Ilmuwan Dunia Pernah Uji Coba Narkotika, Ada yang Demi Memahami Pasien Sakit Jiwa
Berikut adalah ilmuwan-ilmuwan yang pernah melakukan uji coba dengan mengonsumsi narkoba.
Bagi banyak negara, mengonsumsi narkotika adalah tindakan ilegal. Terdapat ancaman bagi warganya yang diketahui menggunakan barang haram. Bila saat ini dilarang, lain hal dengan zaman dulu.
Menurut seorang penulis dan sejarawan budaya Mike Jay, beberapa ilmuwan yang ia ketahui pernah melakukan eksperimen dengan zat-zat berbahaya itu. Kata Jay, setelah melakukan uji coba, mereka pun teler.
-
Dimana para ilmuwan mengambil inti es yang berisi virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
Dilansir ABCNews, Rabu (7/6), berikut adalah ilmuwan-ilmuwan yang pernah melakukan uji coba dengan mengonsumsi narkoba:
Sigmund Freud (1880)
Freud, yang mendukung penggunaan kokain pada tahun 1880-an, membuat zat tersebut menjadi obat kesehatan yang sedang populer.
"Freud menulis makalah yang menjelaskan apa efek dari mengkonsumsi kokain. Dia mendasarkan pernyataannya berkat eksperimennya sendiri," terang Jay.
Eksperimennya tersebut mengangkat Freud menjadi advokat yang mendukung penggunaan kokain dalam perusahaan farmasi. Namun, Freud tidak menyadari bahwa penggunaan kokain yang berlebihan dapat menimbulkan dampak yang cukup mengerikan.
"Ketika beberapa tahun kemudian penggunaan kokain mulai dalam dosis besar dan berdampak sangat buruk bagi manusia, maka orang-orang mulai menyalahkan Freud," kata Jay.
Sir Humphry Davy (1799)
Tidak hanya Freud yang pernah viral karena eksperimen narkotikanya, kejadian ini juga dialami oleh Sir Humphry Davy, yang menjadi terkenal setelah bekerja sebagai ahli kimia di laboratorium gas di Bristol tahun 1799.
Di tempat kerjanya itu, Davy mulai bereksperimen dengan dinitrogen oksida, yang juga dikenal sebagai gas tertawa.
"Dia menghirup sedikit dan menemukan sensasi yang agak menyenangkan, dia merasakan pikirannya melayang, sensasi yang belum pernah dia rasakan sebelumnya," kata Jay.
Karena eksperimen yang dilakukan Davy itu, dinitrogen oksida mampu bertahan selama 200 tahun sebagai salah satu gas yang digunakan untuk obat penenang secara medis.
James Young Simpson (1847)
James Young Simpson, seorang ahli bedah yang turut bereksperimen dengan semua jenis gas dan pelarut yang berbeda, termasuk kloroform, pada tahun 1847.
Simpson bereksperimen bersama teman-temannya dan mendapatkan dampak yang cukup membuat mereka tidak sadar setelah menghirup kloroform. Karena eksperimennya ini, Simpson berani menggunakan kloroform sebagai obat penenang atau bius pada saat Ratu Victoria melahirkan.
Jacques-Joseph Moreau (Pertengahan abad 19)
Pada pertengahan abad ke-19, seorang dokter residen rumah sakit jiwa, Jacques-Joseph Moreau, tertarik melakukan eksperimen terhadap ganja untuk mengetahui apakah zat tersebut bisa membantunya memahami posisi para pasiennya yang menderita gangguan jiwa.
Hasilnya, Moreau percaya ganja mampu membuat para dokter jiwa merasakan apa yang dialami para pasien mereka, yang membuatnya merekomendasikan ganja kepada dokter lain.
"Moreau berkata ‘kami mencoba memahami kondisi pasien, namun itu sulit. Tapi ganja dengan dosis besar mampu membuat hal itu terjadi dan bisa mengembalikan kami ke kenyataan dengan aman'," ungkap Jay.
Meskipun banyak ilmuwan yang berhasil melihat sedikit sisi positif dari keberadaan zat-zat terlarang ini, namun hasil penemuan obat mereka tidak bertahan lama.
Sekitar awal abad ke-20, banyak obat dari hasil eksperimen para ilmuwan ini akhirnya mendapat larangan penggunaan, karena memicu kecanduan bagi si pengguna.
Reporter magang: Safira Tiur Margaretha