Bumi ternyata pernah selamat dari ancaman kiamat
Sebuah penelitian membuktikan bahwa pernah ada radiasi sinar gamma yang berpotensi membunuh kehidupan di bumi.
Sebuah studi yang dilakukan tahun lalu menemukan kontaminasi isotop karbon-14 tingkat tinggi pada sebuah pohon cemara di Jepang yang mempengaruhi lonjakan berilium-10 di lapisan es Antartika. Hal ini masih menjadi misteri hingga ditemukan jawabannya hari ini.
Seperti yang dilansir oleh The Telegraph (22/1), kemungkinan pada tahun 774 atau 775 sebelum masehi, Bumi sedang diserang oleh sebuah radiasi cahaya tingkat tinggi. Para peneliti meyakini radiasi ini disebabkan oleh tabrakan dua bintang bermassa padat seperti lubang hitam, bintang neutron atau white dwarfs.
-
Kenapa planet Bumi diberi nama 'Bumi'? Bumi dalam pemahaman bahasa Anglo-Saxon merujuk pada tanah tempat kita hidup, tempat kita menanam tanaman, dan tempat kehidupan muncul.
-
Apa itu Keumamah? Salah satu kuliner lezat dari Aceh adalah Eungkot Keumamah atau dikenal dengan Keumamah. Menu ini terbuat dari ikan tongkol atau cakalang yang memberikan sensasi rasa pedas gurih di lidah.
-
Planet kesembilan itu seperti apa? Planet kesembilan kemungkinan berada 20 kali lebih jauh dari matahari dibandingkan Neptunus. Selain itu, objek langit yang misterius ini diperkirakan memiliki massa sepuluh kali lipat dari bumi, dan cahaya memerlukan waktu empat hari untuk menjangkaunya.
-
Bagaimana proses penamaan planet Bumi yang akhirnya menjadi 'Bumi'? Jadi, dari bahasa Anglo-Saxon hingga tradisi Romawi dan Yunani kuno, nama "Bumi" yang digunakan hari ini telah melewati perjalanan panjang melalui sejarah dan budaya yang beragam.
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
-
Apa yang dimaksud dengan kiamat dalam konteks mimpi? Saat kiamat tiba, diyakini bahwa seluruh alam semesta beserta isinya akan hancur tanpa sisa. Tak ada lagi kehidupan di alam semesta jika kiamat terjadi. Maka itu, kiamat menjadi peristiwa yang paling menakutkan bagi makhluk hidup di alam semesta.
Tabrakan dua bintang ini diyakini telah mengakibatkan radiasi besar yang mampu menyebarkan sinar gamma selama satu hingga dua detik. Paparan sinar gamma tersebut memungkinkan untuk menyebabkan terjadinya gangguan pada ekosistem pada waktu itu. Jika radiasi tersebut terjadi saat ini, dampaknya mungkin juga bakal terjadi pada matinya seluruh perangkat elektronik dunia.
Untungnya, pada saat itu, sinar gamma yang terpapar ke bumi tidak cukup besar untuk membahayakan kehidupan di dalamnya. "Jika saja paparan sinar gamma waktu itu lebih dekat dengan bumi bisa dipastikan akan terjadi bahaya yang signifikan di ekosistem kita," kata Dr Ralph Neuhauser, peneliti dari University of Jena, Jerman.
Dalam sebuah jurnal berjudul Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, Dr Neuhauser memperkirakan ledakan tersebut terjadi sekitar 3000 hingga 12 ribu tahun cahaya dari matahari. Hal ini mengakibatkan hanya pohon dan lapisan es saja yang mampu menerima dampak dari radiasi sinar gamma tersebut.
(mdk/nvl)