Nasib Misi Pengambilan Sampel Mars ke Bumi Dipertanyakan, Ini Salah Satu Penyebabnya
Berikut beragam faktor penyebab pengambilan sampel Mars dipertanyakan.
Berikut beragam faktor penyebab pengambilan sampel Mars dipertanyakan.
Nasib Misi Pengambilan Sampel Mars ke Bumi Dipertanyakan, Ini Salah Satu Penyebabnya
NASA dan European Space Agency (ESA) sedang merencanakan proyek besar mereka yaitu, membawa sampel Mars ke Bumi untuk dilakukan studi ilmiah.
Namun, dalam pelaksanaannya proyek besar ini memiliki sejumlah masalah mulai dari hambatan teknis, pendanaan, dan masalah politik.
Dikutip dari TheByte, Selasa, (26/9), misi ini dijadwalkan oleh keduanya akan berjalan pada 2026 mendatang dengan nama Mars Sample Return (MSR).
Misi ini sangat disambut oleh antusiasme dari para peneliti di seluruh dunia karena dengan sampel ini akan memperkaya ilmu pengetahuan.
-
Apa kendala bawa orang ke Mars? Hanya saja, rencananya itu ditentang oleh ilmuwan NASA, Michele Thallter. Alasannya adalah persoalan teknologi.
-
Apa yang bisa mengakibatkan kerugian bagi manusia di Mars? Selama ini, medan magnet dan atmosfer Bumi melindungi manusia dari bahaya radiasi kosmik. Tanpa keduanya, akan berpotensi besar terpapar radiasi yang dapat merusak tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit degeneratif.
-
Apa yang jadi tantangan besar untuk misi ke Mars? Logistik untuk mencapai Mars juga menjadi tantangan besar. Hanya ada satu jendela setiap 26 bulan, ketika Mars dan Bumi sejajar cukup dekat untuk mengirim pesawat dengan bahan bakar minimal. Dalam 20 tahun ke depan, hanya ada sembilan jendela bagi SpaceX untuk meluncurkan Starship ke Mars.
-
Bagaimana sampah di Mars bisa jadi masalah? Sejumlah sampah yang tersebar di planet Mars ini dikhawatirkan menimbulkan resiko bagi misi Perseverance.
-
Apa yang NASA temukan di Mars? GCMS memanaskan sampel untuk memisahkan bahan-bahan di dalamnya, dan analisis lanjutan menunjukkan bahwa ini bisa saja membakar bahan organik yang seharusnya ditemukan.
Proyek MSR ini terdiri dari tiga komponen utama yaitu, Sample Return Lander (SRL), Mars Ascent Vehicle (MAV), dan Earth Return Orbiter (ERO). Akan tetapi, pada misi MSR kedua badan antariksa tersebut sedang fokus pada komponen SRL dan MAV.
Foto: GooKingSword/Pixabay
The Planetary Society, Selasa, (26/9), proyek MSR ini dinilai berada dalam ‘fase B’ atau dalam artian NASA dan ESA sedang menentukan rencana rinci mengenai desain pesawat ruang angkasa dan uji kelayakan teknologi yang dibutuhkan dalam proyek ini. Karena persiapannya masih dibilang belum matang, hal ini disebabkan oleh masa pendanaan yang akan mempengaruhi berjalannya MSR.
Melihat masalah ini, NASA kemudian membentuk Dewan Peninjau independen untuk mengevaluasi proyek dan kemampuan teknologinya.
Berangkat dari situ akhirnya Dewan Peninjau mempertimbangkan beberapa kemungkinan seperti dukungan, penundaan peluncuran, hingga pembatalan total.
Tidak hanya sampai disitu, banyak dari para ahli juga yang menyebut bahwa MSR merupakan proyek yang akan sangat sulit dilaksanakan.Pasalnya, anggaran dana dan jadwal yang NASA dan ESA perkirakan sangatlah tidak realistis sejak awal.
Meskipun Gedung Putih di masa pemerintahan Biden akan menaikan dana sebesar 7 persen untuk program kerja NASA, hal ini tetap tidak membantu banyak.
Hal ini disebabkan perkiraan biaya MSR yang akan meningkat menjadi USD949 juta pada tahun 2024, dan berbagai misi lain yang sedang direncanakan oleh NASA seperti Psyche, NEO Surveyor, Europa Clipper, dan Dragonfly milik NASA semuanya mengalami peningkatan biaya secara bersamaan.
Karena hal ini prediksi dari Dewan Independen mengenai pembatalan mungkin saja terjadi, tetapi jika proyek MSR gagal tentunya akan merugikan anggaran dengan konsekuensi mencapai miliaran dolar dan akan berdampak pada misi ilmiah penting lainnya selama beberapa dekade ke depan.
“NASA memiliki rencana untuk pendekatan eksplorasi Bulan ke Mars yang kuat. Mars adalah tujuan yang kaya akan penemuan ilmiah dan pemahaman tentang planet merah mendukung program Artemis yang pada akhirnya mengirim manusia ke Mars,”
Nicola Fox, administrator asosiasi sains NASA dan pemimpin tim peninjau baru.