Penelitian Terbaru ungkap HP Tidak Meningkatkan Risiko Kanker Otak
enelitian terbaru yang ditinjau oleh WHO menunjukkan tidak ada bukti bahwa radiasi gelombang radio dari ponsel berhubungan dengan risiko kanker otak.
Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa penggunaan HP tidak terkait dengan peningkatan risiko kanker otak. Penelitian ini, yang diterbitkan di jurnal Environment International dan dipesan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menganalisis lebih dari 5.000 studi, dengan 63 di antaranya memenuhi syarat untuk analisis akhir.
HP yang sering digunakan dekat dengan kepala dan memancarkan gelombang radioâjenis radiasi non-ionisasiâmembuat beberapa orang khawatir akan risiko kanker otak.
- Penelitian Terbaru WHO Ungkap Bahwa Penggunaan Smartphone Bukanlah Penyebab Kanker Otak
- Penelitian Terbaru Ungkap Bahwa Konstipasi Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
- Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan
- Aduh! Penelitian Terbaru Buktikan Dampak Penggunaan Komputer Terhadap Risiko Disfungsi Ereksi
Namun, konsensus ilmiah tetap kuat bahwa tidak ada kaitan antara paparan gelombang radio dari ponsel dan kanker otak, atau efek kesehatan lainnya secara umum.
Mengutip ScienceAlert, Kamis (5/9), pada 2011, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) mengklasifikasikan gelombang radio sebagai kemungkinan karsinogen bagi manusia berdasarkan bukti terbatas dari studi observasional manusia.
Klasifikasi ini menimbulkan kekhawatiran yang meluas, meskipun bukti yang digunakan seringkali bersifat bias, seperti studi INTERPHONE yang menunjukkan orang dengan kanker otak melaporkan lebih sering menggunakan ponsel dibandingkan penggunaan sebenarnya.
Namun, berkat penelitian terbaru ini menggunakan data yang jauh lebih besar dan lebih komprehensif daripada yang dianalisis IARC pada 2011. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara paparan gelombang radio dari HP atau teknologi nirkabel lainnya dengan peningkatan risiko kanker otak.
Penelitian ini mencakup data dari studi yang dilakukan antara 1994 hingga 2022, dan hasilnya tidak menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan ponsel dan jenis kanker otak atau leher.
Tidak ditemukan juga hubungan jika seseorang menggunakan ponsel selama sepuluh tahun atau lebih, termasuk intensitas penggunaan berdasarkan jumlah panggilan atau durasi waktu pemakaian.
Penemuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya, yang menunjukkan bahwa meskipun penggunaan teknologi nirkabel meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir, tidak ada peningkatan dalam insiden kanker otak. Hal ini memberikan bukti terkuat hingga saat ini bahwa gelombang radio dari teknologi nirkabel tidak membahayakan kesehatan manusia.
Penelitian ini merupakan bagian dari serangkaian tinjauan sistematis yang dipesan oleh WHO untuk menilai lebih dekat kemungkinan efek kesehatan dari paparan gelombang radio. Dengan demikian, temuan ini memberikan kelegaan bagi banyak orang yang khawatir akan dampak kesehatan dari penggunaan HP.
- Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Percaya Pseudoscience, Bahkan Orang Pintar Juga Bisa Mempercayainya
- Beda Keterangan KPK dengan Jubir Kaesang soal Nebeng Jet Pribadi, Jumlah Penumpang dan Teman Tak Ikut
- Gunung Telomoyo Terbakar, Dipicu Warga Bakar Rumput
- Bupati Ipuk Lantik Guntur Priambodo Menjadi Pj Sekda Banyuwangi
- Pertamina Optimistis Kembangkan Sustainable Aviation Fuel di Indonesia
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024