Bukan Columbus, Tapi Ilmuwan Matematika Ini yang Pertama Kali Membuktikan Bumi Bulat
Banyak yang salah kaprah, bukan Columbus penenemu bahwa Bumi itu bulat.
Banyak yang salah kaprah, bukan Columbus penenemu bahwa Bumi itu bulat.
Bukan Columbus, Tapi Ilmuwan Matematika Ini yang Pertama Kali Membuktikan Bumi Bulat
Kenyataannya, banyak orang mengetahui bahwa Bumi itu bulat sebelum dia berlayar. Orang Yunani kuno adalah orang pertama yang menyadarinya.
Pada abad ke-3 SM, seorang matematikawan Yunani yang bernama Eratosthenes, muncul dengan perhitungan yang mengungkap rahasia keliling Bumi.
Kontribusinya menandai langkah awal dalam pemahaman tentang bentuk Bumi yang sebenarnya.
Eratosthenes, seorang ahli matematika Yunani lahir di kota Kirene, sekarang menjadi bagian dari Libya, di 276 SM. Selain sebagai matematikawan, ia juga seorang penyair, atlet, astronom, dan ahli geografi.
-
Kapan surat Columbus ditulis? Pada tahun 1493, Christopher Columbus menulis surat yang mengubah lanskap dunia modern.
-
Bagaimana Eratosthenes menghitung keliling Bumi? Ia menghitung dengan nilai akurasi yang nyaris mirip dengan hasil perhitungan satelit luar angkasa pada pertengahan abad ke-20. Bermodalkan tongkat dan rasa penasarannya, ia berhasil mendapatkan jumlah keliling Bumi sejauh 40.000 kilometer.
-
Apa yang Eratosthenes temukan tentang bentuk Bumi? Oleh karena itu, Eratosthenes menyimpulkan bahwa Bumi memiliki bentuk yang bulat, sebab adanya lengkungan yang membuat hanya salah satu tongkat yang mempunyai bayangan cahaya.
-
Apa yang dijelaskan oleh Columbus dalam suratnya? “Saya berlayar ke Hindia dengan armada yang diberikan kepada saya oleh Raja dan Ratu termasyhur, penguasa kita, di mana saya menemukan banyak sekali pulau, dihuni oleh orang-orang yang tak terhitung jumlahnya,” tulisnya setelah kembali ke Eropa ke bendahara kerajaan Luis de Santángel. “Dari semuanya, saya telah mengambil kepemilikan untuk Yang Mulia.”
-
Bagaimana surat Columbus diterjemahkan? Pada September 2023 lalu, terjemahan Latin yang langka dari surat ini, yang dicetak pada mesin cetak awal untuk menyampaikan dengan cepat berita tentang “penemuan” Columbus kepada orang-orang elit Eropa, diperkirakan terjual hingga £1,2 juta atau USD1,5 juta atau Rp 22 miliar di lelang Christie’s.
-
Siapa yang menerima surat Columbus? “Saya berlayar ke Hindia dengan armada yang diberikan kepada saya oleh Raja dan Ratu termasyhur, penguasa kita, di mana saya menemukan banyak sekali pulau, dihuni oleh orang-orang yang tak terhitung jumlahnya,” tulisnya setelah kembali ke Eropa ke bendahara kerajaan Luis de Santángel. “Dari semuanya, saya telah mengambil kepemilikan untuk Yang Mulia.”
Keingintahuannya yang besar membawanya belajar di bawah bimbingan beberapa filsuf terkemuka pada zamannya, termasuk Aristarchus dari Samos dan Strabo. Perjalanannya yang luas membawanya ke berbagai tempat seperti Mesir, Persia, dan India.
Ia memperhatikan bahwa pada titik balik matahari musim panas di Alexandria, matahari berada tepat di atas kepala.
Sementara di Aswan, sekitar 800 kilometer ke arah selatan, ia melihat bahwa matahari akan berada pada sudut 7,2 derajat vertikal pada saat yang sama.
Dengan latar belakang pendidikan di bidang filsafat dan risalah geografisnya yang terkenal, "Geographika", Eratosthenes berhasil menemukan bahwa Bumi itu bulat.
Bagaimana Caranya?
Dengan mengukur sudut sinar matahari di kedua lokasi tersebut dan menggunakan konsep geometri sederhana, ia mampu menghitung perkiraan keliling Bumi. Hasil perhitungannya mendekati nilai modern yaitu sekitar 24.850 mil, hanya sedikit berbeda dengan nilai aktual sekitar 28.735 mil.
Penemuan Eratosthenes membuka jalan bagi perkembangan astronomi dan geografi modern. Pengetahuannya memungkinkan navigasi laut yang lebih akurat dan menjadi kunci penting dalam pertumbuhan perdagangan dan eksplorasi global.
Sebagai penghormatan atas kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan dan peradaban manusia, Eratosthenes dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah dengan penemuannya yang monumental tentang bentuk Bumi.