Bagaimana Keadaan Tubuh Jika Kita Meninggal di Luar Angkasa?
Bagaimana Keadaan Tubuh Jika Kita Meninggal di Luar Angkasa?
Antariksa adalah masa depan, karena berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kini sedang menuju ke ruang angkasa.
Terlebih lagi kini Elon Musk ingin mengembangkan perjalanan luar angkasa untuk tujuan rekreasi dan eksplorasi sipil akan makin tinggi arahnya ke sana. Paling lambat di 2040, manusia pasti sudah mengeksplorasi Mars.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di luar angkasa? Dua tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan di Caltech, telah menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta. Dan jaraknya 30 miliar triliun mil.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
Namun pertanyaannya adalah, bagaimana kondisi tubuh jika kita meninggal di luar angkasa? Menurut catatan NASA yang dikutip PopSci, hanya ada 18 orang yang pernah meninggal di luar angkasa. Meski demikian, angka tersebut cukup tinggi mengingat hanya sedikit orang yang pernah menjejak di antariksa.
Menjawab pertanyaan ini, Chris Hadfield, mantan komandan ISS berpendapat. Menurutnya, potensi paling berbahaya adalah ketika spacewalk, atau berjalan di luar pesawat, dan hal ini lazim dilakukan. Sedikit kesalahan dalam prosedur, nyawa adalah taruhannya.
Bahkan dengan prosedur yang sudah benar, satu meteorit kecil dapat menyobek pakaian luar angkasa astronot yang menyediakan oksigen dan perlindungan dari suhu ekstrem.
Jika terpapar, dalam 10 detik saja air di kulit serta darah kita akan menguap. Sebagai gantinya, tubuh akan terisi dengan nitrogen yang ketika larut di kulit akan membuentuk gelembung yang segera akan meledakkan kita.
Dalam 15 detik kesadaran kita sudah hilang dan dalam 30 detik saja paru-paru sudah tak berfungsi dan badan lumpuh. Jauh sebelum itu, tubuh kita sudah menjadi jasad karena sesak napas dan dekompresi, seraya tubuh membeku karena panas tubuh hilang di hampa udara.
NASA sendiri disebut tak memiliki kebijakan soal mayat di antariksa. Namun Hadfield menyebut bahwa pelatihan ISS memberi sedikit gambaran untuk menangangi mayat luar angkasa.
Ketika tubuh kita meninggal di luar angkasa, tubuh akan ditangangi sebagai biohazard, sehingga jasad akan dipakaikan pakaian bertekanan dan disimpan di tempat yang dingin hingga kembali ke Bumi.
Baca juga:
Planet Luar Tata Surya ini Punya 3 Matahari, Seperti Apa?
Ambisi-Ambisi Manusia Mau Eksplorasi Bulan
6 Percobaan Perang Luar Angkasa Tapi Gagal Total
Misteri-Misteri Luar Angkasa Berhasil Dipecahkan NASA
Teknologi ini Memungkinkan Sayuran Tumbuh di Luar Angkasa
China Sukses Tumbuhkan Benih Pohon Kapas di Bulan
Dirahasiakan, 4 Temuan NASA Ini Malah Bocor ke Publik