Jutaan ton sampah di samudera Pasifik lenyap secara misterius
Pulau sampah di samudera Pasifik berkurang hingga 90 persen lebih
Selama berpuluh-puluh tahun, penelitian membuktikan jika sampah-sampah manusia mengalir menuju lautan dan samudera di dunia. Bahkan, seluruh sampah tersebut mampu membentuk sebuah pulau, namun penelitian terbaru menunjukkan keanehan pada pulau sampah yang terletak di samudera Pasifik itu.
Berdasarkan pengamatan dari tahun 2010 hingga 2011 di beberapa kubangan sampah terbesar di samudera Pasifik, peneliti menyimpulkan jika 99 persen dari sampah yang dulunya ada di situ telah menghilang. Mereka hanya menemukan sekitar 40.000 ton sampah maksimal, The Verge (30/06).
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Apa saja jenis-jenis teknologi yang dibahas dalam konteks? Teknologi dapat didefinisikan sebagai penerapan pengetahuan dan keterampilan untuk menciptakan produk atau proses yang bermanfaat bagi manusia.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Apa yang diluncurkan oleh Fakultas Teknik UGM? "Tentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi," kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
Bukannya menggembirakan, penurunan jumlah yang drastis ini memicu kekhawatiran lain di benak ilmuwan. Kemana sampah-sampah jutaan ton itu pergi?
Salah satu hipotesis yang paling mendekati kenyataan adalah sampah-sampah itu dimakan oleh hewan-hewan yang ada di laut. Hal ini tentunya sangat berbahaya bagi kelangsungan ekosistem bawah air, mengingat tidak ada yang bisa mengetahui apa yang akan terjadi pada biota dan rantai makanan di laut.
Sampah-sampah yang mayoritas plastik itu dapat dengan mudah masuk ke sistem pencernaan ikan kerena telah terurai akibat hempasan gelombang serta efek radiasi sinar matahari.
Konsentrasi zat polutan yang tinggi dalam tubuh hewan air diperkirakan akan sangat berbahaya. Ini sama halnya dengan manusia yang terkena berbagai macam penyakit setelah berlebihan mengonsumsi bahan makanan sintesis.
Efek yang diperkirakan juga bisa muncul adalah mutasi pada tubuh ikan dan biota laut lain karena sampah telah merubah rantai makanan mereka. Oleh sebab itu, seorang ahli kelautan dari Institut Farallon di California, Peter Davison, menyatakan jika secepatnya harus dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dampak hilangnya sampah di samudera Pasifik.
(mdk/bbo)