Ini Menu Makanan Rahasia Aristoteles, 5 Elemen Bumi Harus Dihidangkan
Resep ini didasarkan pada temuan arkeologis mengenai bahan-bahan yang digunakan orang Yunani kuno di dapur.
Resep ini didasarkan pada temuan arkeologis mengenai bahan-bahan yang digunakan orang Yunani kuno di dapur.
Ini Menu Makanan Rahasia Aristoteles, 5 Elemen Bumi Harus Dihidangkan
Menurut Aristoteles, dunia didasarkan pada lima elemen—tanah, api, air, udara, dan eter.
Profesor kuliner Giorgos Palisidis kini telah menciptakan apa yang disebutnya “Menu Aristotelian”, berdasarkan makanan dan bahan-bahan dari Yunani utara, tempat kelahiran filsuf besar.
-
Apa saja tujuan hukum menurut Aristoteles? Bukan hanya itu, menurut Aristoteles hukum bukan hanya mempunyai arti kumpulan aturan yang dapat mengikat dan berlaku pada masyarakat. Akan tetapi juga bisa berlaku untuk hakim sendiri. Hukum tak diperuntukkan dan ditaati oleh masyarakat dan harus dipatuhi pula oleh para pejabat negara.
-
Apa makna filosofis dari makanan lepet? Selain itu, lepet juga menjadi simbol kesucian dan kebersihan. Untuk itu makanan ini banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai gantungan di depan rumah untuk mengusir hal-hal negatif.
-
Apa saja yang disajikan dalam menu makanan berat acara lamaran Thariq dan Aaliyah? Menu makanan berat di acara Thariq dan Aaliyah sangat khas Indonesia, dengan nasi putih dan daging yang dimasak seperti semur yang terlihat menggiurkan.
-
Bagaimana tanda baca yang dicetuskan Aristophanes membantu proses membaca? Aristophanes kemudian mencetuskan tanda baca titik tengah, bawah dan atas yang punya fungsi titik, koma, dan spasi pada saat ini.
-
Apa yang menjadi menu spesial dari kuliner ini? Di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, ada kuliner lontong sayur yang sudah memasuki generasi ketiga.
-
Apa manfaat utama tanda baca yang dicetuskan oleh Aristophanes? Aristhopanes butuh tanda baca tersebut untuk memudahkan tugasnya dalam memahami ratusan ribu gulungan teks Yunani.
Resep yang dibuat Palisidis saat ini didasarkan pada temuan arkeologis mengenai bahan-bahan yang digunakan orang Yunani kuno di dapur.
Hidangannya juga menggabungkan bahan-bahan dari Chalkidiki tempat sang profesor berasal.
Penggunaan buah-buahan tertentu, herba, anggur, madu, dan bahan-bahan sejenis lainnya tersebar luas pada zaman Aristoteles.
Tujuan dari cara ini adalah untuk membawa pola makan orang dahulu ke masa kini, terutama sebagai dasar yang baik untuk pola makan yang sehat. Selama tiga tahun terakhir, sepuluh hotel dan tujuh restoran di kawasan Chalkidiki telah menyajikan Menu Aristotelian.
“Dalam empat elemen teori Empedocles—tanah, air, api, dan udara, Aristoteles menambahkan eter, elemen kelima, untuk menggambarkan sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak dapat dihancurkan, tidak dapat diubah, yang menggabungkan semuanya dalam satu zat,”
Profesor kuliner Giorgos Palisidis dikutip dari GreekReporter, Senin (22/1).
Profesor tersebut mengatakan bahwa ide awal Menu Aristotelian datang kepadanya pada tahun 2016 saat tahun perayaan Aristoteles.
Penekanan dalam diet baru ini diberikan pada elemen kelima, eter. Bekerja sama dengan Chalkidiki Hotel Association, para tamu diundang untuk menikmati empat elemen alam.
Masing-masing unsur alam, sebagaimana dijelaskan oleh Aristoteles, diwakili oleh bahan dasarnya.
Misalnya, udara diwakili oleh seekor burung; tanah dengan anggur yang dihasilkan oleh kebun anggur; air melalui air laut; api dengan elemen yang memasak makanan laut; dan eter dengan rasa yang dihasilkan dari buah-buahan yang dijemur, madu, herba, anggur, dan pezyme.