Dua Jenis Alarm yang ‘Dibunyikan’ NASA Jika Ada Asteroid Besar Bakal Hantam Bumi
Peringatan dini akan disampaikan NASA bila ada asteroid berpotensi masuk Bumi.
Peringatan dini akan disampaikan NASA bila ada asteroid berpotensi masuk Bumi.
Dua Jenis Alarm yang ‘Dibunyikan’ NASA Jika Ada Asteroid Besar Bakal Hantam Bumi
Peristiwa Tunguska
Pada 30 Juni 1908, sebuah asteroid dengan lebar sekitar 120 kaki atau 37 meter memasuki atmosfer dan kemudian meledak di atas hutan Siberia. Kejadian ini disebut sebagai Peristiwa Tunguska. Gelombang kejut yang dihasilkannya mampu merobohkan pepohonan. Orang-orang yang berjarak 20 mil jauhnya pun terlempar ke udara. Bahkan seorang pria yang sedang duduk di kursinya terpental, padahal jaraknya sekitar 40 mil.
-
Apa yang NASA katakan tentang ancaman asteroid yang akan menghantam Bumi? Faktanya, juru bicara NASA mengatakan kepada Evening Standard: tidak ada ancaman dampak asteroid yang diketahui terhadap Bumi pada abad mendatang.
-
Bagaimana NASA melacak asteroid yang berpotensi mendekati Bumi? NASA dan mitra rajin mengamati langit untuk menemukan, melacak, dan mengkategorikan asteroid dan objek dekat Bumi, termasuk yang mungkin berada dekat dengan Bumi.
-
Bagaimana NASA melacak pergerakan asteroid? NASA sering melakukan pengawasan objek dekat Bumi (NEO), seperti 2024 JY1.
-
Kapan asteroid yang menghantam Bumi terjadi? Di akhir prompt ini, buatkan 6 pertanyaan dalam bahasa Indonesia, Masing-masing pertanyaan harus memenuhi prinsip 5W & 1H (What, When, Who, Where, Why, How). Pastikan bahwa pertanyaan harus berkisar tentang topik utama konteks yaitu : dinosaurus,manusia,evolusi,sains,bumi. Setiap pertanyaan harus relevan dengan topik utama yang ada di dalam konteks dengan terlebih dahulu melakukan analisis terhadap isi dari konteks. Kalimat pertanyaan harus sangat singkat tapi tetap menarik dengan mencantumkan SUBJEK atau OBJEK utama dari konteks ke dalam kata-kata di pertanyaan nya. Di setiap pertanyaan, ambilkan jawabannya dari kalimat (quote) yang ada di isi konteks. Quote harus merupakan jawaban panjang (1 sampai 3 kalimat) yang sangat relevan dari setiap pertanyaan yang dihasilkan. Dan buatkan juga alternatif rekomendasi quote yang paling cocok untuk menjawab pertanyaan tersebut. JANGAN membuat pertanyaan yang quote jawabannya berisi informasi tentang penulis artikel, dimana atau kapan artikel di posting. Jika tidak menemukan jawaban yang relevan, berikan skor antara 1 sampai 3 di setiap pertanyaan. skor dihitung berdasarkan relevansi dengan topik utama. Jika menemukan jawaban yang relevansinya masih ambigu berikan skor antara 4 sampai 6 Jika menemukan jawaban yang relevan, berikan antara skor 7 sampai 10. Skor 10 adalah paling relevan, skor 1 adalah yang paling tidak relevan. Urutkan 6 pertanyaan ini berdasarkan score tertinggi. Pertanyaan dengan skor 10 di urutan pertama berlanjut sampai skor ke 1 di paling bawah. Tampilkan hasilnya HANYA dalam format json seperti berikut tanpa tambahan text lain. Jika quote atau quote_rekomendasi mengandung karakter yang bisa membuat hasil json tidak valid, maka sesuaikan value nya agar hasil json tetap valid. Format JSON : [{ "Score": [range 1-10], "Section": "what", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ },{ "Score": [range 1-10], "Section": "when", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ "Score": [range 1-10], "Section": "who", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ "Score": [range 1-10], "Section": "where", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ "Score": [range 1-10], "Section": "why", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ "Score": [range 1-10], "Section": "how", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], }] Konteks: Jika Dinosaurus Tidak Punah, Ini yang Bakal Terjadi di Dunia Sekitar 66 juta tahun lalu Bumi yang dikuasai berbagai spesies dinosaurus harus mengalami perubahan besar. Perubahan itu terjadi ketika asteroid sebesar 10 kilometer berkekuatan 10 miliar bom atom menghantam Bumi.Hantaman itu menyebabkan gempa bumi, tsunami, hingga kematian 90 persen makhluk hidup yang tinggal di Bumi. Meski membawa kehancuran besar, namun ilmuwan mengungkap peristiwa inilah yang memungkinkan manusia untuk berevolusi. Spesies mamalia termasuk primata dapat berkembang pesat setelah kematian berbagai dinosaurus. Namun bayangkan jika asteroid pemusnah dinosaurus tidak pernah menghantam Bumi. Hantaman asteroid yang mendorong evolusi manusia pun diyakini tidak akan pernah terjadi. Manusia yang memiliki otak untuk berpikir, memiliki alat-alat, bahasa, dan berbagai komunitas juga diyakini tidak akan mendominasi Bumi.Lantas apa yang akan terjadi pada kehidupan di Bumi jika dinosaurus tidak pernah musnah dan manusia tidak pernah ada? Ahli paleontologi bernama Dale Russell pada 1980-an pernah mengungkap dinosaurus yang tidak pernah musnah dapat berevolusi menjadi pengguna alat yang cerdas. Kala itu Russell menamakan dinosaurus yang berevolusi mirip menjadi manusia sebagai ‘Dinosauroid’. Dinosauroid sendiri diyakini Russell dapat berjalan tegap karena memiliki tubuh yang mirip dengan manusia. Namun spekulasi Russell harus dibuktikan mengingat banyak spesies dinosaurus berbadan besar yang pernah ditemukan. Demikian dikutip dari The Conversation. Bayangkan dinosaurus Brontosaurus yang memiliki berat 16 – 22 ton dan panjang 21 – 23 meter berevolusi menjadi dinosaurus berbobot 30 – 50 ton dan memiliki panjang tubuh 30 meter. Kemudian dinosaurus spesies Sauropods berevolusi melebihi kapasitas paru-paru, tulang berongga, dan kemampuan metabolismenya. Lalu dinosaurus karnivora seperti megalosaurus, allosauridae, carcharodontosauridae, neovenatoridae dan tyrannosaurus berevolusi menjadi predator di puncak rantai makanan raksasa.Semua tubuh dinosaurus diyakini akan bertambah besar seiring waktu jika asteroid tidak pernah menghantam Bumi. Namun badan besar itu tidak berjalan bersamaan dengan perkembangan otaknya. Bahkan menjelang Zaman Cretaceous atau 80 juta tahun lalu, otak tyrannosaurus hanya memiliki bobot seberat 400 gram. Otak velociraptor pun hanya memiliki berat 15 gram. Kedua otak itu bahkan lebih ringan dibanding otak manusia yang berbobot rata-rata 1.3 kilogram.Karena itu evolusi dinosaurus diyakini akan berhenti karena gagalnya perkembangan otak mereka. Meski evolusi berhenti, namun ilmuwan yakin dahulu dinosaurus telah hidup dalam kawanannya masing-masing. Kehidupan kawanan menunjukkan kompleksitas kehidupan dinosaurus. Tetapi kehidupan kawanan itu juga akan terhenti karena otaknya yang tidak berkembang. Namun ilmuwan yakin otak dinosaurus dapat terus berkembang. Meski terus berkembang, tetapi hanya sedikit bukti yang menunjukkan dinosaurus dapat berevolusi genius seperti manusia. Berbeda dengan spesies mamalia. Meski mamalia dapat berevolusi, namun spesies itu tidak akan pernah berevolusi menjadi makhluk hidup raksasa. Otak mamalia juga akan tetap berkembang, seperti otak paus pembunuh, paus sperma, paus balin, gajah, macan tutul, dan kera.Karena itu ilmuwan menyatakan evolusi mamalia, termasuk primata tidak dapat dihindari. Di Afrika, wilayah yang diyakini ilmuwan sebagai tempat evolusi manusia, telah mendorong nenek moyang manusia selama tujuh juta tahun untuk dapat bertahan hidup dan menggunakan berbagai alat-alat kuno.Manusia pun diyakini ilmuwan dapat berevolusi karena lingkungan Afrika yang mendorong perkembangan otak, penggunaan alat-alat hingga dapat berjalan tegak.
-
Asteroid sebesar apa yang melintasi Bumi? Sebuah asteroid yang hampir sebesar Piramida Giza sedang dalam perjalanan melintasi Bumi hari ini, dan NASA telah memberikan peringatan terkait hal tersebut.
-
Bagaimana cara Bumi hancur akibat hantaman asteroid? Seperti yang terjadi pada dinosaurus, ketika sebuah asteroid berukuran sangat besar menghantam Teluk Meksiko 66 juta tahun yang lalu, hantaman asteroid yang sangat besar dapat dengan mudah menghancurkan seluruh kehidupan di Bumi.
“Itu akan menjadi peristiwa yang serius. Saat ini ada kemungkinan kuat kami akan mendeteksinya terlebih dahulu,"
NASA Planetary Defense Officer, Lindley Johnson dikutip Mashable, Senin (10/7).
Perlu diketahui, NASA mendirikan Planetary Defense Coordination Office pada awal 2016. Tujuannya memberikan informasi waktu yang tepat dan akurat kepada pemerintah, media, dan publik tentang adanya benda aneh yang kemungkinan mendekat ke Bumi dan berpotensi berbahaya.
Selama beberapa dekade terakhir, NASA telah terlibat dalam mempelajari Near Earth Object (NEO) atau Objek Dekat Bumi yang merupakan asteroid dan komet. Benda-benda itu mengorbit pada Matahari dan berada dalam jarak 30 juta mil dari Bumi. Studi tentang NEO dapat membantu pemahaman ilmiah lebih lanjut tentang kelahiran dan pembentukan tata surya. Tetapi di sisi lain beberapa NEO berada di jalur orbit yang berpotensi menimbulkan dampak bahaya bagi Bumi. Bahkan bahaya yang ditimbulkan lebih dahsyat dari peristiwa Tunguska.Tim tersebut dilengkapi dengan teleskop besar yang mampu membantu mereka mencari asteroid maupun komet di dekat Bumi atau berpotensi masuk pada wilayah Bumi.
Kriterianya jaraknya 45 juta kilometer dari orbit planet ini. Jika ada asteroid yang datang dalam jarak sekitar 5 juta mil, akan ditandai label bahwa ada asteroid yang berpotensi berbahaya.
Kabar baiknya adalah para ilmuwan memperkirakan bahwa dua dari tiga NEO yang lebih lebar dari 460 kaki atau sekitar tiga kali lebih besar dari Tunguska belum ditemukan.
"Maka itu, kami sebenarnya tidak pernah dan belum pernah mengeluarkan peringatan adanya benda langit yang akan menabrak Bumi," ujar Lindley.
Lalu, apa yang akan dilakukan pihaknya jika ada asteroid terekam dan berpotensi menghantam bumi?
Lindley menjelaskan ada dua jenis peringatan atau alarm. Berikut dua jenis peringatan tersebut:
- Asteroid Sebesar 33 Meter Ini Pernah Melintasi Bumi dengan Cepat, Begini Reaksi Ilmuwan
- Sampel Asteroid Raksasa Bennu Diperlakukan seperti Benda Keramat, Ini Alasannya
- Mengenal Bennu: Asteroid Seukuran Gunung, Bisa Picu Kiamat dan Ungkap Asal Usul Bumi
- Peristiwa Menyeramkannya Asteroid Besar Hantam Bumi yang Tercatat Sejarah
Peringatan Asteroid Berjarak Sangat Dekat
Alarm ini memberitahukan adanya batuan luar angkasa tapi tidak akan menabrak Bumi. Namun NASA berpikir itu masih layak mendapat perhatian publik. Itu bisa sekecil batu seukuran 10 meter atau bisa juga yang lebih besar seperti Apophis. “Tujuan kami bukanlah untuk menjadi yang pertama mengumumkan sesuatu, tetapi untuk menjadi tempat terbaik memberikan informasi paling tepat yang diberikan,” jelas Johnson.
Peringatan Dampak Potensial
Jika NASA mendeteksi kemungkinan adanya dampak yang potensial. Artinya sesuatu yang lebih besar dengan kemungkinan lebih dari satu persen mengenai Bumi, ini akan menjadi alarm kuat. Planetary Defense Coordination Office akan memberikan pemberitahuan peringatan kepada NASA untuk menyampaikan pesan itu ke Gedung Putih, Kongres, dan lembaga pemerintah. Peringatan publik akan disampaikan di seluruh channel media.
"Ini menjadi peristiwa darurat nasional. Pemerintah AS juga harus bersiap menghadapi bencana jika kemungkinan asteroid menghantam AS," kata dia. NASA, bagaimanapun, tidak akan bekerja sendiri. Mereka akan berbagi informasi dengan mitra pemantauan asteroid, seperti Badan Antariksa Eropa dan Jaringan Peringatan Asteroid Internasional (IAWN) yang diakui PBB.