5 Penemuan spektakuler para astronom di luar angkasa sepanjang 2016
5 Penemuan spektakuler para astronom di luar angkasa sepanjang 2016. Di 2016 sendiri, ada beberapa hal spektakuler yang ditemukan oleh para astronom. Mulai dari yang misteri berbagai planet tetangga kita, hingga apa yang ada di Bumi kita sendiri dari perspektif luar angkasa.
Galaksi kita akan selalu menjadi misteri. Saking luasnya, hal yang kita tahu tentang galaksi ini tentu tak ada secuil dari misterinya. Namun tiap tahun, para ilmuwan serta astronom perlahan-lahan menguak berbagai misteri tersebut.
Di 2016 sendiri, ada beberapa hal spektakuler yang ditemukan oleh para astronom. Mulai dari yang misteri berbagai planet tetangga kita, hingga apa yang ada di Bumi kita sendiri dari perspektif luar angkasa.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Universitas terbaik apa yang menempati peringkat pertama di Indonesia versi AD Scientific Index 2024? Dalam daftar University Rankings 2024 AD Scientific Index yang mencakup 2.227 kampus, UGM, UTI (Universitas Teknokrat Indonesia), dan Undip berhasil menempati peringkat tertinggi sebagai universitas terbaik di Indonesia.
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Berikut beberapa penemuan spektakuler para astronom di luar angkasa sepanjang 2016.
Pluto memiliki air
Salah satu pesawat ruang angkasa milik NASA, New Horizon, menemukan sebuah kejanggalan dari planet terjauh yakni Pluto. Keanehan tersebut berupa Pluto ternyata memiliki lautan.
Adanya sebuah garis patahan dan sebuah analisa dari kawah bernama Sputnik Planum, akhirnya membuat para astronom membuat sebuah konstruksi model yang menunjukkan bahwa Pluto memiliki lautan seluas 100 kilometer persegi dengan tingkat keasinan 30 persen. Tingkat keasinan ini sama seperti Laut Mati. Namun laut ini berada di bawah es setebal 300 kilometer.
Inti planet dari Neptunus dan Uranus dilapisi plastik!
Bagaimana kita mengetahui dan menganalisa sesuatu apa saja yang ada dibalik gumpalan gas berbentuk planet? Terlebih lagi tekanan atmosfernya sembilan kali lebih besar ketimbang Bumi. Inilah yang terjadi jika para astronom ingin mempelajari tentang Neptunus dan Uranus.
Namun ternyata ilmu matematika bisa menjawabnya. Para ilmuwan menggunakan algoritma bernama Universal Structure Predictor: Evolutionary Xtallography (USPEX). Hal ini mampu secara hipotetis melihat apa yang ada di dalam planet tersebut.
Mengetahui bahwa Neptunus dan Uranus terdiri dari oksigen, karbon, dan hidrogen, para peneliti meneliti kira-kira bahan kimia apa yang mungkin ada di sana. Hasilnya, beberapa senyawa kimia seperti exotic polymers, organic plastics, crystallized carbonic acid, dan orthocarbonic acid, membungkus inti planet yang terdiri dari batuan. Jadi, inti planet ini dibungkus oleh plastik dan kristal yang eksotik.
Satu hal yang unik, orthocarbonic acid punya julukan 'Asam Hitler' karena struktur atomiknya berbentuk seperti Swastika.
Merkurius punya ngarai yang lebih ekstrem dari Grand Canyon
Menurut para ilmuwan, Merkurius dan Venus memiliki aktivitas vulkanik dalam beberapa juta tahun lalu, meski sekarang semuanya sudah tak aktif. Merkurius pun demikian, di mana planetnya jadi makin kecil dan menyusut.
Menyusutnya Merkurius membuat sebuah tekstur berupa ngarai dan lembah yang sangat ekstrem. Lembah ini luasnya 400 kilometer dan panjangnya 965 kilometer, dengan kecuraman 3 kilometer di bawah tanah luas yang mengelilinginya.
Jika dibandingkan dengan Grand Canyon di Amerika Serikat, lembah di Merkurius dua kali lebih dalam, dan panjangnya mencapai jarang New York City ke Washington DC.
Venus pernah dihuni
Venus adalah satu-satunya planet yang berotasi terbalik. Temperaturnya 460 derajat CElcius dan permukaannya cukup panas untuk melelehkan timbal. Belum lagi, awan yang ada di Venus mengandung sulfuric acid. Dengan medan seberbahaya itu, ilmuwan menemukan kalau di Venus pernah ada kehidupan.
Atmosfer dari Venus memberi permukaan planetnya sebuah ladang elektrik yang luas, yang 5 kali lebih kuat dari Bumi. Ladang ini cukup kuat untuk mengatasi gravitasi dari Venus dan mendorong oksigen dan hidrogen ke bagian atas atmosfer. Hal ini membuat Venus punya kemungkinan dihuni.
Bumi 'dilindungi' oleh Bulan
Bumi dikelilingi oleh ladang magnetik yang melindungi kita dari partikel yang membebani serta radiasi yang berbahaya. Jika tidak, kita Bumi akan terekspos sinar kosmik lebih dari 1.000 kali dari apa yang kita dapat sekarang.
Ladang magnetik ini adalah andil dari sebuah 'besi cair' yang berputar di dalam inti Bumi. Akhirnya muncul pertanyaan dari para ilmuwan, mengapa besi cair tersebut tetap berputar. Bisa saja itu tidak mau berputar.
Akhirnya dari berbagai penelitian akhirnya ditemukan bahwa Bulan menyuntikkan lebih dari 1.000 milyar watt tenaga ke inti Bumi. Jadi, bulan tak hanya 'hiasan' langit, Bulan juga punya andil melindungi kita.