7 Pertanyaan misterius tentang dinosaurus yang tak terjawab ilmuwan
7 Pertanyaan misterius tentang dinosaurus yang tak terjawab ilmuwan. Dinosaurus adalah binatang yang sangat populer di budaya pop, baik sebagai binatang raksasa yang seram di film, atau berbagai gubahan dengan bentuk lucu sebagai ilustrasi kartun. Namun secara ilmiah, dinosaurus juga populer.
Dinosaurus adalah binatang yang sangat populer di budaya pop, baik sebagai binatang raksasa yang seram di film, atau berbagai gubahan dengan bentuk lucu sebagai ilustrasi kartun. Namun secara ilmiah, dinosaurus juga populer. Lebih tepatnya populer membuat para ilmuwan kebingungan.
Bagaimana tidak, berbagai informasi yang kita tahu sekarang, hanya digali dari temuan fosil yang bentuknya tak berupa lagi. Hal ini hanya membuat ilmuwan hanya bisa sekedar memprediksi.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kapan kata pengantar dianggap penting dalam karya ilmiah? Meski bukan bagian dari isi, namun dalam suatu karya ilmiah, kata pengantar bukan sebuah formalitas.
Untungnya, dari tahun ke tahun di mana teknologi makin canggih, banyak informasi 'misterius' tentang dinosaurus akhirnya terungkap. Namun berbagai informasi ini tak cukup untuk membuat kemisteriusan dinosaurus pudar. Masih banyak hal yang belum terungkap oleh ilmu pengetahuan. Berikut beberapa di antaranya.
Siapakah dinosaurus pertama?
Di era dinosaurus masih menguasai Bumi, kira-kira 230 juta tahun yang lalu, ada sekitar 300 spesies dinosaurus. Satu hal yang tidak diketahui secara pasti oleh ilmuwan adalah spesies dinosaurus mana yang pertama kali muncul di Bumi. Hal ini membingungkan ilmuwan, karena rekaman fosil yang ditemukan tak akan pernah utuh dan selalu hanya berupa potongan-potogan saja.
Di tahun 1930an, tulang-tulang dari makhluk yang akhirnya diberi nama Nyasasaurus Parringtoni, ditemukan di Tanzania. Dari berbagai penelitian yang cukup lama dan detil, akhirnya tulang belulang tersebut dianggap dinosaurus paling tua dari yang sejauh ini pernah ditemukan. Nyasasaurus Parringtoni diprediksi hidup di 240 juta tahun lalu.
Meski demikian, ilmuwan masih belum bisa memastikan apakah makhluk tersebut dinosaurus, atau hanya spesies yang terdekat saja. Nyasasaurus ini diestimasikan memiliki panjang dua hingga tiga meter termasuk ekornya.
Dinosaurus berdarah panas atau dingin?
Pertanyaan apakah dinosaurus itu berdarah panas atau dingin, telah jadi perdebatan para ilmuwan selam bertahun-tahun. Berbagai petunjuk telah dianalisis, mulai dari pola tumbuh kembang hingga struktur mikor tulang. Berbagai petunjuk ini masih belum seberapa gamblang untuk menjelaskan itu semua.
Akhirnya, para ilmuwan menggolongkan dinosaurus sebagai 'mesothermy', atau metabolisme menengah.
Awalnya dinosaurus diperkirakan berdarah dingin, layaknya reptil ataupun ikan. Namun akhirnya ketika dilakukan penelitian fisiologi, ditemukan ciri-ciri sistem metabolisme dari dinosaurus yang mereka ternyata berdarah panas. Mereka mampu beradaptasi di cuaca dingin layaknya mamalia berdarah panas, namun mereka mampu mencapai ukuran yang sangat besar di mana mamalia tak bisa sampai sebesar itu. Tentu hal semacam ini membingungkan ilmuwan.
Kesimpulan untuk saat ini hanyalah dinosaurus merupakan mesothermy, di mana hal semacam ini juga ditemukan pada hiu putih dan tuna.
Ilmuwan pun hanya meneliti dinosaurus dari wilayah tropis, atau wilayah panas. Hal ini mungkin berbeda lagi jika dilakukan penelitian pada dinosaurus yang ditemukan di wilayah yang lebih dingin.
Siapakah dinosaurus paling besar?
Dinosaurus adalah binatang yang sangat besar, dan tentu mengetahui dinosaurus mana yang paling besar adalah hal yang menarik. Jika ditanya pertanyaan serupa, jawaban paling mungkin adalah Supersaurus. Namun ternyata bukan itu jawabnya.
Supersaurus sebenarnya adalah salah satu yang terbesar yang ditemukan. Masih ada jenis lain dari dunosarus dengan ukuran fosil yang sama. Jadi, karena besarnya ukuran dinosaurus adalah estimasi dari berapa besar dari fosilnya, ilmuwan sendiri tak akan pernah tahu siapa yang terbesar.
Ilmuwan dan arkeolog pun selalu dikejutkan dengan penemuan fosil baru dan terungkapnya spesies dinosaurus setiap saat. Jadi persepsi tentang dinosaurus yang besar tentu akan berubah tiap waktu dan tidak pasti. Hal ini tak akan terungkap kalau semua fosil dinosaurus belum tergali sepenuhnya.
Bagaimana dinosaurus berkembang biak?
Kita telah menggali banyak sekali informasi tentang dinosaurus dari satu-satunya sumber: fosil. Masalahnya, perilaku mereka tak seberapa tercermin dalam fosil. Berbagai perilaku seperti apa yang mereka makan, mungkin tercermin dari fosil jenis gigi. Namun cara berburu, perilaku dalam mencari makan, dan juga bagaimana mereka kawin dan berkembang biak, semua adalah hal yang diprediksi.
Kita mengetahui bahwa dinosaurus bertelur. Namun sebelum mencapai titik bahwa dinosaurus bertelur, ilmuwan tak tahu apa saja berbagai peristiwa di balik hal tersebut. Mulai dari bagaimana dia mendapatkan pasangan, apakah bertarung sesama dinosaurus, atau bahkan menariknya menggunakan tarian layaknya burung.
Bahkan, ilmuwan juga tak memahami bagaimana anatomi seksual dari dinosaurus. Hingga saat ini, dinosaurus dipercaya mirip dengan burung dalam hal tersebut, karena sama-sama memiliki kloaka yang merupakan organ ekskresi dan reproduksi.
Apa fungsi dari tanduk serta 'paku' yang ada di tubuh dinosaurus?
Banyak dinosaurus yang dihiasi oleh tanduk di kepala mereka, salah satunya adalah Triceratops. Beberapa dinosaurus bahkan memiliki lempengan paku yang 'spiky' seperti Stegosaurus. Namun, apa tujuan dari hiasan ini?
Jika Anda berpikir bahwa ini adalah senjata untuk melawan musuh, ternyata salah. Karena bahkan kedua dinos aurus ini herbivora. Mereka tak butuh berebut makanan dengan dino lain.
Ahli paleontologi berpikir bahwa hiasan dino ini merupakan elemen penting untuk pengaturan suhu mereka. Namun penelitian lanjutan dilakukan dan hasilnya tetap bukan itu.
Kemungkinan paling masuk akal adalah hiasan yang sebenarnya lebih mirip senjata ini adalah sarana 'pamer' untuk mendapatkan pasangan. Hal ini tidak seberapa diamini oleh banyak ilmuwan karena tak ada dukungan dari temuan lanjutan. Hipotesa lain cukup sederhana, yakni membantu tiap dino mengidentifikasi spesies mereka, mengingat mereka cenerung berkelompok. Apapun alasannya, ilmuwan belum akan menemukan titik terang.
Dinosaurus mana yang berbulu?
Dalam penelitian yang cukup baru, diprediksi bahwa sebenarnya dinosaurus itu berbulu. Hal ini kontradiktif dengan persepsi kita tentang dinosaurus yang selalu berbentuk raksasa, mengerikan, dan berkulit seperti badak.
Namun ketika ditemukan bahwa burung adalah makhluk yang kini spesiesnya paling dekat dengan dinosaurus, tentu masuk akal jika dulu dino juga memiliki bulu. Bahkan T-Rex yang tingginya hampir 10 meter, ternyata juga memiliki bulu. Yang membingungkan bagi para ilmuwan adalah dinosaurus mana saja yang memiliki bulu, dan yang tidak.
Mengapa dinosaurus sangat besar?
Dinosaurus jadi aspek menarik dalam ranah sains, ilmu pengetahuan, maupun budaya pop, karena bentuknya yang besar dan menyeramkan. Beberapa dinosaurus bahkan diprediksi punya berat lebih dari 50 ton!
Mengapa dinosaurus bisa sebesar itu, dan untuk apa? Ada beberapa teori terkait hal tersebut, Salah satunya adalah suhu yang tinggi di era pra sejarah, era di mana dino tinggal. Di era tersebut, vegetasi melimpah. Hal ini membuat dinosaurus bebas untuk makan apapun yang mereka mau dan mereka jadi sangat besar. Meski demikian, teori ini dianggap aneh oleh banyak ilmuwan.
Teori lain adalah bentuk ini adalah bentuk pertahanan diri yang dievolusikan dino dalam waktu lama. Selain itu, terdapat teori bahwa sisi 'darah dingin' dari dinosaurus terlihat dari ukurannya yang besar yang terpengaruh dari metabolisme. Meski demikian, dinosaurus juga bisa dibilang sebagai berdarah panas karena bisa menyesuaikan suhu di sekitar. Jadi, hal ini tetap membingungkan ilmuwan.