengidentifikasi sebelas ikan endemik Danau Poso, ada sebelas spesies udang, dan enam jenis kepiting. Kemudian ada lebih dari 30 jenis gastropoda, baik keong maupun bilvavia yang ada di Danau Poso,” kata Kurniawan dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.
Keunikan lain yang membuat Danau Poso begitu Istimewa adalah keberadaan Ikan Sidat. Walaupun bukan hewan endemik di Danau Poso, namun sebelum tahun 2000 lalu jumlahnya disinyalir pernah mencapai 40-50 ton per tahun.
“Di Danau Poso sendiri, terdapat lima jenis sidat dari total 18 jenis sidat di seluruh dunia. Ada Anguila marmorata, ada anguila bicolor pasifica, ada anguila celebesensis, anguila borneonsis, dan anguila interioris,” ujar Kurniawan.
Ia mengatakan bahwa sidat memiliki siklus hidup di mana mereka akan melakukan migrasi. Sidat dewasa akan bermigrasi ke laut dalam di Teluk Tomini.
Kemudian anak-anaknya akan kembali ke air tawar, berenang ke kedalaman laut menuju ke sungai hingga kembali ke Danau Poso.
Selain fauna, ada flora yang beragam di sekitar Danau Poso. Salah satunya adalah Pohon Eboni yang tumbuh di sekeliling danau. Pohon ini terkenal memiliki kualitas kayu yang sangat baik dan anti rayap. Hasil kayunya bermanfaat sebagai salah satu bahan pembuatan perabot.
- Kisah di Balik Pesona Danau Batur Bali, Ada Manusia Raksasa yang Porsi Makannya Setara 1.000 Orang Biasa
- Penyelam Temukan Patung Berusia 3.000 Tahun di Dasar Danau, Ada Sidik Jari Manusia yang Masih Baru
- Penampakan Lukisan Gua di Sulawesi Berusia 51.200 Tahun, Jadi Catatan Manusia Purba yang Pernah Ditemukan
- Didedikasikan untuk Istri Presiden RI Ke-2, Ini Asal-usul Anggrek Tien dari Sumatra Utara
Selain itu ada juga tumbuhan Jongi, Kantung Semar, Pandan Hutan, dan beberapa flora endemik lainnya.
Dilansir dari kanal YouTube BRIN Indonesia, hingga saat ini banyak peneliti baik peneliti mancanegara maupun lokal datang ke Danau Poso untuk melihat keanekaragaman hayati dan keindahan alamnya.
“Kami berharap Danau Poso tetap Lestari, terjaga ekosistem dan keanekaragaman hayatinya. Bahkan kemungkinan kita masih bisa menemukan spesies-spesies baru di Danau Poso,” kata Kurniawan.
Saat ini, kelestarian Danau Poso terancam akibat akitivitas manusia seperti kerusakan daerah tangkapan air, pengerukan tanah, pembuangan limbah rumah tangga, sampah plastik, dan limbah pertanian.