Daftar Asteroid Besar Pernah Ditemukan NASA, Ada yang Seukuran Lapangan Sepak Bola
Berikut daftar asteroid besar yang pernah ditemukan NASA.
Berikut daftar asteroid besar yang pernah ditemukan NASA.
Daftar Asteroid Besar Pernah Ditemukan NASA, Ada yang Seukuran Lapangan Sepak Bola
Asteroid, terkadang disebut planet kecil yang pada dasarnya adalah sisa-sisa batuan dan tak berudara. Ia terbentuk karena adanya sisa dari awal pembentukan tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.
Sebagian besar asteroid berbentuk tidak beraturan, meskipun ada juga yang berbentuk hampir bulat, dan sering kali berbentuk lubang atau kawah. Saat mereka berputar mengelilingi Matahari dalam orbit elips, asteroid juga berputar, terkadang tidak menentu, dan berjatuhan seiring berjalannya waktu.
Mengutip situs resmi NASA, jumlah asteroid yang diketahui saat ini adalah 1.310.776. Sebagian besar puing-puing ruang angkasa kuno ini ditemukan mengorbit Matahari antara Mars dan Jupiter di dalam sabuk asteroid utama. Berikut daftar asteroid besar yang ditemukan NASA.
-
Bagaimana NASA melacak pergerakan asteroid? NASA sering melakukan pengawasan objek dekat Bumi (NEO), seperti 2024 JY1.
-
Bagaimana NASA melacak asteroid yang berpotensi mendekati Bumi? NASA dan mitra rajin mengamati langit untuk menemukan, melacak, dan mengkategorikan asteroid dan objek dekat Bumi, termasuk yang mungkin berada dekat dengan Bumi.
-
Apa yang NASA katakan tentang ancaman asteroid yang akan menghantam Bumi? Faktanya, juru bicara NASA mengatakan kepada Evening Standard: tidak ada ancaman dampak asteroid yang diketahui terhadap Bumi pada abad mendatang.
-
Bagaimana cara NASA mendeteksi asteroid yang berpotensi berbahaya? Tim tersebut dilengkapi dengan teleskop besar yang mampu membantu mereka mencari asteroid maupun komet di dekat Bumi atau berpotensi masuk pada wilayah Bumi. Kriterianya jaraknya 45 juta kilometer dari orbit planet ini. Jika ada asteroid yang datang dalam jarak sekitar 5 juta mil, akan ditandai label bahwa ada asteroid yang berpotensi berbahaya.
-
Apa yang akan dilakukan NASA jika asteroid terekam dan berpotensi menghantam Bumi? Lindley menjelaskan ada dua jenis peringatan atau alarm. Berikut dua jenis peringatan tersebut: Peringatan Asteroid Berjarak Sangat Dekat Alarm ini memberitahukan adanya batuan luar angkasa tapi tidak akan menabrak Bumi. Namun NASA berpikir itu masih layak mendapat perhatian publik. Itu bisa sekecil batu seukuran 10 meter atau bisa juga yang lebih besar seperti Apophis.
-
Kapan NASA melakukan latihan simulasi dampak asteroid ini? Dikutip dari Antara, NASA merilis ringkasan dari Latihan Meja Antar Lembaga Pertahanan Planeta yang dilakukan setiap dua tahun dan ini merupakan tahun kelima.
Asteroid Bennu
Asteroid Bennu juga diibaratkan oleh para peneliti sebagai mesin waktu untuk mengetahui awal mula terbentuknya tata surya, dan sebagai benda kuno yang dapat memperkaya ilmu pengetahuan tentang kondisi alam semesta.
“Misi luar angkasa OSIRIS-REx merupakan kesempatan bagi para para ahli meteorik, untuk mempelajari lebih lanjut tentang awal mula terbentuknya tata surya,” ujar Professor Sara Russel, Tim Analisis Sampel OSIRIS-REx, Natural History Museum, London.
Asteroid Chariklo
Chariklo merupakan anggota kelas asteroid terbesar yang dikenal sebagai Centaur. Ia mengorbit antara Saturnus dan Uranus di tata surya bagian luar.
Asteroid 2019 OK
Saat melintas dekat dengan Bumi, asteroid tersebut berada dalam jarak sekitar 40.000 mil (65.000 kilometer) dari permukaan planet, atau seperlima jarak ke Bulan.
Asteroid OK 2019 diperkirakan berdiameter antara 195 dan 425 kaki atau 60 hingga 130 meter.
Asteroid 243 IDA
Pada tanggal 28 Agustus 1993, pesawat ruang angkasa Galileo milik NASA terbang melewati Ida pada jarak sekitar 1.500 mil (sekitar 2.400 kilometer) dalam perjalanan menuju Jupiter.
Lima bulan kemudian, para ilmuwan yang mempelajari gambar yang dikirim Galileo kembali ke Bumi menyadari bahwa ada bulan kecil yang menemani asteroid tersebut. Asteroid 243 IDA memiliki diameter rata-rata 31,4 km.
Asteroid 25143 Itokawa
Menurut JAXA, asteroid ini memiliki ukuran 540 meter x 270 meter x 210 meter. Pada tahun 2005, 25143 Itokawa menjadi asteroid pertama yang sampelnya diambil dan dibawa ke Bumi untuk dianalisis.
Pesawat luar angkasa Jepang Hayabusa (bahasa Jepang untuk elang) mendarat dua kali di asteroid dan mengumpulkan sedikit debu meskipun mekanisme yang dirancang untuk tujuan tersebut mengalami kegagalan. Ini mengirimkan sampel ke Bumi pada 13 Juni 2010.
Asteroid Apophis
Ketika ditemukan pada tahun 2004, Apophis diidentifikasi sebagai salah satu asteroid paling berbahaya yang dapat berdampak pada Bumi. Namun penilaian dampak tersebut berubah setelah para astronom melacak Apophis dan orbitnya menjadi lebih baik.
Berkat pengamatan tambahan terhadap Apophis, risiko terjadinya dampak pada tahun 2029 kemudian dikesampingkan, begitu pula potensi risiko dampak yang ditimbulkan oleh pendekatan terdekat lainnya pada tahun 2036. Namun, hingga bulan Maret 2021, peluang terjadinya dampak pada tahun 2068 masih kecil.