Google Glass bantu dokter membuka penyumbatan darah pasien
Ada dokter di Polandia yang menggunakannya untuk membuka sirkulasi darah yang ada di saluran arteri.
Google glass memang teknologi yang sangat canggih, tetapi masih jarang bisa ditemukan di berbagai negara. Jika biasanya Google Glass digunakan untuk terhubung ke smartphone, ada dokter di Polandia yang menggunakannya untuk membuka sirkulasi darah yang ada di saluran arteri.
Melalui kaca dan augmented reality, sekelompok dokter membantu untuk memandu dokter spesialis untuk membuka aliran arteri koroner yang tersumbat pada pasien berusia 49 tahun.
-
Bagaimana Google melatih AI untuk mendeteksi penyakit? Teknologi ini dilatih dengan data 300 juta rekaman suara seperti batuk, bersin, dan napas berat untuk mendeteksi penyakit seperti tuberkulosis.
-
Apa yang Google kembangkan untuk mendeteksi tanda-tanda awal penyakit? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Siapa yang bisa menggunakan Google Lens untuk memindahkan tulisan tangan? Langkah mudah ini dapat membantu Anda memindahkan tulisan tangan ke catatan digital. Di zaman yang lekat dengan teknologi, dokumen-dokumen yang bertuliskan tangan akan mudah diarsipkan jika bentuknya digital. Sayangnya, banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara mudah menyalin tulisan tangan menjadi digital.
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Mengapa Google berfokus pada penyakit tuberkulosis? Tuberkulosis, yang menjadi salah satu penyakit paling menular di dunia, menyebabkan sekitar 4.500 kematian setiap hari dan melumpuhkan 30.000 orang setiap harinya.
Adanya 3 set data dimensi dan CTA yang ada, memungkinkan dokter memperbesar gambar dan memindah gambar.Dokter juga bisa mengambil manfaat Google Glass dari pengenalan suara untuk membantu mengatakan sesuatu.
"Kasus ini membuktikan bahwa teknologi dapat dipakai untuk kenyamanan dan efisiensi prosedur di bidang kardiologi intervensi. Alat itu juga berpotensi lensa yang memberikan perlindungan terhadap sinar-X. Kami percaya alat seperti ini memiliki manfaat untuk dokter ahli jantung," ujar Dr. Maksymilian P. Opolski.
Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya Google Glass berhasil membantu para dokter. Alat canggih ini bahkan telah membantu banyak profesi lainnya, seperti pekerja di bandara atau polisi.
Namun sayangnya, keberadaan Google Glass ini masih sangat jarang di Indonesia, apa lagi untuk mendapatkan versi terbarunya.
Baca juga:
Mirip Google Glass, bando ini bisa hasilkan foto dan video
Mulai dilupakan, nasib Google Glass di ujung tanduk
Polisi lalu lintas di Dubai dilengkapi dengan Google Glass
Terungkap, korban kecanduan Google Glass pertama
Toshiba buat kacamata pintar mirip Google Glass, lebih murah!