Meutya Hafid, Perempuan Pertama yang Jadi Menteri Komunikasi
Meutya Hafid ditunjuk Presiden Prabowo menjadi Menteri Komunikasi dan Digital pertama di Indonesia.
Indonesia mencatat sejarah baru dengan dilantiknya Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika perempuan pertama. Pelantikan ini dilakukan oleh Presiden Prabowo dan menjadi momen penting dalam perjalanan kesetaraan gender di pemerintahan. Maklum, pos kementerian yang belakangan akan diganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital ini selalu diisi oleh laki-laki.
Meutya lahir pada 29 November 1974 di Jakarta menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia dan memiliki pengalaman yang luas di bidang media. Nama Meutya Hafid sudah tidak asing lagi di dunia politik.
-
Siapa yang merekam momen komunikasi gurita dan penyelam? Klip tersebut diambil di perairan Great Barrier Reef di lepas pantai timur laut Australia dan berasal dari serial dokumenter National Geographic yang berjudul Secrets of the Octopus.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Apa yang diproyeksikan oleh Menkominfo terkait AI di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi. Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
-
Bagaimana Menkominfo Budi Arie Setiadi melihat peran platform digital dalam menekan sebaran konten hoaks? Namun demikian, Menteri Budi Arie mengapresiasi upaya penyelenggara platform digital yang menerapkan kebijakan komunitas untuk menekan sebaran konten hoaks, termasuk yang berkaitan dengan Pemilu 2024.
-
Bagaimana menurut Menkominfo Budi Arie, revisi UU ITE jilid II dapat menjaga ruang digital di Indonesia? Yang pasti kan pemerintah ingin menjaga ruang digital kita lebih kondusif dan lebih berbudaya.
-
Kenapa Dirjen APTIKA Kominfo mundur? Keputusan itu diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden penyanderaan data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.
Sebelum ia terjun ke dunia politik, Meutya adalah seorang jurnalis. Ia juga pernah menjabat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, di mana ia aktif dalam berbagai isu terkait teknologi karena kebetulan ia berada di Komisi I. Komisi ini mencakup salah satunya isu mengenai teknologi.
Sebelum Meutya Hafid, Kominfo telah dipimpin oleh sejumlah tokoh yang didominasi oleh laki-laki. Berikut adalah daftar menteri yang pernah memimpin kementerian ini:
1. Syamsul Muarif (2001–2004)
2. Sofyan Djalil (2004–2007)
3. Muhammad Nuh (2007–2009)
- Ini Pesan Khusus Menkominfo Budi Arie ke Meutya Hafid setelah Serah Terima Jabatan
- Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid Ungkap Tugas Berat dari Prabowo Ini untuk Diperangi
- Prabowo Tunjuk Meutya Hafid Jadi Menteri Komunikasi dan Digital
- Meutya Hafid Ungkap Isi Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang, Bahas Jatah Menteri?
4. Tifatul Sembiring (2009–2014)
5. Rudiantara (2014–2019)
6. Johnny G. Plate (2019–2023)
7. Budi Arie Setiadi (2023–2024)
Sebagai menteri perempuan pertama di Kominfo, Meutya membawa perspektif baru yang diharapkan mampu menjawab tantangan era digital yang terus berubah.
Tantangan yang dihadapi Kominfo saat ini tidak hanya soal infrastruktur teknologi, tetapi juga menyangkut keamanan siber, perlindungan data pribadi, dan pengaturan konten digital yang terus berkembang pesat.
Selain itu, Meutya menyebut pihaknya akan memfokuskan pada kerja-kerja merealisasikan aspirasi masyarakat yang ia tampung selama menjadi Komisi I DPR RI.
“Karena saya perempuan, saya juga akan menambahkan bagaimana internet ramah anak dan pembenahan ruang digital. Kemudian dalam waktu dekat, saya bersama dengan Wakil Menteri akan ke daearh 3T terutama timur Indonesia. Kita akan memerika koneksi internet di sana. Internet harus cepat dan merata. Sebagaimana diketahui, 98 persen koneksi internet merata tapi belum cepat,” jelas dia.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia