Cara NASA Memperbaiki Pesawat Luar Angkasa Voyager 1 dari Jarak 15 Miliar Mil
Voyager 1 terbang lebih dari 15 miliar mil dari Bumi dan sinyal radio dari pesawat tersebut memerlukan waktu 22,5 jam untuk mencapai Bumi.
Voyager 1 terbang lebih dari 15 miliar mil dari Bumi dan sinyal radio dari pesawat tersebut memerlukan waktu 22,5 jam untuk mencapai Bumi.
Cara NASA Memperbaiki Pesawat Luar Angkasa Voyager 1 dari Jarak 15 Miliar Mil
-
Bagaimana NASA mengatasi masalah thruster Voyager 1? NASA menemukan bahwa saluran bahan bakar di dalam thruster tersumbat oleh silikon dioksida, hasil sampingan dari usia yang menumpuk pada diafragma karet di tangki bahan bakar. Hal ini mengurangi efisiensi thruster dalam menghasilkan daya dorong yang diperlukan untuk mengarahkan pesawat ke Bumi.
-
Apa yang berhasil dilakukan NASA di misi Voyager 1? NASA berhasil melakukan langkah penting dalam misi Voyager 1 dengan menyalakan thruster pesawat ruang angkasa tersebut dari jarak 24,6 miliar kilometer.
-
Mengapa NASA perlu menyalakan kembali thruster Voyager 1? Voyager 1 dilengkapi tiga set thruster, dua untuk propulsi dan satu untuk koreksi lintasan. Setelah dua thruster pertama mengalami sumbatan, NASA beralih ke thruster koreksi lintasan. Namun, thruster ini juga sekarang lebih tersumbat, dan NASA harus kembali mengaktifkan salah satu thruster yang kurang tersumbat.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Bagaimana NASA melacak pergerakan asteroid? NASA sering melakukan pengawasan objek dekat Bumi (NEO), seperti 2024 JY1.
-
Dimana Voyager 1 saat thruster nya dinyalakan? NASA berhasil melakukan langkah penting dalam misi Voyager 1 dengan menyalakan thruster pesawat ruang angkasa tersebut dari jarak 24,6 miliar kilometer.
NASA berhasil memperbaiki sebagian dari komputer era 1970-an milik Pesawat Voyager 1 setelah lima bulan pemecahan masalah jarak jauh.
Hal ini menandai langkah maju dalam memastikan bahwa Voyager 1, wahana antarbintang pertama yang diluncurkan oleh manusia, dapat melanjutkan operasinya seperti biasa.
Pada Sabtu (20/4), tim insinyur dan ilmuwan NASA berkumpul di Jet Propulsion Laboratory atau terhubung secara virtual untuk menunggu sinyal baru dari Voyager 1.
Mereka telah mengirimkan perintah ke Voyager 1 dua hari sebelumnya untuk mengkode ulang sebagian dari memori Subsistem Data Penerbangan (FDS) pesawat ruang angkasa tersebut.
Dilansir dari Wired, Kamis (25/4), Voyager 1 telah terbang lebih dari 15 miliar mil dari Bumi dan sinyal radio dari pesawat tersebut memerlukan waktu 22,5 jam untuk mencapai Bumi.
- NASA Berhasil Nyalakan Mesin Pesawat Tua Ruang Angkasa Voyager 1 dari Jarak 24,6 Miliar Kilometer
- Pengakuan Mantan Astronot NASA Latihan Tersulit sebelum ke Luar Angkasa
- Pesawat Luar Angkasa NASA Memotret ‘Papan Selancar’ Misterius yang Meluncur Melewati Bulan, Benda Apa Itu?
- Pesawat NASA Pernah “Sentuh” Matahari, Begini Kisahnya
Jadi, diperlukan waktu hampir dua hari bagi tim di Bumi untuk mengirimkan perintah dan menerima responnya.
Pada November, Voyager 1 tiba-tiba berhenti mengirimkan data. Data itu berisi informasi tentang kesehatan pesawat ruang angkasa dan pengukuran ilmiahnya.
Tim di Bumi tidak dapat dengan mudah mengetahui apa yang salah karena data yang dikirimkan tidak dapat dimengerti.
Namun, di bulan lalu para insinyur berhasil mengirimkan perintah baru untuk mengembalikan pembacaan memori FDS yang memungkinkan mereka menentukan lokasi masalah di dalam memori tersebut.
Setelah menemukan bahwa salah satu chip memori FDS rusak, tim mengambil langkah untuk memindahkan kode yang terpengaruh ke bagian lain dari memori.
Tim masih harus melakukan beberapa langkah lagi, termasuk memindahkan kode untuk memulihkan tiga mode data sains yang digunakan aktif.
Meskipun perbaikan ini merupakan pencapaian besar, para ilmuwan NASA ingin mendapatkan kembali data sains yang hilang sejak November.
Mereka berharap dapat melanjutkan pengamatan dan penelitian terhadap lingkungan antarbintang menggunakan instrumen Voyager.
Voyager 1 dan saudaranya, Voyager 2 merupakan wahana satu-satunya yang beroperasi di medium antarbintang.
Meskipun misi utama mereka sudah berakhir, keduanya tetap berfungsi dengan baik dan telah memberikan kontribusi besar dalam pemahaman tentang ruang antarbintang.