Ini Isi Surat Galileo yang Lama Hilang Ungkap sebuah Misteri Sejarah
Berikut adalah temuan dari seorang sejarawan yang mengungkap isi surat Galileo.
Berikut adalah temuan dari seorang sejarawan yang mengungkap isi surat Galileo.
Ini Isi Surat Galileo yang Lama Hilang Ungkap sebuah Misteri Sejarah
Surat yang ditulis oleh Galileo Galilei selama ratusan tahun silam ternyata ditemukan di Perpustakaan Royal Society, oleh seorang sejarawan sains bernama Salvatore Ricciardo dari University of Bergamo, Italia pada 2018.
Mengutip arsip dari laporan IFLScience pada tahun tersebut, Kamis, (21/9), ketika ditemukan surat setebal 7 halaman ini luput dari perhatian peneliti selama berabad-abad, karena terdapat kesalahan yaitu disimpan pada katalog yang dengan tanggal yang salah.
Isi dari surat yang ditulis pada 21 Desember 1613 merupakan hasil editan bahasa yang dihaluskan oleh Galileo untuk mengatasi keributan yang diakibatkan oleh argumennya.
-
Apa yang dipertaruhkan oleh Galileo? Ilmuwan Galileo Galilei pernah mempertaruhkan nyawa dan kebebasannya ketika dia mendukung teori Copernicus empat abad yang lalu.
-
Bagaimana hukuman yang diterima Galileo? Ilmuwan itu dijatuhi status sebagai tahanan rumah seumur hidupnya sampai dia meninggal dunia karena sakit pada 8 Januari 1642.
-
Kapan Galileo meninggal dunia? Galileo meninggal dunia pada 8 Januari 1642 ketika berusia 77 tahun.
-
Kapan Galileo dihukum? Di tanggal 12 April 1633 itu, inquisitor utama memerintahkan Galileo untuk dimulai persidangan.
-
Siapa yang mengadili Galileo? Galileo menerima inkuisisi dari Vincenzo Maculano, yang ditunjuk langsung oleh Paus Urban VIII.
-
Apa yang dilihat Galileo Galilei dengan teleskopnya? Antara Desember 1612 dan Januari 1613, Galileo Galilei membuat sketsa apa yang dilihatnya dengan teleskop primitifnya: sebuah “titik” yang dekat dengan Jupiter. Saat ini, diketahui bahwa “titik” tersebut adalah tempat Neptunus berada pada tanggal tersebut.
Kala itu ia berargumen bahwa alam semesta berpusat pada matahari, hal ini kemudian selaras dengan pernyataan seorang astronom Polandia yang pertama kali menyatakan bahwa alam semesta berpusat pada Matahari di beberapa dekade sebelumnya.
Akan tetapi, saat itu Gereja Katolik menyatakan bahwa Bumi merupakan pusat alam semesta dan matahari mengelilingi Bumi.
Di sisi lain, Gereja Katolik mengklaim bahwa siapapun yang memiliki perbedaan pemahaman akan dianggap bid'ah.
Namun, dengan ditemukan surat Galileo yang telah lama hilang berhasil mengklarifikasi terkait pertentangan tersebut.
Dalam surat tersebut, Galileo menjelaskan argumennya kepada seorang ahli matematika, Benedetto Castelli tentang alasan mengapa penelitian astronomi tidak boleh terikat dengan doktrin teologis.
Foto:The Royal Society
Surat ini kemudian sampai ke tangan Inklusi Katolik di Roma dan sekarang arsipnya di rahasiakan di Vatikan.
Namun, suratnya tidak serta merta hilang begitu saja. Masih terdapat beberapa salinan, hanya saja terdapat beberapa perbedaan.
Pernyataan Galileo tentang benda yang dimiliki para pendeta telah direkayasa, kemudian diganti menjadi bahwa seorang astronom yang memiliki kesamaan penjelasan dengan Galileo adalah pembohong.
Setelah mempertimbangkan beberapa hal, Galileo ternyata masih memiliki beberapa salinan asli dari surat yang dikirimkan. Pada salinan asli ini, kemudian ia memperhalus isinya.
Misalnya, pada saat pertama kali ia menulis bahwa pernyataan Alkitab memiliki pandangan yang salah terhadap dunia astronomi, diganti menjadi “terlihat berbeda dari kebenaran”, lalu ketika ia menjelaskan bahwa Kitab Suci “menyembunyikan” pemikiran asli sains, ia ganti dengan kata menyelubungi.
- Galileo Pernah Bekerja Sampingan Jualan Teleskop Gara-gara Gajinya Kecil
- Fakta tentang Galileo yang Belum Banyak Diketahui Orang, Salah Satunya Pernah Tidak Diakui Temuannya
- Demi Membela Keyakinannya tentang Alam Semesta, Galileo Rela Diadili hingga Dijebloskan ke Penjara Seumur Hidup
- Segini Ternyata Jumlah Galaksi di Alam Semesta, tapi Masih Penuh Misteri
Seperti yang diketahui, Ilmuwan itu dijatuhi status sebagai tahanan rumah seumur hidupnya sampai dia mati karena sakit pada 8 Januari 1642. Baru pada 31 Oktober 1992 Paus Yohanes Paulus II menyatakan penyesalannya terhadap tindakan Gereja Katolik kepada Galileo.
Kemudian pada 21 Desember 2008, Paus Benediktus XVI pun menyatakan bahwa Gereja Katolik Roma merehabilitasi nama Galileo sebagai ilmuwan.