Ilmuwan Inggris Punya Konsep Agar Planet Mars Bisa Dipenuhi Cagar Alam
Paul Smith, seorang dosen di Departemen Teknik Sipil dari Bristol University, Inggris belum lama ini menerbitkan proposal tentang ‘gelembung hutan’ di International Journal of Astrobiology bulan lalu.
Paul Smith, seorang dosen di Departemen Teknik Sipil dari Bristol University, Inggris belum lama ini menerbitkan proposal tentang ‘gelembung hutan’ di International Journal of Astrobiology bulan lalu. Dalam proposal itu, Smith menjabarkan konsep dasar dan mengatasi beragam tantangan yang menghadang ketika manusia hidup di Planet Mars.
Salah satunya adalah ekosistem. Ekosistem yang dimaksudnya itu ialah di mana Mars dapat dipenuhi cagar alam laiknya di Bumi. Ia menyebutnya sebagai cagar alam ekstraterestrial. Konsep yang diusungnya itu berupa "gelembung hutan" yang dirancang untuk meniru ekosistem mirip Bumi. Selain bertindak sebagai cagar alam, itu juga akan menjadi tempat berlindung bagi manusia dan menyediakan makanan dan bahan mentah bagi mereka yang tinggal.
-
Bagaimana sampah-sampah tersebut sampai di Planet Mars? Dalam setiap misi pengiriman ke Mars, pesawat ruang angkasa selalu menyiapkan pelindung panas yang menahan atmosfer panas, parasut serta perangkat keras lainnya yang melindungi astronot. Namun, ketika sudah mendarat seluruh barang-barang tersebut dibuang begitu saja oleh pesawat dan tersebar ke lokasi lainnya dalam bentuk pecahan. Hal tersebut kerap dilakukan hingga barang tersebut jatuh ke daratan Mars dan pecah menjadi potongan-potongan kecil yang berserakan.
-
Apa saja jenis sampah yang ada di Planet Mars? Sampah yang memenuhi planet mars terdiri dari benda buatan manusia yang dikirim ke planet tersebut selama lima dekade terakhir. Dalam laman Earth, Rabu, (6/9), menurut Cagri Kilic, peneliti pasca doktoral Robotika, West Virginia University, jenis sampah yang menumpuk pada planet Mars berisikan puing-puing keras, pesawat ruang angkasa yang tidak aktif, dan pesawat ruang angkasa yang jatuh.
-
Apa yang ditemukan di permukaan Mars? NASA mengklaim telah memecahkan misteri salah satu fenomena paling aneh di Mars. Mengutip BBC, Selasa (17/9), para ilmuwan dari badan antariksa AS tersebut berhasil merekonstruksi bentuk seperti laba-laba yang terlihat di permukaan Mars.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Mars yang mirip dengan Bumi? Lumpur kering ini ketika diamati ternyata mirip dengan lumpur kering yang ada di Bumi.
-
Mengapa sampah di Planet Mars semakin banyak? Dalam setiap misi pengiriman ke Mars, pesawat ruang angkasa selalu menyiapkan pelindung panas yang menahan atmosfer panas, parasut serta perangkat keras lainnya yang melindungi astronot. Namun, ketika sudah mendarat seluruh barang-barang tersebut dibuang begitu saja oleh pesawat dan tersebar ke lokasi lainnya dalam bentuk pecahan.
-
Bagaimana puting beliung di Mars terbentuk? Di Bumi, angin puting beliung umumnya terbentuk ketika tanah dipanaskan oleh sinar Matahari, sehingga udara naik dan menciptakan tekanan rendah di atmosfer. Setelah itu, udara akan mengisi area dengan tekanan rendah tersebut, yang menyebabkan terbentuknya angin puting beliung. Namun, puting beliung di Planet Mars bisa tumbuh menjadi lebih besar dan sering muncul selama bulan-bulan musim semi dan musim panas.
Untuk itu, proposal Smith pun membahas tantangan unik atmosfer Mars, suhu, musim, radiasi, cuaca, gravitasi, dan sinar matahari yang tersedia. Menariknya, Smith menawarkan daftar kehidupan Bumi yang dapat diadaptasikan di Mars. Seperti tanaman dan mikroba tanah; cacing tanah dan laba-laba.
Sayangnya hewan-hewan seperti burung, ikan, dan rakun, tidak ada dalam daftar. Smith menyinggung pertimbangan etis untuk memaksa hewan masuk ke habitat ekstraterestrial di mana mereka mungkin tidak dapat terlibat dalam perilaku alaminya ketika berada di sana. Smith tidak ingin membuat tiruan dari hutan Bumi yang ada.
"Perancang ETNR harus mempertimbangkan spesies sebagai roda penggerak ekologi yang dapat dirangkai menjadi ekosistem fungsional. Replikasi hutan Bumi saat ini tidak mungkin dilakukan, tetapi pengembangan ekosistem baru yang berfungsi dengan cara yang tidak terduga, dapat dibayangkan," tulisnya seperti dilaporkan CNET, Senin (5/12).
Namun, Smith mencatat dia belum mempertimbangkan ekonomi situasi di makalahnya. Mengirim orang ke luar angkasa cukup mahal -- lihat saja miliarder yang telah melakukan joyrides -- jadi Anda bisa bayangkan betapa mahalnya membangun berbagai macam kehidupan di sana.