Misteri-Misteri Luar Angkasa Berhasil Dipecahkan NASA
NASA berhasil memecahkan misteri-misteri di luar angkasa. Inilah misteri-misteri itu:
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA telah melakukan banyak penelitian di luar angkasa. Selama berpuluh-puluh tahun melakukan penelitian, banyak hal-hal yang awalnya penuh misteri dapat terpecahkan dan terjawab.
Dalam menjalankan program luar angkasanya, NASA telah mengirim pesawat tanpa awak hingga astronot dalam melakukan penelitian. Berikut beberapa capaian NASA berhasil mengungkap hal misteri yang selama ini menjadi tanda tanya:
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
-
Siapa astronot Indonesia yang nyaris ikut misi NASA? Sosok inspiratif ini bernama Pratiwi Sudarmono, yang pada Oktober tahun 1985 terpilih oleh badan antariksa Amerika Serikat, NASA, untuk bergabung dalam misi pesawat ulang-alik ke luar angkasa.
-
Bagaimana cara kerja gaji astronot di NASA? Dilansir dari indeed, gaji rata-rata astronot di NASA di tahun 2023 bergantung kepada posisi dan pengalaman kerjanya, dan dimulai dari USD 104,898 sampai USD 161,141 per tahunnya atau setara dengan Rp.1,6 milyar sampai Rp.2,4 milyar per tahunnya.
-
Siapa astronot NASA yang terjebak di luar angkasa? Dua astronot NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, yang sedang menguji pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner, terpaksa tetap berada di ISS setelah mengalami kesulitan teknis dengan pesawat mereka.
-
Apa yang ditemukan NASA saat mengamati luar angkasa? Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini. Mereka sedang melihat data selama lebih dari satu dekade dari salah satu teleskop utama NASA ketika mereka menangkap sinyal tersebut. “Ini adalah sesuatu yang tidak terduga dan belum dapat dijelaskan di luar galaksi kita,” kata Francis Reddy dari Goddard Space Flight Center NASA, dikutip Indy100, Sabtu (20/1).
Pecahkan Misteri Cahaya di Jupiter
Pesawat luar angkasa Juno milik NASA memecahkan misteri serangan kilat di Jupiter. Kilatan Jupiter ini berkumpul di daerah kutub, sementara Bumi mengalami kilatan petir di sekitar khatulistiwa. Sebelumnya ada pesawat luar angkasa Voyager 1 NASA yang terbang mengelilingi Jupiter, dan mengkonfirmasi bahwa Jupiter mengalami kilat.
Sebuah makalah baru yang diterbitkan oleh tim Juno NASA dalam jurnal Nature mengungkapkan bahwa kilatan di Jupiter sebenarnya jauh lebih mirip dengan Bumi daripada yang diperkirakan sebelumnya. "(Penelitian) sampai Juno, semua sinyal petir yang direkam oleh pesawat luar angkasa terbatas pada deteksi visual, meskipun mencari sinyal dalam rentang megahertz," kata Shannon Brown, seorang ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA. Di Bumi, gelombang radio yang terkait dengan kilat berada dalam kisaran megahertz.
Menurut Brown, Juno mengambil sinyal radio dari kilat Jupiter. "Kami pikir alasan kami satu-satunya yang bisa melihatnya adalah karena Juno terbang lebih dekat ke kilat daripada (pesawat luar angkasa) sebelumnya, dan kami mencari pada frekuensi radio yang dengan mudah melewati ionosfer Jupiter," kata Brown.
Menurut NASA, kutub Jupiter tidak dihangatkan oleh Matahari. Atmosfernya juga kurang stabil. Hal ini menjadi kemungkinan naiknya gas hangat dan menimbulkan sumber-seumber terjadinya kilat.
NASA Pecahkan Misteri Permukaan Merkurius
Ilmuwan NASA di Johnson Space Center memecahkan misteri lama tentang "mengapa sebagian permukaan Merkurius tampak baru, dan sebagian sudah tua". Para ilmuwan di Divisi Penelitian dan Eksplorasi Ilmu Astromaterial mengungkap misteri ini melalui pesawat luar angkasa MESSENGER NASA, yang mengorbit Merkurius dari tahun 2011 hingga 2015.
"Kami pikir planet-planet mulai panas dan hampir sepenuhnya meleleh," kata Asmaa Boujibar, rekan postdoctoral NASA dan penulis utama studi ini. âSaat mereka dingin, mereka mengkristalkan berbagai mineral. Biasanya mineral dapat terpisah untuk membentuk lapisan yang berbeda di dalam planet. "
Tim melakukan penelitian di laboratorium petrologi eksperimental di Johnson, di mana kondisi interior planet disimulasikan, memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari bahan pada tekanan dan suhu tinggi. Merkurius adalah planet yang paling tidak teroksidasi di tata surya, di mana sebagian besinya terikat pada logam atau sulfida daripada oksida.
Secara khusus, penelitian menunjukkan bahwa wilayah yang lebih tua pada Merkurius terbentuk oleh material yang meleleh jauh di dalam batas antara inti dan mantel. Sementara wilayah yang lebih muda terbentuk lebih dekat ke permukaan.
Misteri Planet Nine
Kemungkinan akan ada planet kesembilan dalam tata surya. NASA menyebut planet itu "Planet Nine". Mereka menyimpan banyak bukti terkait planet itu, seperti ada pengaruh aneh terhadap Sabuk Kuiper, sebuah wilayah di Tata Surya yang berada di sekitar orbit Neptunus. Menurut NASA, pengaruh aneh itu berasal dari planet tersebut, yang dicurigai 'mengintai' dari kejauhan.
Diperkirakan planet itu memiliki 10 kali massa Bumi dan lokasinya 20 kali lebih jauh dibanding jarak antara Matahari dengan Neptunus. Jadi menurut kesimpulan NASA, planet ini akan lebih dingin daripada Bumi.
Jika planet ini benar-benar muncul, maka akan menjadi "Super Earth" yang dinanti-nanti oleh para ahli astronomi. Karena Planet Nine masih sulit ditentukan titik koordinatnya.
Misteri Asteroid Alien Oumuamua
NASA berhasil memecahkan misteri asteroid alien Oumuamua. Objek luar angkasa berbentuk cerutu ini pertama kali muncul di radar Bumi pada 2017, ketika mendatangi teleskop Pan-STARRS1 milik NASA di Hawaii. Menurut para astronom, benda angkasa itu berasal dari bintang Vega. Namun menurut Studi di University of Toronto, Kanada menyimpulkan asteroid ini mungkin berasal dari bintang biner, sebuah sistem dengan dua bintang.
Kemungkinan besar Oumuamua memasuki Bumi dari sistem biner karena saling tarik menarik antara dua raksasa gas. Bintang biner biasanya dikelilingi oleh badan berbatu yang mengorbit dengan zona utama.
Asteroid kemungkinan dikeluarkan dari sistem binernya selama periode pembentukan planet bintang. Sejak saat itu Oumuamua membuat pendekatan ke Bumi pada 14 Oktober tahun lalu dan datang sedekat 15 juta mil jauhnya dari Bumi.