Arkeolog klaim temukan makam ilmuwan legendaris Aristoteles
Makam ini berlantai marmer dan menjulang setinggi 10 meter
Aristoteles dikenal sebagai filsuf dan ilmuwan paling terkenal asal Yunani, terlebih dia adalah guru dari Alexander Agung. Namun kisah hebat Aristoteles berhenti di tahun 322 sebelum masehi, saat dia meninggal secara misterius. Nah, 2338 tahun setelahnya atau tahun ini, arkeolog Yunani mengklaim telah menemukan makam Aristoteles.
Dilansir oleh Daily Mail (26/05), arkeolog yakin telah menemukan makam Aristoteles di situs kuno Stagira di kota Macedona Tengah, sekitar wilayah pantai timur Yunani. Penggalian di situs Stagira adalah bagian dalam proyek penelitian 20 tahun.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
-
Apa yang ditemukan arkeolog di lokasi penggalian? Artefak yang ditemukan termasuk koin Romawi dan tembikar dari Zaman Besi dan Perunggu.
-
Siapa yang memimpin misi arkeologi ini? Misi arkeologi ini dipimpin Ramadan Helmy sebagai Kepala Misi dan Direktur Kepurbakalaan Sinai Utara.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Bagaimana para arkeolog menyelidiki kerangka tersebut? Para arkeolog tengah menyelidiki kerangka ini dengan cermat di laboratorium untuk mencoba memecahkan teka-teki berusia 1.000 tahun ini.
Salah satu arkeolog, Kostas Sismanidis, menyatakan bila banyak tanda yang membuat yakin bila makam itu adalah milik Aristoteles. Beberapa diantaranya adalah lokasi dan tahun dibuatnya makam.
Makam tersebut berbentuk kubah setengah lingkaran setinggi 10 meter dengan lantai batu marmer. Lantai utama dihiasi oleh tiang-tiang dengan arsitektur khas Bizantium atau era Romawi kuno.
Dari penelitian, makam itu berumur antara 323-32 tahun sebelum masehi. Di bagian luar makam terdapat altar khusus dan lantai berbentuk persegi, diperkirakan tempat memanjatkan doa bagi Arkeolog.
Aristoteles yang lahir di Stagira tahun 384 sebelum masehi meninggal di Chalcis, Evia, sekitar tahun 322 sebelum masehi. Awalnya Aristoteles diduga dikubur di Chalcis, namun kemudian arkeolog yakni bila abu filsuf legendaris itu dipindahkan ke makam di Stagira yang baru saja ditemukan arkeolog.
"Aku tidak memiliki bukti pasti, namun semua indikasi membuatku hampir yakni 100 persen bila itu makam Aristoteles," ujar Sismanidis.
Baca juga:
Mengapa burung suka berkicau di pagi hari?
Penelitian: Bocah dari keluarga kaya tak efektif jadi pemimpin
Mengganti buku tulis dengan laptop untuk belajar, ya atau tidak?
Benarkah menonton pornografi membuat seseorang lebih religius?
5 Pantai 'terkutuk' di mata sains, jadi zona berbahaya bagi manusia