Astronot NASA Bakal Tampil Modis Pakai Pakaian Luar Angkasa Besutan Rumah Mode Italia
Misi Artemis III ke Bulan akan didukung oleh Prada. Rumah mode asal Italia.
Misi Artemis III ke Bulan akan didukung oleh Prada. Rumah mode asal Italia.
Astronot NASA Bakal Tampil Modis Pakai Pakaian Luar Angkasa Besutan Rumah Mode Italia
Para astronot NASA akan tampil modis dengan setelan rancangan Prada pada misi Artemis III ke Bulan.
Sebagaimana diketahui, misi itu akan direncanakan pada tahun 2025 mendatang. Misi Bulan ini juga akan menjadi kali pertama perempuan mendarat di Bulan.
-
Kapan NASA berencana mengirim astronot ke Bulan dan Mars? Terlebih NASA berencana mengirim astronot ke Bulan pada 2025 dan Planet Mars pada dekade selanjutnya.
-
Bagaimana astronot Artemis 3 akan berkomunikasi dengan Bumi? Umumnya, komunikasi misi berawak mengandalkan radio frekuensi ultra-tinggi (UHF). Meskipun UHF cukup andal, teknologi 4G menawarkan bandwidth lebih tinggi dan kecepatan yang lebih cepat.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
-
Siapa astronot Indonesia yang nyaris ikut misi NASA? Sosok inspiratif ini bernama Pratiwi Sudarmono, yang pada Oktober tahun 1985 terpilih oleh badan antariksa Amerika Serikat, NASA, untuk bergabung dalam misi pesawat ulang-alik ke luar angkasa.
-
Bagaimana cara kerja gaji astronot di NASA? Dilansir dari indeed, gaji rata-rata astronot di NASA di tahun 2023 bergantung kepada posisi dan pengalaman kerjanya, dan dimulai dari USD 104,898 sampai USD 161,141 per tahunnya atau setara dengan Rp.1,6 milyar sampai Rp.2,4 milyar per tahunnya.
Menurut laporan BBC dan DesignBoom, Senin (9/10), rumah mode dari Italia itu akan bekerja sama dengan perusahaan penerbangan luar angkasa komersial Axiom Space.
Mereka akan bersama-sama mengembangkan material dan fitur desain yang akan melindungi astronot dari potensi masalah lingkungan saat berada di luar angkasa dan di lingkungan Bulan.
Setelan Canggih
Setelan luar angkasa hasil kolaborasi dua perusahaan ini dikatakan akan memanfaatkan desain pakaian antariksa Exploration Extravehicular Mobility Unit (xEMU) milik NASA.
Setelan ini juga merupakan pengembangan dari pakaian NASA yang digunakan astronot untuk berjalan di luar angkasa.
Meski belum dijelaskan secara mendetail, teknologi dan teknik desain baru dipastikan akan muncul dalam setelan baru ini.
Setelan diharapkan menjadi lebih fleksibel, memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap kondisi luar angkasa, dan dilengkapi peralatan canggih agar astronot dapat menjelajahi Bulan dengan lebih baik.
“Keahlian teknis Prada dalam bahan mentah, teknik manufaktur, dan konsep desain inovatif akan menghadirkan teknologi canggih yang berperan penting dalam memastikan tidak hanya kenyamanan astronot di permukaan Bulan, tetapi juga faktor manusia yang sangat dibutuhkan. Faktor ini (biasanya) absen dari setelan luar angkasa,”
Michael Suffredini, CEO Axiom Space.
Jangan Terlalu Berharap
Prada dipercaya mampu menghadapi tantangan tersebut karena pengalaman desain mereka yang tidak sedikit.
- Begini Cara Astronot Menelpon Keluarganya di Bumi, Ada yang Unik dalam Prosesnya
- 10 Tahun Dianggap Mati karena Tulis Surat Bunuh Diri, Pria Ini Ternyata Masih Hidup
- Potret Maudy Ayunda dan Jesse Choi Nikmati Liburan Romantis di Italia, Berasa Seperti Bulan Madu Kembali
- Dari Slip Gaji Sampai Kulkas, Sederet Temuan Unik Romawi Kuno
Professor Jeffrey Hoffman, yang menerbangkan lima misi NASA dan melakukan empat perjalanan luar angkasa, mengatakan bahwa Prada memiliki banyak pengalaman dengan berbagai jenis kain komposit.
Prada mungkin dapat benar-benar memberikan kontribusi teknis yang nyata pada lapisan luar setelan antariksa baru.
Namun, Hoffman menghimbau agar orang-orang tidak terlalu berharap pada kemewahan desain setelan ini. Biar bagaimana pun, fokus utama adalah mempertahankan lingkungan termal yang baik bagi astronot.