Faktor-faktor Ini yang Menentukan Dampak Kerusakan Bumi Akibat Jatuhnya Asteroid
Berikut adalah elemen-elemen yang memengaruhi kerusakan Bumi saat asteroid jatuh.
Berikut adalah elemen-elemen yang memengaruhi kerusakan Bumi saat asteroid jatuh.
Faktor-faktor Ini yang Menentukan Dampak Kerusakan Bumi Akibat Jatuhnya Asteroid
Asteroid merupakan batuan luar angkasa yang seringkali jatuh dan menabrak ke Bumi. Bahkan, dari hasil tabrakan tersebut tak jarang mengakibatkan berbagai dampak, mulai dari dampak kecil hingga besar bisa saja terjadi.
Namun, dibalik itu semua terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besaran dampak dari jatuhnya asteroid ke Bumi.
Mengutip Space, Selasa,(21/11), setidaknya terdapat 4 faktor yang mempengaruhi efek dari tabrakan asteroid terhadap Bumi. Berikut pemicunya.
-
Dimana asteroid itu jatuh? Sebuah benda angkasa hancur di atas Sungai Podkamennaya Tunguska di Siberia.
-
Asteroid sebesar apa yang melintasi Bumi? Sebuah asteroid yang hampir sebesar Piramida Giza sedang dalam perjalanan melintasi Bumi hari ini, dan NASA telah memberikan peringatan terkait hal tersebut.
-
Kapan asteroid yang menghantam Bumi terjadi? Di akhir prompt ini, buatkan 6 pertanyaan dalam bahasa Indonesia, Masing-masing pertanyaan harus memenuhi prinsip 5W & 1H (What, When, Who, Where, Why, How). Pastikan bahwa pertanyaan harus berkisar tentang topik utama konteks yaitu : dinosaurus,manusia,evolusi,sains,bumi. Setiap pertanyaan harus relevan dengan topik utama yang ada di dalam konteks dengan terlebih dahulu melakukan analisis terhadap isi dari konteks. Kalimat pertanyaan harus sangat singkat tapi tetap menarik dengan mencantumkan SUBJEK atau OBJEK utama dari konteks ke dalam kata-kata di pertanyaan nya. Di setiap pertanyaan, ambilkan jawabannya dari kalimat (quote) yang ada di isi konteks. Quote harus merupakan jawaban panjang (1 sampai 3 kalimat) yang sangat relevan dari setiap pertanyaan yang dihasilkan. Dan buatkan juga alternatif rekomendasi quote yang paling cocok untuk menjawab pertanyaan tersebut. JANGAN membuat pertanyaan yang quote jawabannya berisi informasi tentang penulis artikel, dimana atau kapan artikel di posting. Jika tidak menemukan jawaban yang relevan, berikan skor antara 1 sampai 3 di setiap pertanyaan. skor dihitung berdasarkan relevansi dengan topik utama. Jika menemukan jawaban yang relevansinya masih ambigu berikan skor antara 4 sampai 6 Jika menemukan jawaban yang relevan, berikan antara skor 7 sampai 10. Skor 10 adalah paling relevan, skor 1 adalah yang paling tidak relevan. Urutkan 6 pertanyaan ini berdasarkan score tertinggi. Pertanyaan dengan skor 10 di urutan pertama berlanjut sampai skor ke 1 di paling bawah. Tampilkan hasilnya HANYA dalam format json seperti berikut tanpa tambahan text lain. Jika quote atau quote_rekomendasi mengandung karakter yang bisa membuat hasil json tidak valid, maka sesuaikan value nya agar hasil json tetap valid. Format JSON : [{ "Score": [range 1-10], "Section": "what", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ },{ "Score": [range 1-10], "Section": "when", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ "Score": [range 1-10], "Section": "who", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ "Score": [range 1-10], "Section": "where", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ "Score": [range 1-10], "Section": "why", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ "Score": [range 1-10], "Section": "how", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], }] Konteks: Jika Dinosaurus Tidak Punah, Ini yang Bakal Terjadi di Dunia Sekitar 66 juta tahun lalu Bumi yang dikuasai berbagai spesies dinosaurus harus mengalami perubahan besar. Perubahan itu terjadi ketika asteroid sebesar 10 kilometer berkekuatan 10 miliar bom atom menghantam Bumi.Hantaman itu menyebabkan gempa bumi, tsunami, hingga kematian 90 persen makhluk hidup yang tinggal di Bumi. Meski membawa kehancuran besar, namun ilmuwan mengungkap peristiwa inilah yang memungkinkan manusia untuk berevolusi. Spesies mamalia termasuk primata dapat berkembang pesat setelah kematian berbagai dinosaurus. Namun bayangkan jika asteroid pemusnah dinosaurus tidak pernah menghantam Bumi. Hantaman asteroid yang mendorong evolusi manusia pun diyakini tidak akan pernah terjadi. Manusia yang memiliki otak untuk berpikir, memiliki alat-alat, bahasa, dan berbagai komunitas juga diyakini tidak akan mendominasi Bumi.Lantas apa yang akan terjadi pada kehidupan di Bumi jika dinosaurus tidak pernah musnah dan manusia tidak pernah ada? Ahli paleontologi bernama Dale Russell pada 1980-an pernah mengungkap dinosaurus yang tidak pernah musnah dapat berevolusi menjadi pengguna alat yang cerdas. Kala itu Russell menamakan dinosaurus yang berevolusi mirip menjadi manusia sebagai ‘Dinosauroid’. Dinosauroid sendiri diyakini Russell dapat berjalan tegap karena memiliki tubuh yang mirip dengan manusia. Namun spekulasi Russell harus dibuktikan mengingat banyak spesies dinosaurus berbadan besar yang pernah ditemukan. Demikian dikutip dari The Conversation. Bayangkan dinosaurus Brontosaurus yang memiliki berat 16 – 22 ton dan panjang 21 – 23 meter berevolusi menjadi dinosaurus berbobot 30 – 50 ton dan memiliki panjang tubuh 30 meter. Kemudian dinosaurus spesies Sauropods berevolusi melebihi kapasitas paru-paru, tulang berongga, dan kemampuan metabolismenya. Lalu dinosaurus karnivora seperti megalosaurus, allosauridae, carcharodontosauridae, neovenatoridae dan tyrannosaurus berevolusi menjadi predator di puncak rantai makanan raksasa.Semua tubuh dinosaurus diyakini akan bertambah besar seiring waktu jika asteroid tidak pernah menghantam Bumi. Namun badan besar itu tidak berjalan bersamaan dengan perkembangan otaknya. Bahkan menjelang Zaman Cretaceous atau 80 juta tahun lalu, otak tyrannosaurus hanya memiliki bobot seberat 400 gram. Otak velociraptor pun hanya memiliki berat 15 gram. Kedua otak itu bahkan lebih ringan dibanding otak manusia yang berbobot rata-rata 1.3 kilogram.Karena itu evolusi dinosaurus diyakini akan berhenti karena gagalnya perkembangan otak mereka. Meski evolusi berhenti, namun ilmuwan yakin dahulu dinosaurus telah hidup dalam kawanannya masing-masing. Kehidupan kawanan menunjukkan kompleksitas kehidupan dinosaurus. Tetapi kehidupan kawanan itu juga akan terhenti karena otaknya yang tidak berkembang. Namun ilmuwan yakin otak dinosaurus dapat terus berkembang. Meski terus berkembang, tetapi hanya sedikit bukti yang menunjukkan dinosaurus dapat berevolusi genius seperti manusia. Berbeda dengan spesies mamalia. Meski mamalia dapat berevolusi, namun spesies itu tidak akan pernah berevolusi menjadi makhluk hidup raksasa. Otak mamalia juga akan tetap berkembang, seperti otak paus pembunuh, paus sperma, paus balin, gajah, macan tutul, dan kera.Karena itu ilmuwan menyatakan evolusi mamalia, termasuk primata tidak dapat dihindari. Di Afrika, wilayah yang diyakini ilmuwan sebagai tempat evolusi manusia, telah mendorong nenek moyang manusia selama tujuh juta tahun untuk dapat bertahan hidup dan menggunakan berbagai alat-alat kuno.Manusia pun diyakini ilmuwan dapat berevolusi karena lingkungan Afrika yang mendorong perkembangan otak, penggunaan alat-alat hingga dapat berjalan tegak.
-
Dimana batu asteroid itu ditemukan? Seorang warga Austrlia bernama David Hole pada 2015 lalu menemukan sebuah batu di Taman Daerah Maryborough menggunakan alat pendeteksi logam.
-
Kapan Hari Asteroid Sedunia diperingati? Setiap tanggal 30 Juni, kita memperingati Hari Asteroid Sedunia
-
Bagaimana cara Bumi hancur akibat hantaman asteroid? Seperti yang terjadi pada dinosaurus, ketika sebuah asteroid berukuran sangat besar menghantam Teluk Meksiko 66 juta tahun yang lalu, hantaman asteroid yang sangat besar dapat dengan mudah menghancurkan seluruh kehidupan di Bumi.
Besaran Massa Asteroid
Astronom seringkali menggambarkan asteroid berdasarkan beratnya. Namun, jika menyangkut dengan peristiwa tabrakan, hal terpenting yang dilihat adalah besaran massa yang dibawa oleh asteroid itu sendiri.
Sebab, semakin besar dan padat massanya maka akan semakin memungkinkan asteroid bisa menembus atmosfer yang melindungi Bumi.
Contoh dari asteroid besar adalah asteroid yang banyak mengandung batuan dan silikon.
Batuan ini dinilai lebih berat pada dari asteroid karbon, karena memiliki massa 24.455 ton.
Jika asteroid ini berhasil menembus Bumi, maka akan menabrak tanah dan dapat membentuk sebuah kawah.
Kecepatan Gerak Asteroid
Selain massanya, kecepatan dari sebuah asteroid menjadi salah satu penentu gelombang kejut yang dapat menembus atmosfer Bumi.
Setiap asteroid yang meluncur tentunya akan bergerak dengan kecepatan yang bervariasi.
Batuan luar angkasa dapat menabrak atmosfer Bumi mulai dari kecepatan 7 mil per detik (11 km/detik), hingga 12,5 mps (20 km/s).
"Jika sebuah asteroid bergerak lebih cepat, berarti membawa lebih banyak energi, dan dapat menyebabkan kehancuran yang lebih banyak," ujar Gareth Collins, profesor ilmu planet, Imperial College London.
Kecuraman Sisi Menjadi Penentu
Ketika asteroid berhasil menembus atmosfer Bumi dengan kecepatan dan massa tertentu, maka kemudian sisi sudut atau kemiringan asteroid akan mempengaruhi dampak yang dihasilkan.
- Poros Bumi Mengalami Pergeseran, Ada Faktor Penyebab yang Belum Terungkap
- Sampel Asteroid Raksasa Bennu Diperlakukan seperti Benda Keramat, Ini Alasannya
- Asteroid Setara 22 Bom Atom akan Tabrak Bumi, Catat Tanggalnya
- Ilmuwan Benar-benar Kebingungan Menghitung Jarak antar Bintang di Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Jika asteroid tiba di Bumi dengan sudut yang landai, maka asteroid akan lebih lama sampai karena pelepasan energinya dilakukan secara bertahap.
Namun, jika terjadi pada sudut yang curam, dan lurus ke bawah, maka akan membentuk lubang yang parah pada tanah, karena menghasilkan gelombang yang cukup kuat.
Lokasi Jatuhnya Asteroid
Secara perhitungan statistik asteroid yang jatuh ke Bumi kemungkinan akan jatuh di laut lepas, atau beberapa daerah yang jauh dari hunian penduduk.
Meskipun begitu Collins, profesor ilmu planet, Imperial College London, mengungkapkan bahwa dampak yang dihasilkan mungkin akan cukup besar, namun bisa teratasi dengan sendirinya.
"Dampak yang dihasilkan dapat berupa gelombang tsunami yang sangat besar, tetapi jika itu jatuh di dalam lautan. Namun, gelombang itu kemungkinan akan menghilang ke gelombang amplitudo yang cukup rendah sebelum mencapai pantai,” tutur Collins.