10 Planet Ekstrem di Luar Tata Surya, Ada yang Turunkan Hujan Kaca dan Besi
Berikut deretan planet di luar tata surya yang dinilai super ekstrem oleh para ilmuwan.
Semakin dipelajari semakin menjadi misteri. Perumpaan ini mungkin cocok untuk menggambarkan luar angkasa. Karena faktanya, banyaknya pengetahuan yang diterima manusia, maka kian menyadari betapa ajaibnya alam semesta ini. Seperti halnya planet ekstrasurya yang sulit untuk dijelaskan.
Secara umum, planet ekstrasurya ini merupakan planet yang berada di luar tata surya Bima Sakti. Planet-planet ini sukses membuat rasa penasaran bagi banyak ilmuwan. Beruntungnya, kini ada teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) yang diharapkan dapat membantu mencari keberadaan planet unik ini. Beberapa planet ajaib ini telah teridentifikasi oleh ilmuwan. Tak hanya wujudnya saja, namun juga cuaca di planet itu.
-
Kenapa para ilmuwan yakin Planet Kesembilan itu ada? Hasilnya menunjukkan bahwa penjelasan paling logis untuk pergerakan tidak teratur dari objek-objek tersebut adalah adanya sebuah planet besar yang belum teridentifikasi.
-
Gimana cara para ilmuwan menemukan Planet Kesembilan? Para peneliti telah melacak pergerakan jangka panjang dari objek trans-Neptunian (TNO) di wilayah luar tata surya.
-
Planet-planet baru seperti apa yang ditemukan oleh ilmuwan? Jumlah planet baru yang ditemukan ini tak tanggung-tanggung. Pencarian kehidupan di alam semesta mengalami perkembangan yang menarik, setelah para astronom menemukan 85 planet yang berpotensi menjadi rumah bagi kehidupan makhluk hidup. Suhunya sangat menarik bagi para ilmuwan yang menemukannya karena suhunya tepat untuk menopang kehidupan.
-
Apa yang membuat planet ini begitu mempesona bagi ilmuwan? Planet yang baru ditemukan ini sekaligus membuat teka-teki sejumlah ilmuwan dunia. Para astronom baru saja menemukan sebuah planet baru di alam semesta. Menurut sejumlah ilmuwan itu, planet tersebut begitu mempesona. Dilaporkan Indy100, Rabu (12/7), menariknya planet yang baru saja diketahui itu adalah memantulkan sinar matahari ke luar angkasa. Planet itu diberi nama exoplanet LTT9779b. Menariknya adalah 80 persen cahaya yang diterimanya dipantulkan kembali ke luar angkasa sehingga membuatnya disebut paling terang.
-
Kenapa ilmuwan terkejut dengan penemuan di Saturnus? Tidak ada seorang pun di tim Cassini-Huygens yang membayangkan bahwa bulan-bulan kecil Saturnus bisa aktif secara kimiawi dan menghasilkan molekul-molekul berat. Ini adalah kejutan terbesar dan mungkin merupakan penemuan Cassini yang paling penting,” tambah Blanc.
-
Apa yang membuat ilmuwan kebingungan tentang Planet Mars? Para ilmuwan telah mengungkapkan bahwa Mars berputar lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Dilansir dari Space, Senin (5/6), berikut deretan planet ekstrasurya yang dinilai super ekstrem oleh para ilmuwan.
Gliese 1132b: Planet yang Punya Dua Atmosfer
Planet ini memiliki rupa yang mirip dengan Bumi, hanya saja ia mengorbit lebih dekat dari bintang induknya. Hal ini menyebabkan Gliese 1132b memiliki suhu permukaan yang jauh lebih tinggi daripada Bumi karena memiliki atmosfer ganda.
Kepler-10b: Punya Suhu 1.300 Derajat Celcius
Kepler-10b mengorbit dekat dengan bintang induknya yang mirip dengan ‘Mataharinya’ Bumi. Jaraknya yang lebih dekat membuat planet ini diduga mampu mengorbit lebih cepat daripada Bumi. Terlebih, permukaan planet ini kemungkinan ditutupi dengan lava. Karena itu, suhu permukaannya terbilang panas yang mampu mencapai 1.300 derajat Celcius. Kepler-10b, ditemukan pada tahun 2011 oleh teleskop Kepler.
Upsilon Andromeda b: Suhu Siang Malamnya seperti Api dan Es
Planet ini masuk dalam kategori ekstrem lantaran perbedaan suhu yang radikal antara siang dan malamnya. Siang hari di Upsilon Andromeda b mampu mencapai suhu setinggi 2.912 derajat F atau 1.600 derajat C dan sisi malamnya jauh lebih dingin, hingga serendah minus 4 derajat F atau minus 20 derajat C.
HR 5183 b: Sekali Putaran Orbitnya Makan Waktu 100 Tahun di Bumi
Planet ini membutuhkan 20 tahun proses pengamatan, dan sejauh ini sudah tiga teleskop yang dikerahkan untuk meneliti planet ini. Terlepas dari proses pengamatannya yang memakan waktu lama, para ilmuwan masih belum bisa melihat planet ini menyelesaikan orbit mereka secara utuh. Jika benar-benar ingin mengamati HR 5183 b menyelesaikan satu putaran orbit, diperkirakan ini akan memakan waktu antara 45 hingga 100 tahun Bumi.
OGLE-2016-BLG-1928: Planet Batu Ukuran Bumi
OGLE-2016-BLG-1928 masuk dalam jajaran planet ekstrasurya yang ekstrem karena planet ini ditemukan saat berputar di dekat tata surya Bima Sakti. Planet ini istimewa lantaran merupakan planet berbatu seukuran Bumi.
TOI-178: Rangkaian Planet yang Saling Berdampingan
Sekilas, sistem planet TOI-178 mungkin terlihat seperti planet pada umumnya. Namun ternyata, lima dari enam sistem planet ini saling terhubung satu sama lain yang membuatnya saling berdampingan.
55 Cancri e: Planet Paling Berharga di Alam semesta
Para astronom berprasangka bahwa planet super ini terdiri dari karbon bertekanan tinggi dalam bentuk grafit dan berlian yang dicampur dengan beberapa besi serta elemen lainnya.
Blanet: Planet di Lubang Hitam
Planet ekstrasurya yang paling ekstrem mungkin mengorbit pada lubang hitam supermasif. Namun, hingga saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa ada planet yang mengorbit pada lubang hitam seperti dugaan tersebut.
WASP-76b: Planet yang Bisa Timbulkan Hujan besi
Terlihat pada tahun 2013 dan diselidiki lebih lanjut pada tahun 2020. Planet ini memiliki suhu mencapai 2.500 derajat celcius. Tak kalah mengerikannya, pada sisi lain planet itu mengalami kondisi yang gelap permanen dengan suhu dingin mencapai 1.000 derajat Celcius. Suhu dingin di wilayah yang jauh dari bintang induk ini diketahui berpotensi mengalami serangan hujan besi menurut para ilmuwan.
HD 189733 b: Planet yang Berpotensi Turunkan Hujan Kaca
HD 189733 b merupakan planet ekstrasurya yang berpotensi mengalami hujan kaca. Menurut para ilmuwan, planet ini memancarkan warna biru indah. Namun ternyata, memiliki cuaca yang mematikan.
Berdasarkan analisa ilmuwan, planet ini berpotensi dapat menciptakan angin supersonik dengan kecepatan sekitar 5.600 mil atau 9.000 kilometer per jam. Angin inilah yang menyebabkan planet tersebut mengalami hujan kaca yang menyerang hingga ke permukaan tanahnya. Planet ini sendiri berhasil terdeteksi pada tahun 2005 oleh Chandra X-ray Observatory dan ESA's XMM Newton's X-ray telescopes.