Tanaman Ajaib Ini Ditemukan Tumbuh Lagi Setelah 2.000 Tahun, Dulu Dipakai Untuk Alat Kontrasepsi, Di Sini Lokasinya
Tanaman ini sangat berharga dan mahal, nilainya bahkan sama dengan perak.
Tanaman ini sangat berharga dan mahal, nilainya bahkan sama dengan perak.
-
Kapan pabrik obat kuno ini ditemukan? Arkeolog menemukan pabrik farmasi kuno saat melakukan penggalian di Kota Kuno Trakia Heraion Teikhos, Provinsi Tekirdağ, Turki.
-
Di mana pabrik obat kuno ini ditemukan? Pabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.
-
Fosil tanaman apa yang ditemukan? Fosil tumbuhan yang ditemukan di antaranya kerabat tumbuhan hidup seperti Araucaria, kerabat pinus Wollemi yang merupakan tumbuhan purba dan sangat langka di mana hanya terdapat kurang dari 100 pohon dewasa saat ini.
-
Tanaman langka apa yang ditemukan bersama gelang Zaman Perunggu? Sisa-sisa tanaman langka masih terlihat pada perhiasan Zaman Perunggu yang ditemukan di Dataran Tinggi, Skotlandia.
-
Dimana benih pohon purba tersebut ditemukan? Para ilmuwan bereksperimen menanam benih berusia 1.000 tahun, yang ditemukan pada akhir 1980-an di Gurun Yudea, Palestina yang diduduki.
-
Dimana artefak kuno ini ditemukan? Artefak kuno ini ditemukan di selatan Aswan, terletak di daerah yang dilanda banjir karena pembangunan Bendungan Tinggi Aswan antara tahun 1960 dan 1970.
Tanaman Ajaib Ini Ditemukan Tumbuh Lagi Setelah 2.000 Tahun, Dulu Dipakai Untuk Alat Kontrasepsi, Di Sini Lokasinya
Tanaman ajaib bernama latin Silphium yang dikira telah punah 2.000 tahun lalu, baru-baru ini ditemukan kembali di Turki. Tanaman ini dulu kerap dikonsumsi masyarakat Yunani, Mesir, dan Romawi Kuno.
Ini merupakan tanaman berbunga emas dan pernah menjadi tanaman paling dicari di Mediterania bahkan sebelum kebangkitan Kekaisaran Athena dan Romawi.
Tanaman dengan bunga berwarna kuning ini memiliki banyak manfaat. Masyarakat kuno ribuan tahun lalu menggiling, membakar, menumis dan merebus bunga tanaman ini untuk pengobatan, makanan, dan bahkan sebagai alat kontrasepsi.
Selama kekuasaan Julius Caesar, ratusan kilogram tanaman ini disimpan bersama emas di istana Romawi. Pada masa itu, nilai tanaman ini sama dengan nilai perak.
Tujuh abad setelah tanaman ini pertama kali ditemukan tumbuh di pulau Cyrenaica di wilayah Libya saat ini, silphion menghilang dari wilayah Mediterania kuno.
Foto: Wikimedia Commons
Sejarawan Romawi, Pliny sang Tetua dalam Natural History mengklaim hanya satu batang silphion yang tersisa pada abad pertama Masehi dan diberikan kepada Kaisar Nero. Itu merupakan dokumentasi terakhir tanaman ini, seperti dilansir Greek Reporter.
Namun baru-baru ini, peneliti Universitas Istanbul, Mahmut Miski menduga dia telah menemukan kembali tanaman purba ini. Dia meyakini Ferula Drudeana yang tumbuh di Gunung Hasan merupakan silphion.
Menurut laporan National Geographic, Miski menemukan kemiripan antara silphion dengan Ferula Drudeana yang sesuai dengan teks botani kuno dan gambar tanaman pada koin Yunani Kuno.
Foto: Wikimedia Commons
Miski menemukan kedua tanaman ini memiliki akar bercabang tebal dan bunga kuning yang sama. Keduanya juga memiliki manfaat penyembuhan. Ferula Drudeana mengandung senyawa anti kanker dan anti peradangan seperti yang ditemukan dalam silphion.
Ferula Drudeana ditemukan di dua lokasi di Turki, salah satunya di tempat yang pernah ditinggali orang-orang Yunani kuno ribuan tahun lalu. Lokasi lainnya di Cappadocia.