Ini Rahasia Ramuan Kimia Mengawetkan Mumi Zaman Mesir Kuno, Ada Petunjuk Khusus yang Harus Diikuti
Ilmuwan berhasil menemukan ramuan rahasia itu. Berikut formulanya.
Ilmuwan berhasil menemukan ramuan rahasia itu. Berikut formulanya.
Ini Rahasia Ramuan Kimia Mengawetkan Mumi Zaman Mesir Kuno, Ada Petunjuk Khusus yang Harus Diikuti
Para ilmuwan telah mengungkap rincian praktik pembalseman yang telah lama dicari-cari yang digunakan orang Mesir kuno untuk mengawetkan mayat.
Hal itu diketahui dari analisis residu kimia di dalam bejana dari satu-satunya tempat pembalseman yang diketahui di Mesir dan ruang pemakaman di dekatnya.
Spesialis mumifikasi yang bekerja di sana membuat campuran khusus untuk membalsem kepala, membasuh tubuh, merawat hati dan perut, serta menyiapkan perban untuk membalut tubuh.
-
Kapan mumi ditemukan? Pengumuman dari Gubernur Distrik Yamalo-Nenets mengatakan penemuan baru-baru ini mencakup dua mumi yang terbungkus bahan tekstil tebal, bulu, dan kulit pohon, dengan mumi dewasa terbungkus pelat tembaga dan bayi ditutupi pecahan ketel tembaga.
-
Bagaimana mumi diawetkan? Diyakini tembaga digunakan karena sifat antimikrobanya untuk membantu mengawetkan jasad. Dilansir IFL Science, sisa-sisa jasad itu juga secara alami "didinginkan" oleh lapisan tanah beku di bagian dunia yang terkenal dingin ini.
-
Di mana mumi ditemukan? Arkeolog menemukan mumi di dekat monumen berusia berabad-abad di sudut terpencil Siberia, tepat di luar Salekhard.
-
Siapa yang meneliti kotoran mumi? Studi yang dilakukan oleh arkeolog di Universitas Puerto Rico ini mengamati koprolit dari sisa-sisa manusia dari dua budaya pra-Columbus yang disebut Huecoid dan Saladoid.
-
Kapan mumi remaja Mesir Kuno itu ditemukan? Pengungkapan ini berasal dari penggalian yang dilakukan para arkeolog pada tahun 1908, ketika tubuh janin yang dibalut perban dan sisa-sisa plasenta terungkap di antara kaki sang remaja.
-
Kapan potret mumi Mesir Kuno ini dibuat? Potret-potret tersebut dibuat sejak zaman Romawi di Mesir sekitar 30 SM hingga 295 M, seringkali dilukis pada panel kayu dengan dua sudut di atasnya.
"Para pembalsem Mesir kuno memiliki pengetahuan kimia yang luas dan mengetahui zat apa yang harus dioleskan pada kulit untuk mengawetkannya, bahkan tanpa mengetahui tentang bakteri dan mikroorganisme lainnya,"
Philipp Stockhammer, Arkeolog dari Universitas Ludwig Maximilians di Munich, Jerman dikutip dari ScienceNews, Senin (4/9).
Ketika dilakukan penelitian, terdapat residu kimia di dalam 31 wadah yang ditemukan di tempat pembalseman Mesir Kuno dan empat wadah yang ditemukan di sepasang ruang pemakaman yang berdekatan.
Tulisan pada wadah tersebut menyebutkan bahan pembalseman, berisi instruksi pembalseman (seperti “diletakkan di kepala”) atau kedua-duanya.
Semua artefak berasal dari dinasti ke-26 Mesir yang berkuasa antara tahun 664 SM dan 525 SM. Penemuan ini digali di situs pemakaman bernama Saqqara pada tahun 2016.
Residu bahan kimia di dalam bejana itu terdiri dari campuran khusus untuk setiap prosedur pembalseman.
Bahan-bahannya antara lain minyak atau tar dari pohon cedar dan juniper atau cemara.
Selain itu ada pula, resin pistachio, minyak jarak, lemak hewani, lilin lebah yang dipanaskan, bitumen (zat padat dan berminyak), elemi dan resin yang disebut damar.
Perlu diketahui, Elemi adalah bahan campuran yang digunakan untuk merawat kepala, liver dan perban yang melilit tubuh. Kemudian Damar membantu untuk mencampur elemen bahan-bahan kimia itu agar mayat sang mumi awet.
- Arkeolog Temukan 1.000 Potret Mumi Mesir Berusia 2000 Tahun, Begini Wajah Asli Mereka
- Bahan-bahan Rahasia Ini Dipakai Orang Mesir Kuno untuk Membuat Tinta Warna Merah dan Hitam
- Kompleks Mewah dan Elit Romawi Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Tambang Kerikil, Ada Banyak Serpihan Emas
- Lukisan Firaun Mesir Berusia 3.000 Tahun Simpan Rahasia Tak Terlihat Oleh Mata