Ilmuwan ini kembangkan chip yang dibuat dari sel otak hidup
Otak yang sesungguhnya, bisa jadi 'otak' sebuah chip.
Beberapa tahun yang lalu, para peneliti dari Jerman dan Jepang punya ide gila untuk mensimulasikan satu persen dari aktivitas otak. Dan untuk merealisasikannya, dibutuhkan superkomputer paling canggih yang pernah ada.
Akhirnya, para peneliti menyerah dan mengakui bahwa otak adalah 'komputer' paling canggih yang pernah ada.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Namun dari pemikiran tersebut, muncul ide gila yang lain. Bagaimana jika kita bisa memanfaatkan kekuatan dari otak manusia, dengan menggunakan sel otak yang sesungguhnya, untuk memberi kekuatan pada komputer generasi mendatang?
Mungkin terdengar gila, namun inilah yang dilakukan oleh ilmuwan saraf bernama Osh Agabi. Melalui startup yang didirikannya, Koniku, Agabi telah mengembangkan sebuah 64-neuron silicon chip. Aplikasi pertama dengan chip tersebut adalah sebuah drone yang mampu mencium aroma ledakan.
Drone ini dibuat berdasarkan kemampuan lebah dalam mendeteksi dan menginterpretasikan bau. Dengan beberapa kali penelitian, Agabi behasil meneliti bagian yang bertanggung jawab dalam indera penciuman lebah, lalu mengaplikasikannya pada drone. Sehingga, drone ini mampu mendeteksi bom dari jarak puluhan kilometer. Tak hanya itu, drone ini bisa digunakan untuk meneliti lahan pertanian, pabrik, maupun kilang minyak.
Cara Agabi dalam mengembangkan teknologi ini, ternyata cukup rumit. Pertama, dia harus membuat struktur yang sama seperti mereka terstruktur di dalam otak, membaca dan memasukkan berbagai informasi ke setiap neuron, serta membuat lingkungan yang dapat membuat neuron stabil.
Berdasarkan hal tersebut, tim dari Koniku membuat sebuah 'wadah' spesial untuk tiap neuron. Di mana mereka dapat mengontrol pH, temperatur, serta kemampuan untuk mengirimkan nutrien untuk membuatnya tetap hidup. Mereka juga mampu untuk mengontrol bagaimana tiap neuron berkomunikasi satu sama lain di dalam wadah tersebut.
Sebuah elektroda yang dipasang di bawah wadah, memungkinkan berbagai informasi untuk dibaca dan dimasukkan ke dalam neuron.
Teknologi yang dikembangkan Agabi dipercaya akan menjadi masa depan dalam dunia komputer. Dikarenakan, Agabi sudah membuat hitungan yang akurat seberapa neuron dapat memberi tenaga pada komputer.
Jika 64 neuron saja bisa memberi tenaga pada Drone, Agabi memperkirakan dengan 500 neuron, sebuah mobil otomatis akan dapat melaju. Dengan 10.000 neuron, sebuah komputer dapat memproses gambar, satu level dengan mata manusia. 100.000 neuron, dapat menggerakkan sebuah robot dengan berbagai sensor input. Serta 1 juta neuron, dapat membuat sebuah komputer dapat berpikir layaknya manusia.
Baca juga:
Ini alasan mengapa kucing sangat menyukai kotak
Gara-gara mimpi, pemimpin Islam ini langsung jadi penggemar sains
Kisah pemimpin dinasti Islam utus ilmuwan buktikan Bumi bulat
Musim gugur, Kutub Selatan absen lihat matahari 6 bulan
5 Hal luar biasa yang dapat dilakukan Mikroba