Ini Kitab Sakral Bangsa Mesir Kuno, Isinya Panduan Lengkap Mantra untuk Orang Mati
Orang mesir kuno memiliki kitab sendiri sebagai panduan bagi orang yang sudah meninggal. Ini fungsinya.
Orang mesir kuno memiliki kitab sendiri sebagai panduan bagi orang yang sudah meninggal. Ini fungsinya.
Ini Kitab Sakral Bangsa Mesir Kuno, Isinya Panduan Lengkap Mantra untuk Orang Mati
Bangsa Mesir Kuno, seperti bangsa kuno lainnya, memiliki sistem kepercayaan mengenai kehidupan setelah kematian yang kuat.
Mereka melihat kematian sebagai sebuah awal dari perjalanan panjang dan sulit menuju tanah keabadian.
Ada sebuah “buku” yang berisikan petunjuk dan arahan bagi orang-orang mati ini, Buku ini dikenal dengan nama Book of the Dead atau Kitab Orang Mati.
Meskipun disebut sebagai buku atau kitab, nyatanya buku ini bukanlah berbentuk seperti buku.
-
Apa isi dari manuskrip Mesir Kuno yang ditemukan? Ahli menemukan manuskrip Mesir Kuno berisi kisah masa kecil Yesus, ketika Yesus menghidupkan patung merpati dari tanah liat menjadi burung hidup.
-
Siapa yang menemukan makam-makam kuno di Mesir? Sebuah misi arkeologis Mesir-Italia menemukan 33 makam saat bekerja di dekat Mausoleum Aga Khan di sebelah barat Aswan, sebagaimana diumumkan oleh Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir pada hari Minggu.
-
Kapan Buku Mimpi Mesir Kuno ini diperkirakan berasal? Dilansir dari Ancient Pages, Kamis (18/4), salah satu artefak yang membuktikan keyakinan ini adalah Buku Mimpi Mesir Kuno, sebuah papirus hierarkis yang mungkin berasal dari awal pemerintahan Ramses II.
-
Bagaimana cara orang Mesir kuno membuat bir? Cerita legenda mengisahkan dewa Osiris mengajarkan manusia bagaimana membuat bir.
-
Di mana Buku Mimpi Mesir Kuno ini ditemukan? Dilansir dari Ancient Pages, Kamis (18/4), salah satu artefak yang membuktikan keyakinan ini adalah Buku Mimpi Mesir Kuno, sebuah papirus hierarkis yang mungkin berasal dari awal pemerintahan Ramses II.
-
Apa yang dikaitkan orang Mesir kuno dengan hiasan kepala berbentuk kerucut? "Para ahli sering menghubungkan kerucut secara khusus dengan sensualitas, seksualitas, dan gagasan terkait, karena mereka sering dikaitkan dalam gambaran wanita, terkadang tidak berpakaian,” tulis para penulis dalam studi Antiquity.
Dilansir dari IFL Science, Rabu (13/9), kitab Orang Mati adalah sekumpulan mantra yang setidaknya ditulis selama sekitar 1.000 tahun. Tidak ada urutan, struktur, atau narasi formal dalam buku ini.
Mantra-mantra ini dirancang sebagai pembantu orang yang telah meninggal dalam mengatasi tantangan khusus yang mungkin akan mereka hadapi di dunia lain.
Seperti kebanyakan bangsa kuno lainnya, bangsa Mesir Kuno menganggap bahwa perjalanan menuju surga akan dipenuhi oleh rintangan dan iblis yang berbahaya sehingga diperlukan mantra-mantra untuk membantu menyebranginya.
Menurut kepercayaan Mesir Kuno, orang yang sudah meninggal akan melewati dunia bawah untuk bertemu Dewa Osiris. Di sana, mereka dihakimi berdasarkan perbuatan mereka di dunia.
Jalan menuju Osirus ini dijaga oleh monster-monster mengerikan dan iblis supranatural yang perlu dipuja atau dijinakkan agar orang yang sudah meninggal bisa melewatinya.
Sebab itu, dulu Kitab Orang Mati dijual oleh para juru tulis dan dianggap sebagai perlengkapan penting bagi mereka yang akan meninggal dunia.
Biasanya mereka hanya akan diberikan penggalan-penggalan dari bab-bab tertentu, bukan secara lengkap.
Berbagai kombinasi mantra ini ditemukan dalam papyrus yang ditempatkan di makam-makam bersama jenazah.
Pada awalnya, mantra-mantra ini dibubuhkan pada benda-benda di dalam kamar pemakaman kerajaan Mesir.
Hal ini dilakukan pada sekitar tahun 2.400 SM dan dikenal dengan nama Teks Piramida.
- Rugi Jual Baju Bekas, Mahasiswa Ini Sukses Usaha Sambal Bakar Modal Rp5 Juta Berkat Doa Orang Tua
- Musim Kemarau, Terungkap Ini Para 'Penghuni' Dasar Sungai Ciliwung
- Ganjar Tampil di Azan Magrib, PDIP: Religiusitasnya Tidak Dibuat-buat
- Babak Baru Kasus Menantu Selingkuh dengan Mertua di Serang, RZ dan RH Jadi Tersangka Perzinahan
Kemudian, versi selanjutnya dari mantra ini diukirkan pada peti mati elit non-kerajaan dengan nama Teks Peti Mati. Pada abad ke-16 SM, koleksi ini diperbarui kembali dengan nama yang baru, yaitu Kitab Keluar pada Siang Hari.
“Keluar pada Siang Hari” adalah sebutan lain bagi kehidupan setelah kematian yang akan dijalani orang yang sudah mati setelah menjalani ujian di dunia bawah. Barulah pada tahun 1842, koleksi mantra ini diberi nama Kitab Orang Mati, ketika ahli Mesir Kuno asal Jerman bernama Karl Richard Lepsius menerbitkan teks tersebut.