Ini alasan anjing mudah temukan mayat manusia
Anjing mampu membedakan bangkai hewan dengan mayat manusia
Anjing dikenal sebagai hewan yang mempunyai indera penciuman super. Tidak salah bila anjing sering dipakai oleh polisi untuk menemukan benda-benda terlarang, barang bukti, hingga mayat manusia manusia. Lalu, bagaimana anjing bisa melakukannya?
Hingga saat ini, ilmuwan masih belum bisa mengembangkan robot atau alat yang bisa mengendus bau pembusukan tubuh manusia. Cukup beralasan memang, sebab saat tubuh manusia mulai membusuk ada setidaknya 478 senyawa yang dihasilkan dengan bau yang berbeda-beda.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Mengapa penelitian ini dianggap penting? “Ini adalah lompatan besar bagi sains! Dan ini baru permulaan. Kami berharap dapat mengadaptasi teknik AI dan ML ini pada hewan lain dan meletakkan dasar bagi kecerdasan luar biasa di berbagai industri terkait hewan. Jika kita tahu apa yang dirasakan hewan, kita bisa merancang dunia yang lebih baik untuk mereka,” Cheok melanjutkan,
-
Kapan penelitian tentang efek positif anjing pada kesepian dilakukan? Berdasar penelitian yang dipublikasikan pada Desember 2021, diketahui bahwa kepemilikian anjing bisa memiliki lebih sedikit rasa kesepian pada saat pandemi COVID-19.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
Anjing, khususnya yang terlatih atau anjingHuman Remains Detection (HRD), mampu membedakan 478 jenis bau itu dan menemukan yang cocok dengan jenis bangkai yang tengah dicari. Bahkan mereka bisa membedakan mana bangkai hewan dengan mayat manusia.
Kemampuan unik itu disebabkan oleh banyaknya sel sensor pembau di hidung mereka. Menurut penelitian Dr. Rosemary Claire Taylor, anjing mempunyai 220 juta sensor pembau, jauh lebih banyak dari manusia yang hanya memiliki 5 juta sensor.
Nah, untuk bisa mendeteksi bau mayat dengan lebih tepat, seekor anjing HRD biasanya sering berlatih dengan mayat dan potongan tubuh manusia asli. Pada beberapa kasus, anjing HRD bahkan dibiarkan hidup dengan pengguna narkoba agar bisa mengingat bau manusia yang sudah mengonsumsi zat-zat kimia terlarang itu.
Cukup rumit memang, mengingat pada kasus pembunuhan 'spesial' seperti mutilasi, bagian-bagian tubuh yang berbeda bisa menghasilkan bau yang berbeda pula.
Namun berdasarkan penelitian Universitas Tennessee, Amerika, ada dua zat kimia yang dipakai oleh anjing untuk bisa menemukan mayat, yakni cadaverine dan putrescine. Dua zat itu dipercaya mengeluarkan bau kematian yang khas bagi anjing.
Baca juga:
Tak disangka, pohon pandan ini jadi tanda keberadaan berlian
Neraka sebenarnya! Di planet mirip Bumi ini batu mulia pun meleleh
Mengapa hiu bisa punya dua penis? Ini alasannya!
Menguak misteri bagaimana pegunungan Himalaya menjulang ke angkasa
Mahasiswa temukan suara 'alien' di atas Bumi, NASA tak bisa jelaskan