Ternyata wanita punya kans hidup lebih panjang di Mars!
Wanita membakar lebih sedikit kalori dibanding pria saat beraktivitas di Mars
Entah karena alasan apa, banyak astronot yang menjalankan misi-misi luar angkasa berasal dari kalangan pria. Namun semua itu segera berubah di misi penjelajahan pertama planet Mars.
Seorang penulis dari San Francisco, Kate Greene, mengungkapkan bila misi eksplorasi pertama di planet Merah seharusnya didominasi oleh wanita, bahkan bisa saja seluruhnya adalah wanita, Daily Mail (20/10). Greene sendiri berkata demikian bukan karena dia wanita, melainkan karena peluang hidup wanita di Mars lebih besar dari pada pria.
-
Apa saja tantangan yang dihadapi para ilmuwan dalam membersihkan pakaian astronot? Kondisi ini termasuk paparan suhu ekstrem, radiasi antariksa, dan debu yang sangat abrasif. Masalah lainnya adalah bagaimana mencegah pertumbuhan mikroba di dalam pakaian antariksa itu sendiri, terutama karena pakaian antariksa mungkin akan digunakan oleh anggota kru yang berbeda.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan tentang bekas luka astronot dari luar angkasa? Penelitian menemukan bahwa telomer, pelindung ujung kromosom, memanjang secara dramatis ketika tiba di luar angkasa. Namun, telomer kembali ke panjang semula dalam beberapa bulan setelah kembali ke Bumi.
-
Kenapa ilmuwan suka melihat bekas luka astronot? Bekas luka ini semakin meyakinkan ilmuwan bahwa manusia akan selamat jika pergi ke Mars.
-
Makanan apa yang berbahaya bagi astronot? Makanan ini “Haram” Bagi Astronot di Luar Angkasa, Kalau Dikonsumsi Membahayakan Nyawa Penelitian terbaru mengungkap bahaya astronot mengonsumsi makanan ini. Secara umum, salad baik untuk manusia, jadi menanam sayuran segar di orbit sepertinya merupakan cara terbaik bagi penjelajah luar angkasa untuk tetap sehat.
-
Siapa yang meneliti tentang onikolisis yang dialami astronot? Pernah Diuji Coba Mengutip Science Alert, Kamis, (30/11), seorang insinyur Lockheed Martin, Christopher Reid, pada awal tahun ini mempelajari peristiwa cedera onikolisis pada astronot, dan menemukan setidaknya terdapat 31 cedera onikolisis selama 27 kali latihan dari 4 aktivitas EVA.
-
Kenapa para ilmuwan sedang berupaya keras untuk menemukan cara mencuci pakaian astronot di luar angkasa? Pertanyaan ini masih dicari jawabannya oleh ilmuwan. Terlebih misi Artemis III ke Bulan akan dilangsungkan pada 2025. Oleh sebab itu, para ilmuwan kini sedang bekerja keras menciptakan solusinya demi kenyamanan dan kesehatan astronot.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh NASA lewat program Hi-Seas untuk mensimulasikan aktivitas bertahan hidup di Mars, astronot wanita hanya membakar 2000 kalori saja, bandingkan dengan astronot pria yang rata-rata membakar 3000 kalori lebih.
Pembakaran kalori yang rendah dapat membuat NASA menghemat porsi makanan untuk para astronot. Bahkan, astronot wanita bisa bertahan hidup dengan jumlah makanan yang sama dengan astronot pria jauh lebih lama.
Meski membakar lebih sedikit kalori, aktivitas yang dilakukan oleh astronot tidak kalah dari astronot pria. Menurut Greene yang juga mengikuti program tersebut, baik astronot wanita atau pria sama-sama menghabiskan waktu 45 menit sehari untuk latihan.
Menariknya, salah satu kontraktor NASA bernama Alan Drysdale mendukung program eksplorasi planet Mars dengan mengandalkan para astronot wanita dengan tubuh yang mayoritas lebih kecil dari astronot pria.
"Wanita dengan tubuh kecil tidak pernah terbukti lebih bodoh dari dari wanita atau pria dengan tubuh besar. Oleh sebab itu, tidak ada alasan untuk tidak memilih astronot (wanita) dengan tubuh kecil jika hanya kemampuan otak yang dibutuhkan," ujar Drysdale.
Sementara itu, Greene mempunyai pendapat sedikit berbeda dari Drysdale. Dalam menjalankan misi penjelajahan Mars yang kabarnya bisa menghabiskan dana hingga Rp 12 triliun dibutuhkan astronot wanita dan pria, tetapi dengan jumlah wanita lebih banyak.
"Tetap saja, apabila tujuan akhir misi adalah Mars, lebih banyak astronot wanita semakin baik, ungkap Greene.
(mdk/bbo)