Ilmuwan Berhasil Tumbuhkan Biji Pohon Penawar Racun yang Disebutkan dalam Alkitab
Biji tumbuhan ini ditemukan pada akhir 1980-an. Namun baru berhasil ditumbuhkan ilmuwan.
Getah pohon yang tumbuh dari biji purba yang ditemukan di sebuah gua di gurun dekat Yerusalem. Getah itu disebut-sebut dapat menjadi sumber balsem obat yang disebutkan dalam Alkitab. Demikian menurut sebuah studi terbaru.
Biji yang tidak biasa tersebut, berukuran sekitar 2 cm, ditemukan di sebuah gua di Gurun Yudea pada akhir 1980-an. Biji ini diperkirakan berasal dari periode 993 M hingga 1202 M.
-
Apa yang ditemukan di lempengan kuno yang mirip dengan kitab Wahyu? Proyek penelitian Universitas Johannes Gutenbreg Mainz (JGU) di Jerman menemukan sebuah lempengan berisi kutukan kuno dengan deskripsi dan frasa yang mirip dengan kitab Wahyu.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Lubang Biru Taam Ja'? Pengukuran baru menunjukkan Taam Ja' Blue Hole (TJBH) yang terletak di Teluk Chetumal, lepas pantai tenggara Semenanjung Yucatan itu terbentang setidaknya 420 meter di bawah permukaan laut, lebih dalam 146 meter dari yang didokumentasikan para ilmuwan saat pertama kali menemukan lubang biru itu pada 2021.
-
Apa yang diuji oleh ketiga ilmuwan tersebut? Mereka adalah trio ilmuwan yang berhasil memenangkan penghargaan Nobel Prize 2022 dengan jumlah hadiah sebesar 10 juta krona Swedia (USD915.000) atau Rp 14 miliar. Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilannya dalam melakukan eksperimen mekanika kuantum dan menjelaskan titik lemah dari Teori Kuantum temuan Einstein.
-
Apa yang ditemukan di dalam kuburan kuno itu? Liang lahat yang ditemukan di situs ini berisi sedikitnya 50 kerangka.
-
Apa yang ditemukan di makam kuno tersebut? Para ahli menemukan slip tertulis pertama yang terkait dengan kalender kuno dalam sebuah makam kuno yang terawetkan dengan baik.
Setelah bertahun-tahun upaya menumbuhkan tanaman tersebut, para peneliti akhirnya berhasil mengidentifikasi tunas yang diberi nama "Sheba". Analisis DNA menunjukkan bahwa pohon ini termasuk dalam spesies unik dari famili Commiphora, yang tersebar di Afrika, Madagaskar, dan Jazirah Arab, terkenal karena resin aromatiknya.
Mengutip Independent, Sabtu (28/9), para peneliti menduga bahwa pohon "Sheba" mungkin merupakan kandidat untuk "Balsam Yudea" atau "Balsem Yudea", yang dibudidayakan secara eksklusif di wilayah gurun selatan Levant pada zaman Alkitab.
Balsam Yudea banyak disebutkan dalam literatur dari periode Helenistik, Romawi-Bizantium, hingga Pasca-Klasik antara abad ke-4 SM dan abad ke-8 M. Getah pohon ini, yang disebut "tsori" dalam teks-teks Alkitab, sangat berharga di dunia kuno dan diekspor ke seluruh Kekaisaran Romawi.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa getah ini digunakan sebagai parfum, dupa, obat katarak, serta untuk pembalseman dan penawar racun. Meskipun sangat berharga, Balsam Yudea tampaknya telah menghilang dari wilayah Levant pada abad ke-9.
Penelitian DNA terbaru menunjukkan bahwa pohon "Sheba" kemungkinan digunakan pada zaman Alkitab sebagai batang bawah untuk menumbuhkan pohon parfum legendaris, Balsam Yudea.
"Pencangkokan mungkin juga menjelaskan mengapa benih Commiphora belum ditemukan di situs penggalian," ujar para peneliti.
Mereka juga menemukan bahwa daun pohon muda tersebut mengandung senyawa aktif biologis dengan sifat anti-inflamasi.
“'Sheba', spesies Commiphora yang belum dikenal dengan sidik jari genetik yang unik, mungkin mewakili takson yang telah punah, yang dulunya asli wilayah ini. Resinnya, yang disebut 'tsori' dalam teks Alkitab, sangat berharga untuk penyembuhan meski tidak digambarkan sebagai harum," jelas para peneliti.
Pohon muda ini belum menghasilkan bunga dan buah, yang diharapkan peneliti akan membantu membandingkannya dengan spesies kerabat yang masih ada saat ini. Namun, mereka berspekulasi bahwa lingkungan tempat pohon ini tumbuh saat ini mungkin tidak mendukung pembungaan dan reproduksi.
"Meskipun ada keterbatasan, perkecambahan biji Commiphora kuno dari Gurun Yudea menunjukkan bukti keberadaannya di wilayah ini sekitar 1.000 tahun yang lalu. Ada kemungkinan bahwa pohon ini merupakan spesies asli yang resinnya, 'tsori', digunakan untuk pengobatan dalam Alkitab," ujar para peneliti.
Penelitian ini juga menekankan pentingnya menghidupkan kembali spesies yang mungkin memiliki peran penting dalam budaya kuno.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia