Peran Internet saat Soeharto Lengser
Ruang virtual ini menjadi satu-satunya tempat ‘aman’ membahas pergolakan politik Indonesia.
Ruang virtual ini menjadi satu-satunya tempat ‘aman’ membahas pergolakan politik Indonesia.
Peran Internet saat Soeharto Lengser
Internet Punya Peran
Mundurnya Presiden Soeharto pada Mei 1998 tak bisa dilepaskan dari salah satu peran internet. Tidak seperti sekarang, pada masa itu, keberadaan internet masih terbatas. Namun memiliki kekuatan yang luar biasa. Bahkan Reformasi 1998 disebut-sebut seperti gerakan Net Zapatista di Chiapas, Meksiko. Di mana gerakan itu merevolusi politik dengan didorong oleh internet.
-
Bagaimana cara Soeharto memilih wakil presiden di era Orde Baru? Menurut Soeharto, tim ini yang akan memberikan penilaian akhir dari nama-nama yang muncul untuk menjadi wakil presiden Soeharto."Saya tidak sendiri memilih wakil presiden," kata Soeharto.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Kapan Soeharto mendapat gelar Jenderal Besar? Presiden Soeharto mendapat anugerah jenderal bintang lima menjelang HUT Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ke-52, tanggal 5 Oktober 1997.
-
Kapan Soeharto dipanggil 'monyet'? Saat Perang kemerdekaan, Kolonel Gatot Soebroto memerintahkan Mayor Soeharto untuk bertahan di puncak sebuah bukit yang strategis.
-
Bagaimana Soeharto menghadapi serangan hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto. Meski sering diserang hoaks, Presiden Soeharto memilih berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ditambah dengan senyum dan canda tawa.
-
Bagaimana Presiden Soeharto membangun industri otomotif di Indonesia? Presiden Soeharto punya cara pandang baru membangun ekonomi Indonesia. Dengan kebijakan pro pada modal asing, Presiden Soeharto memilih industri otomotif sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional.
Mengutip @rchipelago online: The Internet and Political Activism in Indonesia hasil riset Merlyna Lim menyatakan adanya gambar beberapa mahasiswa Indonesia menggunakan laptop yang terhubung ke Internet dari dalam gedung parlemen menjadi berita utama di berita internasional.
Gambar itu memperkuat argumen jika internet memiliki peran dalam melengserkan Presiden Soeharto.
Dialog politik di internet dimulai dari sebuah milis. Salah satu yang terkenal saat itu ialah milis Apakabar. Milis ini dibuat oleh mantan staf Dubes AS, John MacDougall. Tak hanya itu, milis tersebut turut menyebarkan informasi seputar kekerasan aparat keamanan dan ajakan turun ke jalan untuk berdemonstrasi.
Milis Apakabar menempati daftar tertinggi dari sekian banyak milis yang membahas politik Tanah Air. Bahkan, forum global lebih banyak mengacu pada milis Apakabar.
Ruang virtual inilah yang menjadi satu-satunya tempat ‘aman’ membahas pergolakan politik Indonesia.
Sebab, saat itu arus informasi dikontrol penuh oleh rezim mulai dari media cetak hingga televisi.
Kekuatan internet ini bahkan disoroti oleh seorang wartawan Boston bernama David L. Marcus. Kala itu David ditugaskan untuk meliput dinamika politik di Jakarta. Ia mengatakan internet memiliki peran besar dalam menurunkan rezim Soeharto.
- Gagal Jadi Mahasiswa Politik dan Kerja di Kemenlu, Sosok ini Sekarang Hakim Paling Berpengaruh di Indonesia
- Dorong Indonesia Terlibat Aktif, Anies Ungkit saat Dipimpinnya Jakarta Tak Pernah Absen Forum Dunia
- Sederet Persoalan Digital dan Internet di Indonesia
- Dorong Pemilu Damai, Begini Tantangan Media Siber Menghadapi Tahun Politik
"Saat pemberontakan pecah di seluruh Indonesia bulan, pengunjuk rasa tidak memiliki tank atau senjata. Tapi mereka memiliki alat canggih yang tidak tersedia selama pemberontakan negara sebelumnya: Internet,"
Wartawan Boston bernama David L. Marcus.