10-20 Tahun ke depan akan lebih banyak asteroid serang bumi
Besarnya bisa mengancam kehidupan di bumi.
Serangan asteroid yang terjadi di Chelyabinsk, Rusia, nampaknya bukan serangan terakhir yang akan terjadi pada bumi. Para peneliti baru saja menemukan perkiraan bahwa serangan yang lebih hebat akan lebih sering terjadi.
Seperti yang dilansir oleh NY Times (7/11), akan lebih banyak lagi batuan angkasa dengan ukuran yang lebih besar dari asteroid di Chelyabinsk yang siap menyerang bumi. Setidaknya, tiap 10 atau 20 tahun ke depan, kita akan sering melihat serangan seperti ini.
-
Bagaimana meteoroid bisa 'jatuh' ke Bumi? Saat meteorid menghantam satu sama lain di angkasa, serpihannya masuk ke Bumi. Serpihan tersebut, tersebar di langit dan jatuh di dataran Bumi.
-
Apa itu hujan meteor? Hujan meteor adalah suatu fenomena alam luar angkasa yang terjadi ketika meteor jatuh terbang di angkasa.
-
Bagaimana hujan meteor terjadi? Hujan meteor pada dasarnya adalah puing-puing luar angkasa yang jatuh melalui atmosfer bumi, dan terbakar saat masuk ke atmosfer.
-
Dimana meteoroid berada sebelum 'jatuh' ke Bumi? Meteorid atau 'bintang jatuh', merupakan benda langit yang terlihat 'jatuh' di malam hari. Berbentuk bola gas panas dengan ukuran dan massa yang sangat besar. Bahkan ukurannya melebihi bumi.
-
Bagaimana meteor menghantam Bulan? Dampak kecepatan tinggi itu menghasilkan panas yang hebat dan menciptakan kawah, sekaligus memberikan kilatan cahaya tampak cerah.
-
Kenapa batu itu disebut meteorit? Peneliti menemukan batu ini memiliki lapisan yang mengkilap yang disebut "fusion crust", yang biasanya terbentuk ketika permukaan batuan luar angkasa yang memasuki atmosfer Bumi dalam kecepatan tinggi mulai meleleh. "Kehadiran fusion crust yang berkembang dengan baik sangat menunjukkan bahwa NWA 13188 (nama batu tersebut) memang sebuah meteorit."
"(Perkiraan ini) membuat banyak orang jadi khawatir," kata Peter G. Brown, fisikawan dan astronom University of Western Ontario. Pendapat ini pun juga didukung oleh ahli lain dalam jurnal Science yang baru saja rilis minggu ini.
Menurut survei langit sendiri, sekitar 95 persen asteroid memang berada pada jarak sangat dekat dengan bumi. Namun, untungnya jarak tersebut belum cukup membahayakan.
Hanya saja, hal ini tentu saja masih harus dikhawatirkan. "Satu kilometer (meteor tersebut) lebih dekat saja akan sangat membahayakan," kata Edward T. Lu, mantan astronot NASA.
Sebuah ramalan oleh para ilmuwan dari Crimean Astrophysical Observatory sebelumnya juga menyatakan kehidupan di bumi diprediksi akan terpangkas secara mayoritas pada tahun 2032. Bumi diperkirakan akan ditabrak asteroid super besar pada tahun 2032 mendatang.
Kekuatan tumbukan asteroid tersebut setara dengan 2500 bom nuklir yang meledak secara bersamaan. Menurut penelitian mereka, sekitar 100 ribu mil persegi dari permukaan bumi ini akan tersapu oleh kekuatan asteroid tersebut.
PBB sendiri saat ini sedang mematangkan niat untuk membentuk sebuah badan bernama International Asteroid Group. Tugasnya adalah untuk menganalisis segala ancaman asteroid yang mungkin saja bisa menyerang dan menghancurkan bumi.
Seperti yang dilansir oleh The Verge (29/10), badan ini disebar di berbagai penjuru dunia dengan tujuan agar area pengamatannya lebih luas. Dengan begitu, ketika diketahui suatu ancaman dari luar angkasa akan terjadi, masing-masing perwakilan bisa saling memberitahu dan memberikan peringatan dini.
Baca juga:
NASA: Kecil kemungkinan asteroid super raksasa tabrak bumi
Kehidupan di bumi akan berakhir pada tahun 2032?
'Kiamat' terjadi tanggal 16 Maret 2880?
Ahli: Kiamat masih jauh!
PBB akan bentuk organisasi penangkal kiamat
Meteor yang pernah hajar Rusia sukses diangkat dari dasar danau