Demi Menunjukkan Penemuannya Aman, Ilmuwan ini Rela Hirup Asap Beracun di Hadapan Jurnalis, Endingnya Dibawa ke RS
Selang beberapa tahun kemudian, ia tewas terjerat sistem yang ia buat sendiri.
Di hadapan kerumunan jurnalis, penemu Thomas Midgley Jr. menuangkan zat aditif timbal ke tangannya dan kemudian menghirup asapnya selama sekitar satu menit.
“Saya bisa melakukan ini setiap hari tanpa mengalami masalah kesehatan apa pun,” kata dia dikutip CNN, Rabu (24/7).
Sayangnya, segera setelah itu, Midgley membutuhkan perawatan medis. Namun tindakan tersebut akan menimbulkan konsekuensi yang mengerikan di luar kesejahteraannya sendiri. Lalu, apa yang ingin dia tunjukan di hadapan wartawan?
Saat itu tahun 1924, Midgley adalah seorang insinyur kimia di General Motors. Ia melakukan tindakan tersebut untuk mendukung temuan terbarunya yang menguntungkan: senyawa timbal yang disebut timbal tetraetil.
Selain bensin, bahan bakar ini memecahkan salah satu masalah terbesar yang dihadapi industri otomotif pada saat itu — engine knocking, atau ledakan kecil pada mesin mobil karena rendahnya kualitas bensin yang mengakibatkan suara mengganggu dan berpotensi menimbulkan kerusakan.
Timbal memang membantu, namun membutuhkan biaya yang besar, karena zat tersebut sangat beracun bagi manusia, terutama anak-anak.
Midgley kemudian meninggalkan jejaknya dalam sejarah dengan penemuan destruktif lainnya, yang juga merupakan solusi terhadap suatu masalah: kebutuhan untuk mengganti gas berbahaya dan mudah terbakar yang digunakan dalam pendingin dan pendingin udara.
-
Apa yang diuji oleh ketiga ilmuwan tersebut? Mereka adalah trio ilmuwan yang berhasil memenangkan penghargaan Nobel Prize 2022 dengan jumlah hadiah sebesar 10 juta krona Swedia (USD915.000) atau Rp 14 miliar. Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilannya dalam melakukan eksperimen mekanika kuantum dan menjelaskan titik lemah dari Teori Kuantum temuan Einstein.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan dunia prasejarah ini? Saat tinggal di desa kecil di gurun tinggi dengan populasi sekitar 35 orang, para peneliti baru menemukan laguna ini setelah melihat petunjuk pada citra satelit.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
Ia menemukan bahwa CFC, atau klorofluorokarbon, adalah pengganti yang ideal dan tidak berbahaya bagi manusia. Namun, bahan-bahan tersebut ternyata mematikan bagi ozon di atmosfer, yang menghalangi radiasi ultraviolet berbahaya yang dapat menyebabkan kanker kulit dan masalah kesehatan lainnya, serta membahayakan tanaman dan hewan.
Seratus tahun setelah aksi di hadapan pers pada tahun 1924, planet ini masih dalam tahap pemulihan dari dampak buruk kedua penemuan Midgley. Lapisan ozon memerlukan empat dekade lagi untuk pulih sepenuhnya.
Dan karena bensin bertimbal masih dijual di beberapa belahan dunia hingga tahun 2021, banyak orang yang masih hidup dengan dampak jangka panjang dari keracunan timbal. Namun Midgley dipuji sebagai pahlawan selama beberapa dekade.
Masa Kecil
Lahir di Beaver Falls, Pennsylvania, pada tahun 1889, Midgley memiliki kecenderungan untuk menemukan aplikasi berguna untuk zat-zat yang diketahui sejak dini.
Di sekolah menengah, dia menggunakan kulit pohon elm licin yang dikunyah untuk memberikan lintasan bola yang lebih melengkung, sebuah latihan yang nantinya akan dilakukan oleh pemain profesional.
Dia diketahui selalu membawa salinan tabel periodik, alat utamanya dalam mencari zat yang akan menandai penemuan terobosannya. Tugas mengatasi masalah ketukan mesin jatuh ke tangan Midgley ketika dia bekerja di General Motors pada tahun 1916.
“Saat itu adalah awal era mobil di Amerika Serikat, dan Ford telah mengembangkan Model T, yang tidak terlalu bertenaga,” kata Gerald Markowitz, profesor sejarah di City University of New York.
“GM bergabung dengan Standard Oil dan DuPont untuk mencoba mengembangkan mesin yang lebih bertenaga, dan untuk melakukan hal tersebut mereka perlu memecahkan masalah mesin yang rusak karena bahan bakar yang mereka miliki saat itu,” jelasnya.
Tewas Karena Teknologi yang Dibuat
Pada usia 51 tahun, Midgley menderita polio yang menyebabkan kelumpuhan sebagian. Dalam upayanya untuk mengatasi keterbatasan fisik, ia mengembangkan sistem katrol yang memungkinkannya bergerak di tempat tidur. Ironisnya, Midgley tewas terjerat dalam sistem yang ia ciptakan sendiri pada tahun 1944.
Kisah Thomas Midgley Jr. adalah pengingat tentang pentingnya mempertimbangkan dampak jangka panjang dari inovasi teknologi. Meskipun penemuan dapat membawa manfaat besar, mereka juga bisa menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.